SEJARAH PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM
Ajaran Islam dari pertama sudah mempelopori untuk memajukan ilmu pengetahuan sebagai sumber peradaban dan kebudayaan Islam, bahkan Islam ialah agama Ilmu, peradaban dan kebudayaan. Namun dalam perkembangannya mengalami pasang naik dan turun, pasang maju dan mundur, yaitu :
1. Abad Permulaan Islam (7 M)
Islam mewajibkan umatnya membaca dan menulis (belajar). Lihat surat Al-Alaq :1-5 ayat al-Qur’an yang pertama diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. dan al-Qalam : 1, yang ajarannya mengandung pesan pemberantasan buta karakter dan buta ilmu. Perkembangan penganut anutan Islam secara global besar lengan berkuasa terhadap gerakan pengembangan ilmu pengetahuan, antara lain: gerakan Ilmu ihwal Ke Esa an Tuhan (‘Aqidah/theology), gerakan sejarah dan gertakan Filsafat. Pusat-pusat gerakan ilmu pengethauan dan peradaban Islam dari pertama perkembang dari Hijaz, Mekah, Madinah, Kuffah, Basrah, Syam, dan hingga ke Mesir. Kemudian disusul dengan gerakan pengklasifikasian ilmu pengetahuan kepada beberapa cabang, yaitu Ilmu qira`at, Ilmu Bahasa, Ilmu Tafsir, Ilmu `Aqliah (Filsafat), dan Ilmu Hadits
2. Masa Daulah Amawiyah (8M)
Pada masa daulah Amawiyah (Muawwiyah) Sedikit kemajuan dalam bidang kehidupan ilmu dan filsafat. Akan tetapi ditandai dengan kemajuan masjid menjadi sentra study ilmu pengetahuan, pertama pembukuan ilmu pengetahuan, pertama pertumbuhan dan perkembangan ilmu aturan (Hukum Islam), dan wal perkembangan seni rupa Islam.
3. Masa Daulah Abasiyah (9 M)
Pada masa daulah Abasiyah sudah terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam yang yang amat pesat, sejalan dengan semakin meluasnya anutan Islam dianut oleh insan hampir ke seluruh dunia. Perkembangan secara umum antara lain ditandai dengan partisipasi bukan Arab (Npertamali) Islam dibidang ilmu pengetahuan, masjid menjadi sentra pendidikan/ pengembangan ilmu. munculnya gerakan penterjemahan ilmu dari bahasa Yunani dan kota-kota sentra kegiatan ilmu pengetahuan dan peradaban Isdlam semakin banyak.
Perkembangan secara khusus ditandai dengan, munculnya para jago tafsir dan kitab-kitabnya, munculnya para jago hadits dan kitab-kitabnya, munculnya para jago ilmu kalam (aqidah tauhid) membela Islam dengan filsafat (Ilmu kalam), munculnya para jago bahasa dan kitab-kitabnya. Dalam ilmu hukum, munculnya dua kelompok para jago ilmu aturan yaitu jago Hadits dan jago ra`yu (ratio), munculnya para jago Hukum Islam populer (imam mahzab) : Hanafi, hambali, syafi`i, dan Hambali. Ilmu Hukum Islam mengalami kemunduran, ditandai dengan munculnya jiwa taqlid dan perkembangannya perdebatan.
Perkembangan ilmu logika ditandai dengan munculnya ilmu filsafat, ilmu kedokteran, kimia (farmasi), ilmu astronomi, ilmu matematika, ilmu sejarah, ilmu geografi dan lahirnya organisasi cendikiawan/intelektual muslim (Ikhwanus shafa). Perkembangan seni budaya dan kebudayaan Islam ditandai dengan perkembangan ilmu seni bahasa; puisi, prosa. Kisah/riwayat, dan drama. Perkembangan seni bunyi ditandai dengan penyusunan ilmu musik, munculnya forum pendidikan musik, penjenisan musik: musik vokal, musik sufi, munculnya seni tari yang bernafaskan Islam. Perkembangan seni rupa antara lain munclnya seni pahat, seni ukir, dan seni lukis. Perkembangan seni arsitektur yang bercirikan Islam yang diwujudkan dalam seni bangunan rumah, masjid dan gedng-gedung. Masa daulah Abasiyah berlangsung dari masa 9 – 13 dikenal dengan masa kejayaan/keemasan Islam.
