-->
Pengertian Sirkuit Internasional
Bab 1
Penlampauan
Sirkuit Internasional Sentul yakni sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, kecamatan Citeureup, kota Bogor, propinsi Jawa Barat, negara Indonesia. Sirkuit ini tujuannya sanggup digunakan untuk menyelenggarakan balap motor menyerupai MotoGP serta ajang bergengsi balap kendaraan beroda empat menyerupai Formula One (F1). Sirkuit Sentul ini tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga simpulan tahun 1996 dan juga A1 GP kejuaraan internasional yang memperjuangkan nama bangsa dan negara masing-masing pembalap.

1.1. Latar Belakang
Sirkuit Internasional yakni sebuah sirkuit balap yang sering digunakan untuk menyelenggarakan balap kendaraan beroda empat dan motor serta ajang bergengsi Formula Satu, MotoGP dan lain-lain.

Pada pertamanya perjuangan dalam membangun sirkuit internasional di Asia setelah Jepang yakni di Indonesia, sekitar lima belas tahun yang kemudian saat Hutomo Mandala Putra-putra dari presiden Republik Indonesia saat itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Citeureup, Sentul, Indonesia.[1]

melaluiataubersamaini panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International ini diharapkan sanggup mengakibatkan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akibatnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia mengakibatkan hal tersebut menjadi mustahil dilaksanakan. Pada tahun 1994, akomodasi yang ada kini tidak memadai dan sudah sedikit tertinggal oleh perkembangan jaman, lintasan atau panjang trek kurang memenuhi standar hingga mengakibatkan tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang olahraga yang super cepat sekelas Formula Satu dan motoGP. Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series dan A1 Grand Prix.[2]

Diharapkan tampungan penonton sebanyak 50 Ribu orang, tampungan kendaraan beroda empat sekitar 80 kontainer, Sekitar 600-700 orang yang mencakup panitia penyelenggara dan kru teknis tim hadir pada kegiatan berlangsung. Oleh alasannya yakni itu, akomodasi yang disediakan Sirkuit Internasional Sentul seharusnya bisa untuk menampung kebutuhan tersebut.[3]

1.1.1. Pemilihan Kasus
Saat ini olahraga balap mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik penyelenggaraan pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Di tingkat nasional kejuaraan yang sering diselenggarakan yakni pertandingan balap motor Road Race, MotoGP dan lain-lain. Di tingkat internasional kejuaraan yang sering diselenggarakan yakni pertandingan balap Formula Satu dan MotoGP. Penyelenggaranya bisa dari perusahaan spare part dari dalam dan luar negeri maupun dari pabrikan.

Banyak pembalap-pembalap nasional yang sudah profesional umumnya dan pemula khususnya sangat membutuhkan masukana petes dan penyelenggaraan kejuaraan balapan. Penyelenggaraan kejuaraan tersebut sanggup menjadi kerikil loncatan bagi pembalap nasional untuk ikut andil dalam kejuaraan internasional atau paling tidak kejuaraan regional Asia.

Kejuaraan balap nasional dan internasional kini sedang menjadi kegemaran dan mendapat perhatian besar oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Terbukti dengan adanya stasiun TV yang membuat acara acara wacana kejuaraan balap ini dalam porsi yang tidak sedikit. Seperti acara siaran langsung, ulasan pertandingan, perkembangan kejuaraan dan lain-lain.

Selain itu, di kafe-kafe banyak juga yang menyelenggarakan nonton bareng siaran eksklusif kejuaraan balap dan itu tidak sedikit pengunjung yang hadir. Sehingga kini bukan spesialuntuk olahraga sepak bola dan badminton saja yang popular di Indonesia melainkan olahraga balappun mulai popular di kalangan masyarakat kini ini.

Namun perkembangannya tidak diikuti dengan pengadaan akomodasi pertandingan yang memadai. Di Indonesia spesialuntuk ada Sirkuit Sentul yang menjadi satu-satunya sirkuit internasional itupun dengan grade 2 spesialuntuk digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan setingkat Asia, bahwasanya untuk sirkuit internasional, Sentul sangat kurang memenuhi standar.

melaluiataubersamaini peningkatan teknologi dan ilmu pengetahuan diharapkan akomodasi yang akan didiberikan Sentul sanggup bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Untuk mendukung peningkatan prestasi pembalap-pembalap di Indonesia maka diharapkan banyak sekali masukana dan pramasukana pendukung kegiatan tersebut. Salah satu masukana yang dibutuhkan yakni sebuah akomodasi Pusat Balapan Nasional dan Internasional yang ditempatkan di kawasan Citeureup, Sentul, Bogor. Fasilitas ini sanggup dinamakan dengan “Sentul International Circuit (SIC Circuit).”

