-->
Makalah Perihal Elektronika
1.             Sejarah dan Perkembangan Elektronika
Sejarah elektronik dimulai dari masa ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama imbas Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan imbas Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini sanggup berfungsi sebagai  detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Lee De Forest mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan. Makara mulai tahun 1904 ini sebetulnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang  hampa, sehingga tahun itu sanggup dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun  1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun  “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (sesudah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida). melaluiataubersamaini ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang ialah alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin pada tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Di tinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kegampangan rusak, tabung trioda diatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh alasannya yaitu itu para jago berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel (wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918, Edwin Armstrong menemukan akseptor "super-heterodyne" yang sanggup menentukan sinyal radio atau stasion dan sanggup mendapatkan sinyal jarak jauh. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya spesialuntuk menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 hingga 1935. Bell Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih ialah bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA), dianggap sebagai "bapak televisi" alasannya yaitu penemuannya, tabung gambar dan tabung kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi sudah melewati radio untuk penerapan di rumah dan hiburan.
Sesudah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer pertama, tapi tabung ini tidak mudah alasannya yaitu ukuran komponen elektroniknya. Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang didiberi nama  transistor. Transistor ini dibuat dari materi semikonduktor, dan transistor ini sanggup menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas ibarat pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor  sanggup dibuat berukuran kecil dan sanggup menggunakan baterai sebagai sumber daya. Disamping itu transistor sanggup diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan  menggunakan transistor orang sanggup membuat komputer elektronik yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jikalau menggunakan tabung hampa. Hubungan antar komponen rangkaian elektronik dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkaian tercetak), melalui penyolderan. Suatu kelemahan dari hubungan semacam ini yaitu reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak  sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para jago berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini.
Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A. Dummer, spesialis elektronik berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya meliputi rangkaian elektronik yang diproses dengan metode-metode difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga  remaja ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. melaluiataubersamaini ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah elektronik mengalami babak gres yaitu babak mikroelektronika. melaluiataubersamaini semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-bemasukan, balasannya harganya menjadi mahal.
Pada tahun 1971 perusahaan elektronik Intel Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang ialah “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir ibarat tak terbatas. melaluiataubersamaini perangkat  keras yang sama sanggup diperoleh banyak sekali fungsi, spesialuntuk dengan merubah program. Akibatnya sanggup diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah.
Jika diamati perkembangan elektronik dari semenjak “kelahirannya” hingga sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan remaja ini sudah ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” gres ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju  ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.
2.             Komponen-Komponen Elektronika
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi penggalan pendukung suatu rangkaian elektronik yang sanggup bekerja sesuai dengan kegunaannya. Terdapat beberapa macam, menurut cara dan sistem kerjanya komponen elektronik dibagi manjadi dua macam yaitu komponen pasif dan aktif.
a.         Komponen aktif yaitu komponen  yang sanggup beroperasi jikalau mendapatkan suntikan arus atau tegangan listrik. Beberapa referensi komponen aktif yaitu Transistor.
1)      Transistor 
Transistor yaitu alat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor sanggup berfungsi semacam kran listrik, dimana menurut arus inputnya atau tegangan inputnya, serta memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada, umumnya, transistor mempunyai 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya contohnya Emitor sanggup digunakan untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.  Ada dua jenis transistor yaitu :
BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT yaitu salah satu dari dua jenis transistor. Teknik kerja BJT sanggup dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis sanggup menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penerapan transistor sebagai penguat elektrolit.
FET (Field Effect Transistor)
Transistor Efek medan yaitu salah satu jenis transistor yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktifitas suatu kanal dari jenis pembawa muatan tunggal dalam materi semikonduktor.