4. Masa kemunduran (abad 13-18/19).
Terjadinya kemunduran peradaban dan kebudayaan Islam sngat dipengaruhi oleh perebutan kekuasan oleh para pemimpin Islam yang berakhir dengan dihapuskannya sistem Khilafah (Khalifah) yang didasarkan kepada perinsip syura (musawarah) berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah, kemudian diganti dengan sistem kerajaan (monarkhi). Disamping itu dipengaruhi pula oleh penjajahan yang dilakukan oleh Kristen, Yahudi dan golongan Ateis terhadap daerah-daerah Islam.
Kemunduran peredaban dan kebudayaan Islam disebabkan pula oleh sudah ditutupnya pintu ijtihad oleh para pemgukit mazhab yang membenarkan faham taqlid, dan semakin berkembangnya anutan tasawuf yang kemudian melahirkan anutan tarekat bercampur mistik, tahayul, khurafat dan bid’ah, yang mengajarkan pengikutnya semoga menjauhi segala perbuatan yang berbau keduyawian, lantaran mereka berkeyakinan dunia ialah nirwana bagi orang kafir dan penjara bagi mereka.
Tahayul kepercayaan akan adanya roh insan yang sudah mati bergentayangan menjadi hantu, menjadi binatang; menyerupai babi jadi-jadian dan harimau jadi-jadian, lantaran rohnya tidak diterima Tuhan yang disebaban dosanya tidak diampuni Tuhan, keyainan ini ialah sisa anutan hindu yang menyusup ke dalam sikap umat slam beragama; lantaran sebelumnya mereka menganut agama Hindu, kemudian masuk Islam.
Bid’ah ialah menambah atau mengurangi ibadah dari yang diajarkan Allah SWT. dalam al-Qur’an dan dari ibadah yang diamalkan oleh Rasulullah SAW.
Khurafat mengkultuskan benda atau insan sebagai benda atau menusia keramat, sehingga berperilaku menyucikannya dan meyakini benda atau insan itu mempunyai kekuatan lebih dari insan biasa, lantaran kkeramatan yang dimilikinya.
Namun demikian, pawa pertama masa kemunduran tersebut masih terdapat sedikit perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Daulah Usmaniah, antara lain perkembangan Ilmu Hadits, Ilmu astronomi, Ulumul Qur’aan, Ilmu Teknik, Ilmu Tasawuf, Ilmu Perperangan, Ilmu kedokteran, Ilmu Politik, Filsafat, Ilmu administrasi, dan Ilmu Pasti Alam.
Kemunduran Ilmu Hukum, ditandai dengan pintu ijtihad (menetapkan aturan gres dengan diberijtihad oleh para jago aturan Islam) sudah tertutup, sehingga paham taqlid menguasai para jago aturan Islam, hal ini lantaran putusnya komunikasi ilmiah dalam ilmu aturan Islam, lahirnya paham bid’ah. Para jago aturan spesialuntuk bisa meringkas dan mempersembahkan komentar ihwal sebuah buku aturan terlampau, dan tidak bisa diberijtihad sendiri.
5. Masa Kebangkitan kemabali (18-19 hingga sekarang)
Masa kembangikatan Islam ditandai dengan gerakan kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah secara murni dan konsekwen sebagai sumber anutan Islam dalam sistem akidah, syariah, dan akhlak. Paham taqlid dihapuskan dan pintu ijtihad terbuka kembali seluas-luasnya, sesuai dengan tuntunan dan kebutuhan zaman dan dinamika masyarakat. Para tokoh-tokoh gerakan pembaharuan pada masa kebangkitan Islam kembali ini, antara lain :
5.1. Ibn abd al-Wahab (1703-1787 M) Arabia Tengah, yang mempelopori gerakan pembaharuan berdasarkan mazhab Hambali dan alur pikiran Ibnu Taimiyah. Antara lain pembaharuannya ialah menolak pemujaan orang-orang suci, berziarah ke kuburan keramat, menganjurkan kepada umat islam kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah secara murni.
5.2. Jamaluddin al-Afgani (1839-1897 M) Mesir. Tokoh reformasi Islam. Pelanjut pencetus pembaharuan Islam. melaluiataubersamaini mengaktualisasikan ajarn al-Qur’an dan Sunnah ke dalam kehidupan nyata secara murni, dengan moto “Kebangkitan Islam Kembali”.
5.3. Muhammad Abduh (1849-1905 M) Mesir. Murid Jamaluddin Afgani. 3 kegiatan reformasi Abduh : (1) perubahan dan reformasi agama Islam dengan membawanya balik kepada keadaannya yang orisinil (kembali kepada al-Qur’an dan sunnah), (2) Pembaharuan bahasa arab, (3) Pengakuan hak-hak rakyat.
