1. Tingkatan Manajemen dan Kebutuhan lnformasi
Tingkatan Manajemen secara umum ada 3, yaitu administrasi tingkat atas (lop management), administrasi tingkat menengah (middle management), dan administrasi tingkat operasional.
Manajemen tingkat atas disebut juga administrasi pada tingkat perencanaan strategis. Istilah direktur sering digunakan untuk menggambarkan seorang manajer pada tingkat perencanaan strategis.
Manajemen tingkat menengah disebut tingkat pengendalian administrasi (management control level), yang bertanggung balasan untuk melaksanakan planning dan memastikan tercapainya tujuan, sedangkan administrasi operasional ialah tingkat terendah dalam administrasi yang bertanggung balasan pada kelangsungan operasional.
Sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabannya, maka kebutuhan informasi pada masing-masing tingkatan akan mempunyai perbedaan baik sifat, bentuk maupun sumbernya.
Gambar di bawah ini mengatakan perbedaan sumber dan bentuk informasi serta sifat keputusan yang dibentuk dari masing-masing tingkatan dalam manajemen.
2.Sistem lnformasi Eksekutif
2.1 Pengertian Sistem lnformasi Eksekutif
McLeod (1993, p 430) mendefinisikan Sistem Informasi Eksekutif sebagai sebuah sistem yang dirancang khusus untuk manajer pada tingkat perencanaan strategis.
Sementara itu Watson, Rainer dan Koh (I 993, p254) mendefinisikan Sistem Informasi Eksekutif sebagai suatu sistem komputer yang mempersembahkan kegampangan kanal bagi direktur terhadap informasi internal maupun eksternal yang mempunyai relevansi dengan critical success factors.
Menurut Turban (1993, p403), Sistem lnformasi Eksekutif ialah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi yang diharapkan oleh direktur puncak
Dari ketiga definisi di atas, sanggup disimpulkan bahwa Sistem Informasi Eksekutif sistem berbasis komputer bagi keperluan direktur dalam melaksanakan perencanaan strategis.
2.2 Karakteristik Sistem lnformasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif mulai dikenal pertengahan tahun 1980 pada perusahaan - perusahaan besar di Amerika. Menurut Turban (1993), pada pertamanya Sistem Informasi Eksekutif dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, yaitu :
- Dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pucuk pimpinan.
- Prinsip utamanya digunakan untuk menjejaki dan pengendalian.
- Dibuat untuk gaya administrasi masing-masing eksekutif.
- Berkemampuan grafis dan bisa menampilkan informasi dalam beberapa pendekatan serta menampilkan implikasinya.
- Mampu menyajikan informasi secara cepat.
- cepatdangampang digunakan sehingga meminimkan waktu petes.
- Sangat menggunakan data lingkungan secara ekstensif.
- Informasi bersifat runtut waktu
- Laporan pengecualian ditampilkan secara nyata.
- Akses yang cepat terhadap data dan informasi termutakhir.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya terdapat beberapa sifat yang sangat penting yang dimiliki suatu Sistem Informasi Eksekutif yaitu :
- Drill-down : Sistem Informasi Eksekutif bisa menampilkan setiap informasi yang ditayangkan. Misalnya direktur mungkin ingin mengetahui laporan kemunduran per bulan atau per kuartal. Untuk mencari penyebabnya, direktur melihat penjualan di setiap daerah. Proses tersebut dinamakan drill down yang bisa terdiri hingga beberapa tingkat kerincian.
- Critical Success Factors : Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian samasukan organisasi disebut dengan Critical Success Factors. Bila sudah ditentukan, maka Critical Success Factors sanggup dipantau dari 5 jenis informasi, yaitu :
- Narasi persoalan-persoalan kunci.
- Menggaris bawahi faktor utama.
- Laporan keuangan untuk eksekutif.
- Faktor-faktor kunci.
- Laporan pertanggung jawabanan rinci.
- Status Access : Pada mode ini, data terakhir atau laporan atas status variabel kunci sanggup diakses setiap waktu. Tingkat relevansi sangat penting, sehingga telusuran sanggup bersifat harian atau bahkan dalam periode jam.
- Personalized Analysis : Sistem Informasi Eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk digunakan sebagai alat analisis secara pribadi oleh eksekutif. Dalam hal ini perangkat lunak spread sheet sudah cukup memadai.
- Exception Reporting : Perhatian direktur ditujukan kepada masalah-masalah yang diluar asumsi atau batas kendali yang diputuskan. Kaprikornus perhatian dari direktur spesialuntuk tertuju pada bencana yang jelek atau baik saja, sehingga menghemat waktu direktur dalam menghasilkan dan membaca laporan.