2)      Dioda
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, alasannya yaitu bentuknya sederhana dan penerapannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
a)      Dioda germanium
Dioda germanium digunakan pada detektor radio penerima.
b)     Dioda selenium
Dioda Selenium digunakan untuk penyearah arus pada rangkaian pesawat catudaya dan pada sistim pengapian baterai di sepeda motor.
c)      SCR (Silicon Control Rectifier)
 Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR sanggup digunakan sebagai pengatur motor DC bertegangan besar dengan mengatur tegangan Gate. SCR dibagi dua yaitu diac dan Triac. DIAC berfungsi untuk meneruskan tegangan dari anoda ke katoda atau sebaliknya. Penerapannya pada pengendali motor putar kanan dan putar kiri, ibarat pada rangkaian lift. Sedangkan, TRIAC mempunyai prinsip kerja ibarat DIAC, spesialuntuk saja TRIAC sanggup meneruskan tegangan dari kaki 1 ke 2 atau sebaliknya pada ketika ada triger pada Gate. TRIAC digunakan untuk pengatur motor DC atau AC putar kanan dan kiri dengan cara mengatur Gate.
d)     Dioda varactor
Dioda varactor yaitu sebuah kapasitor yang kapasitansinya ditentukan oleh tegangan yang masuk. misal penerapannya pada pesawat TV, pesawat radio FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekwensi tinggi.

e)      Dioda zener
Fungsi dari dioda zener yaitu sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga sanggup digunakan sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian.
f)       Dioda cahaya (LED)
LED yaitu abreviasi dari Light Emitting Dioda, ialah komponen yang sanggup mengeluarkan emisi cahaya yang berfungsi sebagai peraga digital. LED ialah produk temuan lain sehabis dioda. LED dibuat semoga lebih efisien jikalau mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang digunakan yaitu gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang tidak sama menghasilkan warna cahaya yang tidak sama pula. Pada ketika ini warna-warna cahaya LED yang ada yaitu warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya tiruana warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam menentukan LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, lingkaran dan lonjong. LED terbuat dari banyak sekali material setengah penghantar gabungan ibarat contohnya gallium arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida (GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau didiberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah yaitu 1,6 hingga 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah yaitu 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil, infinit dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu sanggup memanca rkan cahaya serta tidak memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat ibarat itu).
3)      IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit yaitu suatu komponen elektrolit yang dibuat dari materi semi konduktor dimana IC ialah gabungan dari beberapa komponen ibarat resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang sudah  terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. IC diharapkan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektrolit semoga mudah dirangkai menjadi peralatan yang relatif kecil. Selain dari ukuran dan berat IC yang kecil dan enteng, IC juga mempersembahkan laba lain yaitu bila IC denga sirkuit yang relatif kecil spesialuntuk mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan gerah berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system). Kelemahan dari IC yaitu keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebih sanggup menimbulkan gerah di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil ibarat IC akan mudah rusak.
b.        Komponen pasif yaitu komponen walaupun tidak didiberi arus atau tegangan listrik komponen ini tetap sanggup bekerja dan beroperasi dengan baik.
1)             Inductor (kumparan)
Sebuah induktor atau reaktor yaitu sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang sanggup menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor yaitu sebuah kawat penghantar yang dibuat menjadi kumparan, lilitan memmenolong membuat medan magnet yang berpengaruh didalam kumparan dikarenakan aturan induksi Faraday. Induktor yaitu salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal mempunyai induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya ialah gabungan dari induktansi, beberapa resistansi alasannya yaitu resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor sanggup menjadi sirkuit resonansi alasannya yaitu kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor diberinti magnet juga memboroskan daya didalam inti alasannya yaitu imbas histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas alasannya yaitu penjenuhan. Induktansi (L) (diukur dalam Henry) yaitu imbas dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menimbulkan perubahan medan magnet yang menjadikan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur menurut jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt ketika arus dalam  indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
2)             Kapasitor (Condensator)
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor yaitu suatu alat yang sanggup menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator mempunyai satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih digunakan hingga ketika ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta mempunyai cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar yaitu jenis kapasitor yang mempunyai dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari materi elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan materi dielektrik. Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar yaitu jenis kapasitor tidak mempunyai polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga sanggup kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya mempunyai nilai kapasitansi yang kecil alasannya yaitu terbuat dari materi keramik dan mika. Meskipun kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya yaitu materi yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.