5.4. Rasyid ridha (1865-1939) Mesir. Murid Muhammad abduh. Dua gerakan Ridha, ialah (1) tumbuhnya modernisme yang sambil berpegang kepada I’tikad asasi Islam amat kuat. (2) Menolak kuasa-kuasa mazhab-mazhab abat tengah dan mendapatkan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai satu-satunya sumber kebenaran agama Islam, dikenal dengan gerakan “Salafiyah” (ulama salaf).
5.5. Abul A’la Maududi (1904) India. Maududi melaksanakan pembelaan Islam terhadap imbas nasionalisme sekuler India dan komunisme India, dengan gagasan modernisme Islam.
5.6. Hasan al-Bana (1906-149) Mesir. Pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin (1933) dengan anggota dominan petani dan buruh. Gerakan Ikhwanul Muslim melaksanakan reformasi dan modernisme di segala bidang kehidupan, semoga umat islam sejajar secara terhormat dengan umat lain, antara lain kegiatannya ialah mendirikan masjid, sekolah al-Qur’an, da benghkel kerja (semacam tempat tes kerja profesi). Ikhwanul Muslimin mempunyai perusahaan-perusahaan besar, yang ialah tulang punggung gerakannya.
5.7. Hajji Ahmad dahlan (1868-1923) Pendiri organisasi reformasi dan modernisme Islam Indoensia “Muhammadiyah”. Muhammadiyah didirikan tanggal 18 November tahun 1912 di Yogyakarta. Sifat gerakanya secara mudah bukan berarti politis. Muhammadiyah lebih dikenal dengan “kekuatan iklim politik” dengan usaha “menegakkan amar ma’ruf dan menghancurkan kemungkaran” QS:3:104, 110. dengan prioritas, gerakan pendidikan, dakwah, kesehatan umat, dan amal sosial lainnya. Muhammadiyah muncul sebagai salah satu jawabanan pribumi terhadap politik pendidikan Belanda yang membatasi pendidikan spesialuntuk boleh untuk bawah umur Belanda dan pribumi bekerja untuk Belanda. Sampai hari ini Muhammadiyah ialah ialah satu-satunya organisasi umat Islam terbesar di Indonesia untuk usaha bela bangsa dan anutan Islam, diakui oleh dunia Internasional. Bahkan kini Muhammadiyah sudah menyebar ke negara tetangga, seperti, singapur, Malaysia, Brunai, Philipina, Thailand dan Cina.
5.8. DR. H. A. Karim Amarullah (Ayah HAMKA). Pelopor gerakan Muhammadiyah di Minangkabau, dengan mendirikan Pusat Pendidikan “Sumatera Thpertamaib”. Dari Sumatera Thpertamaib lahirlah “Lembaga Pendidikan Thpertamaib dan yang sejenisnya di daerah-daerah Minangkabau”. Yang sudah banyak melahirkan putra-putra terbaik bangsa. Seperti; HAMKA, adam Malik, dsb.
5.9. Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amarullah, yang dikenal dengan sebutan Prof. DR. HAMKA. Pendiri Majalah Panji Masyarakat. Tokoh pendiri Kemerdekaan dan sastrawan yang ulama. Pimpinan Muhammadiyah, dan terakhir jabatan ia sebelum meninggal ialah Ketua Majlis Ulama Indonesia. (MUI).
5.10. Prof. DR. Yusuf al-Qardawy Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo Mesir masa ke XX M
TUGAS DAN LATIHAN
- Tulislah minimal 10 dn terbaik 15 pertanyaan dan jawabanannya dari penggalan ini!
- Tulislah sedikit-sedikinya 3 tokoh dari tokoh pembaharuan dan modernis Islam Indoensia dan 3 tokoh pembaharuan dan modernis Islam dari Timur Tengah, Lengkap dengan riwayat hidup dan usaha masing-masing. 1 halaman setiap tokoh.
DAFTAR PUSTAKA
- Al-qur’anul Karim
- Al-Huffi, Ahmad Muhammad, DR., budbahasa Nabi Muhammad saw., Bulan Bintang, Jakarta, 1978
- Djatnika, Rachmad, DR. Sistem Etika Islam, Pustaka Islam Surabaya, 1985
- Masyhur, Kahar, Drs., Membina Akhlak dan Moral, Kalam Mulia Jakarta, 1987
- Muhammad TH., DR., Kedudukan Ilmu dalam Islam, Ikhlash Surabaya, 1982
- Salim, Hadiyah, Mukhtarul al Ahadits, PT. Al Ma’arif, Bandung, 1985
- Omar, Amin Hoesin, DR., Kultur Islam., Bulan Bintang Jakarta, 1981
- Ilyas, Yunahar, Drs. Lc. MA., Kuliah Akhlak, LPPI UMY: Yogyakarta, 2001