-->
Teori Perkembangan Anak
Bagan proses Pertumbuhan dan perkembangan anak  TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Teori Perkembangan anak Menurut Teori :

TEORI KONSTRUKTIF
(Piaget dan Vygotsky)

Piaget dengan teori Kognitif nya menyatakan bahwa :
Anak memeproleh pengetahuan melalui interkasi dengan lingkungannya.
Konsep berpikir anak yaitu : Asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrium

Asimilasi :
Mencocokan info ke dalam denah (kategori) yang sudah ada. misalnya: Jika seorang anak sudah tahu wacana sebuntut kucing, kemudian ditunjukan teladan kucing yang lain, maka kucing yang diberikutnya akan dicocokan dengan kucing yang sudah ada.

Akomodasi :
Menciptakan denah (kategori) gres lantaran tidak sesuai dengan denah yang sudah ada.
misalnya: jikalau seorang anak sudah tahu wacana sebuntut kucing, kemudian ditunjukan teladan harimau yang belum pernah dilihatnya, maka anak akan berfikir bahwa hewan yang diberikutnya bukan kucing. Ibunya akan berkata "Nak, itu bukan kucing, tetapi harimau, lihatlah bedanya badanya lebih besar, suaranya juga tidak sama".

Melalui fasilitas dan asimilasi terus menerus maka anak akhirnyamencapai struktur mental yang sanggup menggambarkan majemuk benda atau informasi.

Ekuilibrium :
Keseimbangan yang diperoleh ketika info atau pengalaman dicocokan dengan sebuah denah atau denah gres yang diciptakan.
DisEkuilibrium
terhadap anak juga terjadi disekuilibrium yaitu keadaan mentaal ketika terjadi ketidak seimbangan antara asimilasi dan akomodasi.
Ekuilibrasi
Karena itu harus terjadi ekuilibrasi yaitu proses perpindahan dari disekuilibrium ke ekuilibrasi. ekuilibrasi membuat anak memakai fasilitas dan asimilasi sebagai alat untuk mencapai ekuilibrium.


Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

1. Sensori-Motorik usia 0 - 2 tahun
Pada Usia ini pembentukan skemata melalui acara motorik menarikdanunik dirinya ke dunia luar obyek permguan, disebut sensorimotor lantaran pembelajaran anak spesialuntuk melibatkan panca indra. Pada permulaan tahap ini, bayi mempunyai lebih dari refleks yang dipakai untuk bekerja. anak berusia 2 tahun mempunyai pola sensori-motorik yang kompleks dan mulai berkomunikasi dengan suatu simbol yang primitif.
Terdapat enam subtahap perkembangan sensori-motorik, yaitu :
  • Reflek sederhana;
  • kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer;
  • reaksi sirkuler sekunder;
  • koordinasi reaksi sirkuler sekunder;
  • reaksi sirkuler tersier, pencarian, dan keingintahuan, dan
  • internalisasi skema.

2. Pra Operasional Usia 2 - 7 tahun
Tahap pra-operasional ialah tahap pertama pembentukan konsep secara stabil. Penalaran mental mulai muncul, egosentrisme mulai berpengaruh dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk. Piaget membagi tahapan praoperasional ini menjadi 2 bagian, yaitu subtahap Fungsi Simbolis (2 hingga 4 tahun) dan subtahap Pemikiran Intuitif (5 hingga 7 tahun).
Pada usia ini anak bisa merepresentasi mental (simbolik) Viguratif-hubungan searah, penjabaran pertama, dan perkembangan bahasa.
Dalam tahap ini terdapat derma 2 subtahap yaitu :
a. Subtahap Fungsi Simbolis Usia 2-4 Tahun
  • Pada subtahap ini anak menyebarkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.
  • Anak-anak kecil memakai desain corat-coret untuk menggambarkan manusia, rumah, mobil, awan, dan lain-lain. Namun demikian, gambar-gambar yang dibentuk biasanya penuh khayal dan daya cipta.
  • Pada subtahap ini berkembang pula egosentrisme, yaitu suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif orang lain. 
  • Selain egosentrisme, pada subtahap ini berkembang animisme. Animisme ialah pemikiran yang berkeyakinan bahwa objek yang tidak bergerak mempunyai kualitas ”semacam kehidupan” dan sanggup bertindak. Apabila anak terbentur pintu, maka beliau katakan ”Pintunya badung”.
b. Subtahap Pemikiran Intuitif Usia 4-7 Tahun
  • Pada subtahap ini anak mulai memakai budi sehat primitif dan ingin tahu jawabanan atas tiruana bentuk pertanyaan.
  • Pada tahap ini juga anak mengalami kesusahan untuk mengklasifikasikan objek menurut banyak kesamaan.
  • Pada subtahap ini berkembang pemikiran wacana ketidakmampuan dalam memahami aturan keabadian (conservasion). Dari percobaan Piaget wacana air yang dituangkan di dalam gelas mengatakan bahwa anak pada masa praoperasional masih terkecoh dengan bentuk dan tingginya air pada suatu gelas.

