-->
Pengertian Dan Konsep Dasar Tk (Taman Kanak-Kanak)
Sebagian masyarakat banyak yang belum memahami apa sesungguhnya pendidik Taman Kanak PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR Taman Kanak-kanak (TAMAN KANAK-KANAK)
Sebagian masyarakat banyak yang belum memahami apa sesungguhnya pendidik Taman Kanak-kanak itu, ada yang menyamakannya dengan PAUD. Tetapi bahwasanya Taman Kanak-kanak bukan PAUD, begitu juga sebaliknya menyerupai yang diasumsikan sebagian kita selama ini.

Jadi apakah bahwasanya Taman Kanak-kanak Taman kanak-kanak tersebut?... Pendidikan Taman Kanak-kanak yang sering disebut Taman Kanak-kanak ialah salah satu bentuk PAUD pendidikan anak usia dini (Baca tetang PAUD di sini) yang mempunyai tugas penting untuk menyebarkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan Taman Kanak-kanak ialah jembatan antar lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan lingkungan lainnya.

Sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, forum ini menyediakan aktivitas pendidikan dini, sekurang-kurangnya anak usia 4 tahun hingga memasuki jenjang pendidikan dasar. Istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 14 menyatakan :
" Pendidikan anak usia dini ialah suatu upaya pelatihan yang ditujukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemdiberian rangsangan pendidikan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".

TK ialah bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai mana ditetapkan dalam Undang-undang Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 "Pendidikan aak usia dini pada jalur pendidikan formal benrbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat".

TK ialah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun, hingga memasuki pendidikan dasar. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1990, wacana pendidikanprasekolah BAB I pasal 1 disebutkan; "Pendidikan prasekolah ialah pendidikan untuk memmenolong pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar (Depdikbud, Dirjen dikdasmen,1994: 4).

Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan prasekolah bertujuan untuk memmenolong meletakan dasar kearah perkembangan perilaku pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diharapkan oleh anak didik dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan tingkat pikiran sehat anak didik serta perkembangan selanjutnya.

Pendidikan Taman Kanak-kanak ialah wadah untuk memmenolong pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat alami anak, oleh alasannya ialah itu maka pendidikan taman kanak-kanak harus memdiberi peluang supaya belum dewasa sanggup berkembang seluruh aspek kepribadiannya melalui proses bermain. Bermain ialah prinsip yang menempel pada kodrat anak.

Pendidikan anak usia dini khususnya Taman kanak-kanak Taman Kanak-kanak ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak, hal ini sebagaimana yang dikemukakan Anderson (1993), "Early childhood education is based on a number of methodicl didactic consideration the aim of  which is provide opportunities for development of children personality". Arti terjemahan pandangan Anderson tersebut ialah pendidikan Taman Kanak-kanak Taman Kanak-kanak memdiberi peluang untuk menyebarkan kepribadian anak. Oleh alasannya ialah itu, pendidikan anak usia dini PAUD khususnya Taman Kanak-kanak perlu menyediakan banyak sekali kegiatan yang sanggup menyebarkan banyak sekali aspek perkembangan yang mencakup aspek kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik (Suriansyah dan Aslamiah, 2011 : 23).

Pembelajaran di taman kanak-kanak Taman Kanak-kanak hendak diubahsuaikan dengan usia anak yang masih suka bemain, kegiatan pembelajaran Calistung (baca tulis berhitung) harus diintegrasikan dalam kegiatan bermain, dalam aktivitas eksplorasi maupun dalam kegiatan sentra. Dalam kegiatan berguru berhitung contohnya sanggup dilakukan dengan permainan-permainan berhitung, ini tidak spesialuntuk berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional serta untuk menumbuhkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan  logico-mathematics menyerupai yang dikemukakan oleh Gardener (1998) dalam (Suriansyah dan Aslamiah, 2011).

Baca juga perihal: Pembelajaran di Taman Kanak-kanak Taman Kanak-kanak..!! 


Sumber : disarikan dari banyak sekali sumber!!

Referensi: 
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Pendidikan dasar dan Menengah, Direktur Jenderal. (1995/1997). Garis-garis Besar Program Kegiatan Belajar  Taman Kanak-kanak 1994. Jakarta. Depdiknas.
Suriansyah, Ahmad, Aslamiah. (2011). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Banjarmasin. Comdes.

 
  

LihatTutupKomentar