1.1.2. Pemilihan Lokasi
Sebuah sirkuit mempunyai banyak akomodasi yang melibatkan banyak disiplin ilmu. Salah satu akomodasi yang sangat penting untuk sirkuit yakni trek yang digunakan sebagai arena balap. Selain memenuhi standar trek untuk sirkuit juga harus mendapat persetujuan dari forum dunia yang bersangkutan, dalam hal ini FIA dan FIM. Untuk akomodasi trek mempunyai konstrukti khusus dan dipegang oleh teknisi Sipil. Pembuatan masterplan dan pemilihan lokasi sudah ditentukan. Pertimbangan akan aksesibilitas lahan yang simpel dijangkau serta memadai untuk fungsi dan luas lahan yang besar. Karena alasan tersebut maka pemilihan lahan ditempatkan di kawasan sub-urban tepatnya terletak di Bogor bersahabat dengan Jakarta alasannya yakni jalan masuk simpel dan pencapaian melalui tol Jagorawi atau jalan Raya Bogor. Cuaca perbukitan yang sejuk dan segar juga menjadi pertimbangan pemilihan lokasi alasannya yakni para pengunjung sanggup menikmati panorama keindahan alam yang ada disekitar.

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari planning ini diharapkan sanggup merancang sirkuit dengan grade 1 dan mempunyai akomodasi yang memadai sehingga mewadahi pembalap-pembalap nasional dan internasional. Dan juga sanggup digunakan sebagai materi pertimbangan kelayakan perencanaan pembangunan “Sentul International Circuit (SIC Circuit)” sebagai sentra petes dan penyelenggaraan balapan dengan skala nasional maupun ajang bergengsi menyerupai Formula Satu dan MotoGP, sehingga penataan dan perencanaan sanggup dilaksanakan secara baik.

Tujuan dari perencanaan dan perancangan kembali Sirkuit Internasional Sentul ini untuk menunjang kegiatan olahraga balap di Indonesia sehingga sanggup berkembang sejalan dengan negara-negara maju. Seperti :

  • Menghadirkan fisik arsitektural yang sanggup mengundang orang untuk berkunjung baik pengunjung domestik maupun mancguagara.
  • Menghasilkan bangunan yang menunjang fungsi olahraga balap.
  • Mewujudkan perancangan dengan memanfaatkan struktur sebagai elemen yang secara visual terlihat estetik dan secara struktural sempurna dan benar.
1.3. Masalah Perancangan
Pada perancangan ini diambil perkiraan yang bersangkutan dengan masalah-masalah non-perancangan, contohnya : lahan diasumsikan sudah bebas sengketa dan lahan siap dibangun serta modal yang tersedia berasal dari pengelola yaitu PT. Sarana Sirkuitindo Utama (SSU) dan investor asing. Kemudian untuk lebih berhasil didukung juga oleh Pemerintah Pusat, Kesatuan Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Pemda Bogor.

Sejarah Otomotif di Indonesia

Adapun lingkup permasalahan yang akan menjadi substansi dasar dalam proses perancangan, diantaranya harus memperhatikan beberapa faktor dibawah ini :
  • Standard ruang dan bangunan yang berkaitan dengan akomodasi sirkuit,
  • Kriteria dan persyaratan pertandingan balap,
  • Peruntukannya terhadap penonton, pengelola dan tim penyelenggara maupun pembalap itu sendiri,
  • Alur aktifitas pembalap dari hadir hingga selesai pertandingan.
1.4. Pendekatan
Metoda pendekatan dalam proses perancangan bangunan sirkuit ini terdapat 3 cara diantaranya studi literatur, pengamatan eksklusif ke lapangan atau survey lapangan dan studi banding bangunan-bangunan sejenis.