a)   Kapasitor Elektrolit
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang akrab tanda minus ( - ) yaitu kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) hingga ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Berbagai macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika :
  b)   Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga mempunyai Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) ibarat halnya Kapasitor Elektrolit dan materi Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum alasannya yaitu Kapasitor jenis ini menggunakan materi Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum sanggup beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga mempunyai kapasintansi yang besar tetapi sanggup dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh alasannya yaitu itu, Kapasitor Tantalum ialah jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya digunakan pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil ibarat di Handphone dan Laptop.
c)    Kapasitor Poliester Film
Kapasitor Poliester Film ialah kapasitor yang tidak mempunyai polaritas (nonpolar), mempuntyai bentuk persegi, nilai kapasitasnya dihitung dalam satuan nF, dan biasanya menggunakan sistem isyarat warna menghitung nilai kapasitasnya.
d)   Kapasitor Poliprolyene
Kapasitor ini mempunyai nilai toleransi yang lebih tinggi dari kapasitor polyester film. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100kHz.
e)    Kapasitor Kertas
Kapasitor Kertas yaitu kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf hingga 4µF. Kapasitor Kertas tidak mempunyai polaritas arah atau sanggup dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
f)    Kapasitor Mica
Kapasitor Mika yaitu kapasitor yang materi Isolatornya terbuat dari materi Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF hingga 0.02µF. Kapasitor Mika juga sanggup dipasang bolak balik alasannya yaitu tidak mempunyai polaritas arah.
g)   Kapasitor Keramik
Kapasitor Keramik yaitu Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk lingkaran tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak mempunyai arah atau polaritas, jadi sanggup dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf hingga 0.01µF
h)     Kapasitor Variable
Kapasitor variabel yaitu kapasitor yang nilai kapasitansinya sanggup diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh alasannya yaitu itu kapasitor ini dikelompokkan ke dalam kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tidak tetap. Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100pF hingga 500pF. Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
1.      Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
2.      Sebagai Konduktor yang sanggup melewatkan arus AC (Alternating Current)
3.      Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
4.      Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
5.      Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
6.      Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
7.      Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba      arus listrik diputuskan dan dinyalakaN.
8.      Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik.
3)             Resistor (tahanan)
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk mengatakan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jikalau cukup besar untuk sanggup ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang kini digunakan terlalu kecil untuk sanggup ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, ibarat merah bau tanah atau abu-abu.
Resistor pertama masa ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh tubuh untuk pengkodean warna. Warna kedua didiberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah mempersembahkan digit ketiga. Aturannya yaitu “badan, ujung, titik” mempersembahkan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya yaitu ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya. Identifikasi empat pita yaitu bagan isyarat warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi tubuh resistor. Dua pita pertama ialah informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga ialah pengali (jumlah nol yang dimenambahkan sehabis dua digit resistansi) dan pita keempat ialah toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima mengatakan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah yaitu 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, ialah isyarat untuk toleransi ± 2%, mempersembahkan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
4)             Transformator
Transformator atau transformer atau trafo yaitu komponen elektromagnet yang sanggup mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Transformator Step-Up
Transformator step-up yaitu transformator yang mempunyai lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa dijumpai pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Transformator step-down mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah dijumpai, terutama dalam adaptor AC-DC.
AUTOTRANSFORMATOR
Transformator jenis ini spesialuntuk terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga ialah lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator yaitu ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak sanggup mempersembahkan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
TRANSFORMATOR ISOLASI
Transformator isolasi mempunyai lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator ibarat ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini sudah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
TRANSFORMATOR PULSA
Transformator pulsa yaitu transformator yang didesain khusus untuk mempersembahkan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga sehabis arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder spesialuntuk terbentuk jikalau terjadi perubahan fluks magnet, transformator spesialuntuk mempersembahkan keluaran ketika inti tidak jenuh, yaitu ketika arus pada lilitan primer berbalik arah.
c.       Komponen Penunjang yaitu komponen yang melengkapi suatu rangkaian elektronik yang biasanya tidak mesti harus ada didalamnya. Komponen ini contohnya seprti konektor, saklar, dan lain-lain.