Friend (1994) menyatakan bahwa kemampuan yang penting dan harus dimiliki oleh suatu Sistem Informasi Eksekutif ialah :
- Kemampuan untuk menghasilkan, menyaring, memadatkan, menyiapkan informasi kritis I spesifik dari data internal maupun eksternal, tanpa banyak menghabiskan waktu pengguna.
- Kemampuan untuk menampilkan masalah yang bervariasi sesuai dengan undangan pengguna.
- Kemampuan untuk memonitor dan menggaris bawahi critical success factors dari tanggung balasan setiap pengguna.
Selain itu, dari sudut pandang pengguna, Friend (1994, p 310) menyatakan bahwa dalam suatu Sistem Informasi Eksekutif harus terdapat :
- Antar muka yang non keyboard, menyerupai mouse atau touch screen yang menggunakan sajian pop up dan pull down.
- Informasi internal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Informasi eksternal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Akses status bagi : informasi keuangan secara keseluruhan, informasi kritis dari data non akunting, dan data eksternal
- Fasilitas komunikasi elektronik menyerupai electronic mail, computer conferencingdan word processing.
- Laporan pengecualian (exception reporting).
- Informasi yang runtut waktu, sehingga sanggup dil ihat perkembangannya
- Kemampuan untuk menggabungkan informasi internal dengan informasi eksternal dalam satu layar.
- Kemampuan untuk menggabungkan informasi dalam bentuk teks, grafik maupun angka dalam satu layar.
- Kemampuan untuk mengevaluasi informasi detil pendukung secara cepat.
- Kemampuan untuk menampilkan anal isis ad hoc.
2.3 Kerangka Kerja Pengembangan Sistem lnformasi Eksekutif
Menurut Watson, Rainer dan Koh (1993, p256), suatu kerangka kerja pengembangan akan sangat memmenolong dalam pengorganisasian subyek yang kompleks, mengidentifikasikan relasi yang ada antar tiap penggalan , dan menampilkan area dimana pengembangan lanjut dibutuhkan. Kerangka inilah yang menjadi ajaran bagi pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi
3. Pengertian Tentang Khasanah Data.
Menurut Inmon dan Hackathorn (1994, p.2) , "A Data Warehouse is a subject oriented, integrated, time variant, and nonvolatile collection of data in
Khasanah Data bersifat subject oriented, artinya disusun menurut subject-subject dalam organisasi perusahaan, bukan berorientasi pada proses atau fungsi aplikasi tertentu, dan dalam mengakses data, pemakai berorientasi pada subyek tertentu.
Sifat illlegrated artinya data diintegrasikan untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan informasi dalam organisasi.
Nonvolatile, artinya tidak mengalami perubahan. Dalam database aplikasi
yang biasa (operasional), sanggup dilakukan perubahan (update), hapus (delete), dan penambahan (insert) yang mengubah isi database, sedangkan dalam khasanah data spesialuntuk ada dua aktivitas manipulasi data, yaitu loading data, dan access data, tidak ada aktivitas updating data.
Kaprikornus secara singkat sanggup dikatakan bahwa Khasanah Data bukan sekedar produk tetapi suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap :
- Proses menggabungkan data.
- Proses mentransfotmasikan data.
- Proses mendistribusikan data.
- Proses memakai/menggunakan data.
3.1 Struktur Khasanah Data
Khasanah Data mempunyai struktur yang spesifik, dengan melaksanakan perbedaan pada tingkatan (level) summary data, dan umur data.
Komponen khasanah data terdiri atas :
- Data detail yang aktif kini I current detail data yang mencerminkan keadaan yang sedang berjalan, ialah level terendah dari khasanah data dan biasanya memerlukan tempat penyimpanan (storage) yang besar.
- Data hist01y I old detail data yang ialah data history, bisa berupa hasil backup yang disimpan dalam storage yang terpisah dan pada saat ketika tertentu sanggup diakses kern bali. Penyusunan direktori untuk data ini harus mencerminkan umur dari data biar megampangkan untuk pengaksesan kembali.
- Data Ringkasan level menengah I lightly summary data yang ialah hasil ringkasan I summary dari detail data, tetapi belum bersifat total summary. Akses terhadap data jenis ini banyak digunakan untuk view dari kondisi yang sedang dan sudah beijalan.
- Data Ringkasan level tinggi I highly summary data yang ialah hasil proses summcuy yang bersifat totalitas, praktis diakses, terutama untuk melaksanakan analisa perbandingan data menurut urutan waktu, dan analisa yang menggunakan data multidimensi.
- Metadata yang memuat informasi yang penting dalam khasanah data yang sanggup digunakan dalam banyak fungsi menyerupai :
- Sebuah direktori yang digunakan user khasanah data dalam mencari letak llokasi data dalam khasanah data.