-->
Pidato (Speech)
Pidato (Speech)
Mata kuliah ini mencoba mempersembahkan deskripsi bagaimana mengkomunikasikan gagasan atau isu melalui presentasi yang efektif dan efisien. Pidato ialah salah satu cara mengungkapkan gagasan kepada publik selain presentasi.
Tujuan instruksional : 
  1. Mahasiswa memahami konsep dasar Pidato
  2. Mahasiswa mengerti taktik komunikasi melalui pidato 
  3. Mahasiswa bisa memakai konsep pidato dalam presentasi
DEFINISI PIDATO
Pidato ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai 
  1. Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 
  2. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
misal pidato yaitu menyerupai pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan program atau event, pidato pelepasan siswa, pidato memperingati hari Kartini, dan lain sebagainya.

TUJUAN PIDATO
Pidato yang baik sanggup mempersembahkan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Umumnya, acara berpidato mempunyai tujuan sebagai diberikut.Berdasarkan tujuannya, pidato dibagi menjadi: 

  • Informatif 
Yaitu pidato dengan tujuan mempersembahkan isu biar para pendengar melaksanakan atau menerima keterangan sesuatu hal yang dianggap penting. Memdiberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau mempersembahkan isu kepada khalayak ramai. Beberapa Topik yang cocok untuk jenis pidato Informatif ini, antara lain: 
  1. Teknik Belajar Efektif 
  2. Teknik Beternak puyuh 
  •  Argumentasi 
Yaitu pidato dengan tujuan meyakinkan pendengar terkena kebenaran suatu pendapat. Topik yang cocok untuk jenis pidato Argumentasi ini, antara lain: 
Pupuk Buatan Meningkatkan Pendapatan Petani 
Petani Ekspor Nonmigas 

  • Persuasif 
yaitu pidato dengan tujuan untuk mensugesti emosi pendengar biar berbuat sesuatu. Persuasif atau mengajak Mempengaruhi khalayak ramai biar dengan bahagia hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa yang kita sampaikan misal topik yang sesuai dengan jenis pidato persuasif antara lain: 
  1. Toleransi Beragama Kunci Persatuan Nasional 
  2. Menanam Apotek Hidup 
  • Deskriptif 
yaitu pidato yang bertujuan melukiskan keadaan. Topik yang cocok untuk jenis pidato deskriptif ini, antara lain: 
  1. Suasana Tamam Mini di Jakarta 
  2. Kesenian ialah Budaya Bangsa 
  • Rekreatif 
Yaitu Pidato yang bertujuan menghibur orang banyak biar si pendengar merasa bahagia mendengarkan ucapan-ucapan yang dikemukakan si pembicara. misalnya: 
  1. Keberhasilan Anak Kunci Masa Depan 
  2. Merealisasikan Cita-cita MAsa Kecil 
JENIS/SIFAT PIDATO
Ditinjau menurut pada sifat dari isi pidato, pidato sanggup dibedakan menjadi:
  1. Pidato Pembukaan, ialah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca program atau MC.
  2. Pidato Pengarahan ialah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
  3. Pidato Sambutan, yaitu ialah pidato yang disampaikan pada suatu program acara atau insiden tertentu yang sanggup dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  4. Pidato Peresmian, ialah pidato yang dilakukan oleh orang yang kuat untuk meresmikan sesuatu.
  5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya ialah melaporkan suatu kiprah atau kegiatan.
  6. Pidato Pertanggungjawabanan, ialah pidato yang meliputi suatu laporan pertanggungjawabanan
 METODE BERPIDATO
Di dalam acara berpidato menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan dan waktu persiapan, ada empat macam pidato
  • Impromptu (serta merta) : Pidato Impromtu disebut juga metode pidato impulsif atau pidato serta merta. Pidato impromtu disampaikan dengan tanpa persiapan. Pembicara secara eksklusif berbicara menurut kemampuan seadanya. pidato yang apabila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk memberikan pidato.
Keuntungan : 
  1. lebih mengungkapkan perasaan pembicara 
  2. gagasan hadir secara spontan 
  3. memungkinkan Anda terus berpikir 
Kerugian : 
  1. menimbulkan kesimpulan yang mentah 
  2. mengakibatkan penyampaian tidak lancar 
  3. gagasan yang disampaikan ngawur 
  4. demam panggung 
  •  Manuskrip (Membaca Naskah) Pidato ini sering pula disebut pidato manuskrip. Pidato ini umumnya dilakukan oleh pejabat negara. Pidato membacakan naskah dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’. Manuskrip diharapkan oleh tokoh nasional, lantaran kesalahan sedikit saja sanggup menimbulkan kekacauan nasional 
Keuntungan : 
  1. kata-kata sanggup dipilih sebaik-baiknya 
  2. pernyataan sanggup dihemat 
  3. kefasihan bicara sanggup dicapai 
  4. tidak ngawur 
  5. manuskrip sanggup diperbanyak 
Kerugian : 
  1. komunikasi pendengar akan berkurang lantaran pembicara tidak berbicara eksklusif pada mereka 
  2. pembicara tidak sanggup melihat pendengar dengan baik 
  3. pembuatannya lebih lama 
  •  Memoriter ( Menghapal)
Metode menghapal disebut juga memoriter. Metode ini dilakukan dengan penuh persiapan. Naskah yang akan dipidatokan dipersiapkan lebih lampau kemudian dihapalkan kata demi kata pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata. 