1. Studi Literatur
Berupa data dari buku tumpuan dan media internet, yang isinya wacana :
  • Pendekatan deskriptif yaitu mempelajari tipologi sirkuit dengan studi pustaka.
  • Mencari data-data standar perancangan sirkuit dari pustaka dan standar internasional (dalam hal ini organisasi FIA) yang berlaku.
  • Pendekatan teoritis yaitu mempelajari dasar-dasar teoritis termasuk sejarah dan pengertian sirkuit, perkembangannya di dunia dan faktor-faktor yang terpengaruh dengan adanya sirkuit melalui pustaka dan asistensi untuk kelayakan acara dengan tema perancangan.
2. Pengamatan Langsung atau Survey Lapangan
Data-data yang didapat berupa :
  • Kondisi lahan dan bangunan.
  • Potensi, abjad dan kondisi lahan.
  • Kebutuhan dan standar ruang dalam sirkuit.
3. Studi Banding
Berupa beberapa contoh sirkuit populer di dunia, yaitu :
  • Desain-desain bangunan, acara ruang dan persyaratan.
  • Bentukan arsitektur untuk mempunyai nilai fungsional dan estetika.
  • Struktur-struktur bangunan yang efektif dan efisien.
  • Mempelajari karakteristik material.
4. Melakukan analisis dari data yang didapat sebagai pola untuk tujuan pembahasan ini.

1.5. Lingkup atau Batasan
Lingkup perancangan yang diambil berupa merancang ulang bangunan Sirkuit Internasional Sentul. Fasilitas utama yang disediakan yakni tribun utama, bangunan pit dan bangunan penerima, serta bangunan penunjang menyerupai : bangunan perakitan untuk tiap tim, sentra media dan sentra hiburan. Kemudian merancang ulang masterplan diantaranya penempatan area pintu masuk utama, pengaturan parkir dan sirkulasi kendaraan dan manusia. Merancang fungsi yang mewadahi kegiatan menonton, membalap, latihan dan melatih, hiburan, area ekspo dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan tersebut disatukan dengan fungsi bangunan. Dan merancang wujud bangunan sehingga sanggup menjadi ikon bangsa Indonesia.

Dibawah ini yakni penjabaran beberapa rumusan duduk kasus perancangan :
  • Menentukan alokasi ruang untuk fungsi bangunan.
  • Menentukan keterkaitan antara akomodasi satu dengan yang lain.
  • Menciptakan bangunan mempunyai bentuk yang menarikdanunik dan mempunyai ruang sesuai dengan standar.
  • Merancang bangunan peserta atau gerbang masuk utama sebagai kesan visual pertama.
  • Menentukan struktur dan konstruksi.
  • Menentukan sirkulasi yang terperinci sehingga tidak galau alasannya yakni lahan yang luas.
  • Menentukan material yang akan digunakan untuk bangunan sirkuit.
1.6. Kerangka Berpikir
1.7. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan ini terdiri atas beberapa serpihan dengan pemberian sub-sub babnya, antara lain:
Bab 1 Penlampauan
Berupa prolog yang menunjukan benang merah dan garis besar terkena latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup permasalahan, alur berpikir dalam perencanaan atas pengambilan judul Sirkuit Internasional Sentul.
Bab 2 Deskripsi Proyek
Berupa bahasan terkena kriteria pengguna dari penonton, pengelola dan tim penyelenggara maupun pembalap itu sendiri yang mempunyai pembagian terstruktur mengenai tertentu, kriteria aktivitas, serta data teknis lokasi dan klarifikasi terhadap studi masalah yang diambil.
Bab 3 Elaborasi Tema
Berisi terkena pendalaman terhadap tema yang akan diambil dalam desain bangunan Sirkuit.
Bab 4 Analisa
Berupa analisis terhadap tempat atau lokasi yang akan dirancang sebuah sirkuit internasional.
Bab 5 Konsep Perancangan
Berisi terkena konsep tapak, bangunan, struktur, dan utilitas dari perencanaan bangunan sirkuit internasional.
Bab 6 Hasil Perancangan
Berisi terkena hasil perancangan dan simpulan dari keseluruhan pembahasan dalam desain perencanaan bangunan Sirkuit Internasional Sentul.

[1] Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Wikimedia Foundation, Inc.
[2] Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Wikimedia Foundation, Inc.
[3] Desain oleh WCM, 60 Pembalap Asing Berlaga di Sentul, Harian kompas

LihatTutupKomentar