1)      Konektor
Konektor yaitu sebuah komponen yang berfungsi untuk menyambung satu kawasan ke kawasan lain. konektor juga sering kita temui pada Laptop dan Handphone kita masing - masing. referensi yang kongkrit yaitu Konektor USB.
Konektor mempunyai banyak sekali macam bentuk, antara lain:
Konektor DB9
Adalah konektor yang digunakan untuk komunikasi serial antar Alat Elektronik ke PC.
Konektor Black Housing
Adalah konektor yang digunakan dalam rangkaian elektronika, untuk megampangkan melepas pasang rangkaian. konektor ini mempunyai lubang pin beragam, dan diadaptasi sesuai kebutuhan.
Konektor Putih
Adalah komponen yang serupa dengan Black Housing, spesialuntuk saja berwarna putih dan juga sedikit lebih besar.
Konektor USB
Adalah konektor yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar Device ke PC, maupun sebaliknya. kita niscaya menemui konektor ini ketika memprogram sebuah IC.


2)      Saklar
Saklar yaitu sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaenteng listrik, atau untuk menghubungkannya. Makara saklar intinya yaitu alat penyambung atau pemutus pedoman listrik. Selain untuk jaenteng listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga digunakan untuk alat komponen elektronika arus lemah. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang melekat pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih semoga tahan terhadapkorosi. Kalau logam yang digunakan terbuat dari materi oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi imbas korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuksensor mekanik, alasannya yaitu alat ini bisa digunakan pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.
Dip-Switch
Saklar ini terdiri dari banyak kontaktor kecil yang dijajarkan. Saklar jenis ini sering dijumpai pada komputer sebagai pengatur logic () dan 1).
Reed-Switch
Saklar ini akan aktif ketika ada induksi magnet yang mendekati kontaktor di dalam kaca.
Push Button-Switch
Saklar ini ada dua jenis yakni Push-On dan Push Off yang spesialuntuk aktif ketika ditekan saja dan akan kembali ke kondisi tiruanla jikalau dilepas.
Micro-Switch
Saklar ini umumnya mempunyai tiga terminal dengan dua kondisi yakni NC (Normaly Close) dan NO (Normaly Open). Saklar akan aktif ketika tuas ditekan. Untuk tipe lain, tuas pada micro-switch dipasang roda sehingga tuas sanggup ditekan oleh benda bergerak.
Slide-Switch
Saklar ini akan menghubungkan terminal tengah dengan salah satu terminal sisi ketika tuas digeser ke salah satu sisi. Pada ketika salah satu kontaktor On, maka kontaktor yang lainnya akan Off.







DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. “Elektronika”. http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika diakses tanggal 16 September 2014.
Anonim, 2014. “Transformator”. http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor  diakses tanggal 16 September 2014.
Anonim, 2013. “Saklar Elektronika”. http://www.elektronika123.com/saklar-elektronik/. diakses tanggal 16 September 2014.
Anonim, 2014. “Transistor”. http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor  diakses tanggal 16 September 2014.
Anonim, 2012. “Sejarah Perkembangan Elektronika”. http://rangkaigualektronika.info/sejarah-perkembangan-elektronika/ diakses tanggal 16 September 2014.
Bagus, 2013. “Jenis, Kegunaan, dan Sifat dari Dioda. duniapaud1.blogspot.com/search?q=jenis-kegunaan-dan-sifat-dari-dioda_27. diakses tanggal 16 September 2014.
Dyas, 2012. “Komponen Elektronika Aktif dan Pasif. http://diyas07mulya.wordpress.com/2012/12/08/komponen-elektronika-aktif-dan-pasif/ diakses tanggal 16 September 2014.

LihatTutupKomentar