Keuntungan lain:
  1. Lancar kalau benar-benar hafal;
  2. Tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal; 
  3. Mata pembicara sanggup memandang pendengar.
Kelemahan metode menghafal antara lain:
  1. Pembicara cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan;
  2. Tidak sanggup menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar; dan
  3. Kalau lupa, pidatonya gagal total.
  • Ekstemporan : pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Metode Ekstemporan dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan dipidatokan. Juru pidato kemudian memberikan persoalan yang sudah disampaikan itu dengan kata-katanya sendiri. Ia memakai catatan itu untuk mengingatkannya wacana urutan dan ide-ide penting yang hendak disampaikannya.
Keuntungan : 
  1. komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik 
  2. pesan sanggup fleksibel 
kerugian : 
  1. kemungkinan menyimpang dari garis besar 
  2. kefasihan terhambat lantaran kesukaran menentukan kata-kata 
Dari keempat metode berpidato tersebut, yang paling sering dipakai ialah metode terakhir.Kelebihan metode ekstemporan antara lain membuat pidato lebih runtut dan sistematis, menghindari pengulangan bahasan yang sudah disampaiakn di pertama, serta menghindari ketertinggalan poin-poin penting lantaran factor lalai atau lupa sehingga tidak sempat disampaikan
Agar pidato Anda sanggup menarikdanunik minat dan perhatian pendengar, perlu diperhatikan hal-hal sebagai diberikut:
  1. Kemukakan fakta dengan jelas.
  2. Gunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga bisa membangkitkan minat pendengar terhadap persoalan yang kita sampaikan.
  3. Berbicara secara masuk akal dan terbuka,
  4. Sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
  5. Gunakan mimic dan gerak-gerik secara wajar.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PIDATO
Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menyusun naskah pidato adalah:
  •  Menentukan topik pembicaraan
Ingat! Pemilihan topik jauh sebelum acara pembicaraan akan sangat memmenolong pembicara menguasai materi, mencari materi pendukung, menambah ilustrasi, dan menyertakan bukti sebagai penguat alasan.
Topik hendaknya dipersempit sehingga tema pembiacaan tidak meluas. Hal tersebut akan mempersembahkan imbas lebih detil dan pembahasan yang mendalam.

  • Menetapkan tujuan
Seperti yang sudah dibahas di atas, tujuan dari pidato dibedakan menjadi tiga macam. Tetapkan tujuan dari pidato kita, memdiberi informasi, mempengaruhi, atau sekadar sebagai hiburan.
NB: Di dalam menentukan topik dan tujuan, hendaknya diubahsuaikan dengan kemampuan diri, mempunyai arti/kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.