3. Operasional Konkret Usia 7 - 11 tahun
Keterampilan klasifikasi, konsep ajaib tapi masih konkrit, konsep konservasi. Pada tahap ini anak mencapai kemampuan untuk berpikir sistematik terhadap hal-hal atau objek-objek yang konkret. Anak juga mencapai kemampuan mengkonservasikan 

4. Operasional Formal Usia 11 - 15/dewasa Tahun
Dalam tahap ini perkembangan pada usia ini anak sudah bisa untuk :
- Berfikir simbolik, inspirasi abstrak
- Memahami arti secara komprehensif
- Analisa sebab-akibat


TEORI SOSIOKULTURAL

Tahap-tahap Perkembangan Sosiokultural Menurut Vygotsky

Lev Vygotsky (1896 – 1934), hebat psikologi Rusia mengungkapkan Perkembangan yang terjadi ialah hasil interaksi sosial yang dialami anak dalam budaya yang unik serta latar belakang keluarga. Anak berkembang dalam dua jalan yaitu natural/ alami (biologis) dan budaya. Bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif. Proses mental yang tertinggi berkembang pada ketika anak menyebarkan kemampuan bicara mereka dalam konteks tes bicara.
Terdapat dua tingkat perkembangan yang terjadi pada anak yaitu :
  1. Tingkat pertama operasi ; tingkat dimana anak sanggup melaksanakan kiprah pemecahan problem secara berdikari – ialah tingkat perkembangan aktual.
  2. Tingkat ke dua yaitu ketika anak sanggup melaksanakan kiprah yang sama dibawah bimbingan orang sampaumur atau mitra sebayanya yang lebih terampil – ialah tingkat perkembangan potensial.
Jarak antara kedua tingkat ini disebut the zone of proximal development. Inti dari berguru yaitu membuat zone of proximal development, yaitu berguru membangun aneka macam proses perkembangan internal yang spesialuntuk sanggup dioperasikan bila anak diberinteraksi dengan orang lain di dalam lingkungannya dan dalam kerjasama dengan mitra sebayanya.


TEORI PSIKOSOSIAL 
 
Tahap-tahap Perkembangan Psikososial  (Erik Erikson)

Perkembangan psikososial berjalan melalui serangkaian tahapan, setiap tahapan terdiri dari tugas-tugas perkembangan khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang harus dihadapi. Semakin berhasil individu mengatasi krisis akan semakin sehat perkembangannya.Perkembangan psikososial berjalan melalui serangkaian tahapan, setiap tahapan terdiri dari tugas-tugas perkembangan khas yang menghadapkan individu dengan suatu krisis yang harus dihadapi. Semakin berhasil individu mengatasi krisis akan semakin sehat perkembangannya.

Dalam tahap perkembangan teori Psikososial Erik Erikson terbagi menjadi 4 tahapan yaitu :

1. Tahap Percaya vs Tidak Percaya (0-1tahun)
Kepercayaan anak berdasar pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis Kepercayaan dibangun jikalau ada pengasuh yang responsif
misal : Memeluk anak ketika menangis, Memdiberi makan, dll
Penting untuk landasan kekerabatan sosial anak selanjutnya. Jika tidak ada perhatian dari si pengasuh maka anak akan susah percaya dengan orang lain.

2. Otonomi vs Malu dan Ragu (1-3 tahun)
Anak punya banyak kemampuan gres dan lebih mandiri. misal : makan sendiri, berjalan, dll.
Senang mencoba dan eksplorasi, namun belum terarah.  misal : memegang tiruana barang di sekitarnya.
Jika tidak ada peluang dari pengasuh anak akan merasa resah dan ragu dengan kemampuannya.

3. Inisiatif vs Perasaan Bersalah (3-6 tahun)
Anak suka mencoba hal gres dan menggandakan pekerjaan orang sampaumur Punya impian sendiri untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman.  misal : memmenolong ibu memasak di dapur. Jika ada larangan bahkan dimarahi maka akan terjadi anak merasa bersalah dan cenderung membatasi diri.

4. Produktif vs Rendah Diri (7-11 tahun)
Anak menyebarkan keyakinan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Anak bekerja keras untuk menuntaskan tugas-tugas yang didiberi. Jika gagal dan disalahkan oleh sekitar maka anak akan merasa rendah diri.


FASE PERKEMBANGAN ANAK
(Menurut Syariat Islam)

1. Bayi; Semenjak lahir - 2 tahun
Pada Pada masa ini orang renta perlu menyebarkan kasih akung dua arah.

2. Anak-anak (Thufulah); Usia 2 - 7 tahun
Masa untuk mempersembahkan dasar-dasar tauhid pada anak yang mendorongnya untuk bergerak melaksanakan sesuatu yang baik manurut Allah SWT.

3. Tamyiz; Usia 7 - 10 tahun
Masa pertama anak dalam membedakan baik dan jelek melalui penalarannya. Pada masa ini anak perlu mendapat pendidikan pokok syariat.

4. Amrad Usia 10 - 15 tahun
Pada masa ini anak memerlukan pengembangan potensinya. Pada masa ini juga anak mencapai 'aqil baligh (akalnya sampai).

5. Taklif Usia 15 - 18 tahun
Pada usia ini anak harus tertanam rasa tanggung jawaban. Baik pada diri, orang tua, ataupun lingkungannya.

Sumber : Disarikan dari aneka macam sumber !!

LihatTutupKomentar