-->
Teknik Memotret Dan Jenis Kamera Foto
Jenis Kamera Foto
Menurut sistem bidiknya kamera dibagi 4 tipe yaitu :
1. View Camera
Pada kamera ini pembidikan dilakukan secara horizontal dan eksklusif pada lensa utama. Pembidikan sempurna pada objek, alasannya ialah setiap ketika seriusnya sanggup diubah.

2. View Finder Camera/Range Finder Camera
Di sini pembidikan tidak eksklusif dilakukan secar horizontal dan tidak eksklusif ke lensa utama, tetapi melalui jendela bidik ke objek yang kan dipotret. Penentu jarak (serius) dimenolong sebuah lensa kecil yang berada di samping pengamat bidikan sehingga menimbulkan bayangan. Jika gelang pengatur jarak (ring serius) diputar maka bayangan akan bergerak hingga bersatu dengan objek yang kan dipotret. Lensa utama tidak sanggup ditukar atau dilepas.

3. Twin Lens Reflex Camera (Kamera refleks lensa kembar)
Pembidikan dilakukan secara vertikal pada lensa cuilan atas dan tidak eksklusif ke lensa utama/lensa cuilan bawah. Lensa atas berfungsi menangkap objek yang dipantulkan oleh cermin ke pembidik, sedang lensa cuilan bawah berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa tersebut bergerak bahu-membahu hingga objek yang akan dipotret tampak menyatu.

4. Single Lens reflex camera (SLR)
Pada kamera jenis ini, pembidikan dilakukan secara horizontal dan berpandangan eksklusif dengan lensa utama. Lensa berfungsi meneruskan bayangan objek ke pembidik dan meneruskan bayangan objek ke film. Apabila tombol pelepas ditekan, maka cermin akan terangkat ke atas, sehingga tidak menghalangi bayangan objek ke dalam film.

Kamera jenis ini sangat praktis, alasannya ialah bodi dan lensanya sanggup dipisah-pisah, dilepas, diganti dan ditukar sehingga disebut interchanggable lens.

2 macam cara pemasangan lemsa ke bodi :
1. Sistem ulir 
Biasanya jenis kamera jaman doloe dengan pemasangan lensa diputar menyerupai sekrup. Kelemahannya ialah kalau kamre abanyak goyang lensa sanggup goyah dan mudah lepas.

2. Sistem bayonet
Lensa dipasang dengan semacam kunci. Bila dipasangkan, lensa akan mengunci ke kamera dengan biasanya berbunyi ‘klik’. Jenis ini lebih berpengaruh pegangannya.

Teknik Memotret
Sesudah mengetahui bodi kamera maka akan sangat efektif kalau kita eksklusif mempraktikkannya pada sebuah kamera. Maksudnya, semoga kita mudah memahami fungsi dan kegunaannya, sehingga mantap dalam mengoperasikannya. Misalnya, cara memegang, membuka dan menutup, menarikdanunik tuas mengokang film, menggerakkan/memutar ring, menekan tombol pelepas, dan sebagainya.

Untuk megampangkan pengunaan kamera foto dengan baik, kita harus mengenal dan memahami jenis kamera, sehingga cara manipulasi dari bagian-bagian kamera yang penting sanggup dikendalikan dengan terampil tanpa mengganggu serius terhadap objek yang akan dibidik. Sebab semakin canggih kamera yang dipakai akan cenderung semakin mudah pemakaiannya.

Kamera yang akan dipakai tentu saja harus diisi oleh film terlebih lampau. Untuk itu perlu diketahui ukuran kepekaan film terhadap cahaya. Kita sanggup melihat dengan ukuran ASA atau DIN-nya dan diadaptasi pada kamera yang ada. Arahkan kamera pada objek yang akan dibidik dan perhatikan posisi memotret menyerupai di bawah ini.

Sejarah, Pengertian dan Jenis-Jenis Fotografi

Secara sederhana pada kondisi terperinci atau penuh cahaya/cerah maka diafragma harus ditutup sekecil mungkin (16), sedangkan pada cahaya redup, diafragma dibuka lebar (2, 2,8). Keadaan diafragma ini harus dikombinasikan dengan kecepatan rana dengan mengatur angka pada ring rana pada kamera untuk menyesuaikan dengan gerakan objeknya. Pemotretan pada cuaca cerah memerlukan rana cepat (1/500), sedangkan pada cahaya lemah rananya harus pelan (1/60).

Untuk jarak yang semakin jauh antara kamera dengan objek menyerupai pada jarak 5 meter dengan objek insan berbaris maka sanggup kita potret dengan kecepatan 1/300 detik, pada jarak 10 meter cukup dengan 1/200 detik dan pada jarak 25 meter cukup dengan kecepatan 1/100 detik.

Pembidikan dilakukan dengan memperhatikan gerakan atau pergantian komposisi dari objek yang menyangkut latar cuilan muka dan latar cuilan belakang. Untuk memilih ketajaman gambar sanggup diatur pada angka-angka ring focus yang sudah diputuskan pada kamera, sehingga ketika membidik melalui lensa bidik sanggup dilihat tanda bahwa serius sudah sempurna pada objek. melaluiataubersamaini menempatkan jarak tertajam pada objeknya, maka akan diketahui ruang tajamnya, contohnya pada jarak 5 meter, diafragma 8 maka ruang tajamnya 3,5 – 10 meter. Jadi, benda yang terletak antara jarak tersebut akan tampak tajam, sedangkan jarak di luar area tersebut akan tampak kabur.

Dalam metode memotret perlu diperhatikan fungsi sudut pandang, baik berdasarkan kawasan maupun dasar 

LihatTutupKomentar