  • Menyusun kerangka pidato
Kerangka di dalam pidato terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.

  • Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta tujuan dari berpidato.
misal:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Rektor Universitas IEU
Yang saya hormati Bapak/Ibu Dekan dan Dosen 
Serta mahasiswa yang saya akungi

Pertama-tama, marilah kita bahu-membahu panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT lantaran berkah dan karunianya kita tiruana sanggup berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini. Pada peluang kali ini, perkenankanlah saya untuk memberikan sedikit pidato terkena kemembersihkanan lingkungan.
Isi
Pada bab ini, pembicara mengambarkan secara sistematis hal-hal yang ingin disampaikan sesuai poin-poin yang sudah diputuskan, seperti:
Pentingnya menjaga kemembersihkanan lingkungan
Akibat dari lingkungan yang kotor 
- Banjir 
- Penyaki
- Bau busuk
Teknik-cara menjaga kerbesihan
Ajakan menjaga kemembersihkanan mulai sekarang
Penutup
Penutup pada pada dasarnya terdiri dari kesimpulan, ucapan perminataan maaf, serta salam penutup. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa menambahkan impian atau pesan sebagai penutup.
misal:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah sekelumit pidato dari aku. Kiranya tidak pantas saya panjang-lebarkan. Sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah yang menyampaikan bahwa kemembersihkanan ialah sebagian dari iman, maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kemembersihkanan maka ia bahwasanya bukan ialah orang yang diberiman penuh. Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat insan sanggup lebih ulet lagi dalam menjaga kemembersihkanan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.NB: Sebelum menyusun kerangka pidato, terlebih lampau kumpulkan bahan-bahan untuk menyusun pidato. Bahan pidato bisa didapatkan menurut pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, media massa, maupun media elektronik.

  • Menyusun teks pidato
Dalam tapah ini, buatlah naskah pidato sedalam mungkin menurut bahan-bahan tumpuan yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Buatlah pembahasan secara runtut dan sistematis.
  •  Menyunting teks pidato
Di dalam tahap simpulan ini, naskah drama yang sudah selesai sebaiknya anda sunting lagi. Hal tersebut dimaksudkan biar penerapan bahasa yang kasar, yang tidak sesuai, atau kurang komunikatif sanggup diedit atau diperbaiki. Anda juga bisa meminta salah satu mitra anda untuk membacanya dan mempersembahkan tanggapan atau Koreksian atas naskah pidato yang anda buat.
Sumber :
  1. Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Retorika Modern; Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdak
  2. Disadur secara bebas dari Bovee, Courtland L., dan John V. Thill. 2005. Business Communication Today. Eight Edition. Pearson Education International.
  3. Arief Bowo PK, SE, MM, 2008. Presentasi dalam Bisnis (Business Presentation), Diktat Univ. Mercu Buana Jakarta
  4.  R.M.Rasyid,SE.,MM,2009, Tehnik Presentasi . Seminar SDM. Mercu Buana Jakarta 
  5. Adler, Ronald B. and Jeanne M. Elmhorst 1996 Communicating at Work ; Principle and Practices for Business and Professions. Fifth Edition. New York 
  6. Curtis, Dan B. James J Floyd and Jerry L Winsor. 1996. Businesss and Professional Communication (Terjemahan ) Jakarta PT Rosfa Jayaputra 
  7. Katz, Bernard. 1994 Turning Practical Communication into Business Power (Terjemahan) Jakarta. PT Pustaka Binaman Pressindo
  8. Tips belakang layar lancar berbicara di depan umum, yang dirangkum dari materi Seminar Lugwina Hananto (Perencana Keuangan dan Pembicara Seminar), Lula Kamal (Dokter, Presenter Acara Medis dan Kesehatan) dan Erwin Parengkuan (Presenter, MC, Pemilik dan Pengajar ‘Talk Inc’): Jakarta 2008

LihatTutupKomentar