-->
Makalah Pembangunan Insfrastuktur Desa
EVALUASI PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA SIDOREJO KECAMATAN PENAJAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Abstrak
Mitra Puspita Sari, Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Bimbingan Ibu Dr. Fajar Apriani, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Santi Rande, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing II. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian dalam Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajm Paser Utara ialah Layanan Program, Pencapaian Target Program, dan Strategi Pelaksanaan Program. Sumber data yaitu Kepala Desa Sidorejo Bapak Muhaji selaku key informan, Kaur Pembangunan Ibu Eka Agus Riana beserta para staf kantor Desa Sidorejo dan masyarakat Desa Sidorejo selaku informan. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Work Research) dengan metode: observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data yang dipakai yaitu alat analisis data model interaktif.

Kesimpulan dari Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu penilaian acara pembangunan infrastruktur sudah berjalan dengan cukup baik, dimana layanan pada acara pembangunan hampir secara keseluruhan sudah berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan, pencapaian sasaran acara pembangunan infrastruktur sudah mencapai sasaran yang ditentukan meskipun gres sebagian masyarakat yang sanggup menikmati hasil pembangunan, serta dalam seni manajemen pelaksanaan acara pembangunan cukup berjalan dengan baik dengan menggunakan seni manajemen swakelola desa dengan bekerja secara mandiri. 
Kata Kunci : Evaluasi Program dan Pembangunan Infrastruktur

PENDAHULUAN
Pembangunan ialah suatu perjuangan pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa dan negara serta pemerintah dikala ini dalam rangka training bangsa. Terkait dengan pembangunan infrastruktur, pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara merujuk pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai revisi dari Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 wacana Pemerintahan Daerah, mengakui adanya otonomi yang dimiliki desa untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara membuat suatu kebijakan wacana pembangunan yaitu Peraturan Daerah (Perda) Nomor 29 Tahun 2009 wacana Perencanaan Pembangunan Desa

Evaluasi acara dimaksudkan untuk menganalisis, menilai, dan melihat pencapaian sasaran program. Untuk menentukan seberapa jauh sasaran acara sudah tercapai yang dijadikan tolak ukur ialah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan. 

Namun pembangunan tersebut belum tiruana sanggup dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan sehingga sasaran dari dari acara pembangunan yang direncanakan belum sanggup dilayani secara terbaik dan merata, hal ini sanggup dilihat dari acara pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Sidorejo seperti:
  1. Jalan Usaha Tani yang sebagian keadaannya masih berupa jalan tanah biasa sehingga ketika trend hujan kondisinya menyulitkan petani untuk melaksanakan kegiatan pertanian. Serta beberapa jalan areal pemukiman masyarakat masih berupa jalan setapak dan sebagian masih berupa tanah biasa atau tanah urug.
  2. Drainase, di beberapa titik lokasi pemukiman masyarakat masih terjadi genangan air dan saluran parit tidak dipakai secara optimal sebagai saluran pemmembuangan air oleh masyarakat desa. 
  3. Ketersediaan air membersihkan yang belum memadai untuk kebutuhan seluruh masyarakat lantaran masih banyak masyarakat yang mengandalkan air hujan serta harus membeli air membersihkan dengan harga yang cukup mahal sementara daya beli masyarakat masih terbatas
Adanya hambatan dana dalam pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur ialah salah satu faktor yang membuat pemerintah desa belum bisa menuntaskan acara pembangunan infrastuktur sesuai waktu yang ditentukan dan sempurna samasukan. Hal ini membuat acara tersebut belum sanggup dirasakan dan menghasilkan perubahan yang diharapkan oleh masyarakat.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, peneliti ingin mengkaji wacana penilaian proses dari acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo lantaran acara pembangunan infrastruktur sesuai dengan RPJM Desa belum tiruana sanggup dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan serta sasaran dari acara pembangunan tersebut belum sanggup dilayani sepenuhnya sehingga secara menyeluruh belum mengalami perubahan secara optimal dalam pembangunan. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara “.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dilema yang tertera di atas, maka perumusan dilema dalam penelitian ini adalah:
  1. Bagaimana Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara?
  2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah sebagai diberikut:
  1. Untuk mengevaluasi acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.
  2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. 
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yang dilaksanakan baik untuk penulis maupun pihak lain yang memerlukannya antara lain:
  1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan sanggup menambah kajian-kajian dalam Ilmu Administrasi Negara khususnya wacana pembangunan infrastruktur di daerah. 
  2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sanggup mempersembahkan sumbangan pemikiran bagi instansi di Kantor Desa Sidorejo dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam mengevaluasi acara pembangunan Infrastruktur.
KERANGKA DASAR TEORI
Pengertian Kebijakan Publik
Menurut Agustino (2006:8) menyebarkan beberapa karakteristik utama definisi kebijakan publik. Pertama, pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditujukan pada tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu daripada sikap yang berubah atau acak. Kedua, kebijakan publik intinya mengandung cuilan atau contoh kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daripada keputusan yang terpisah-pisah. Ketiga, kebijkaan publik ialah apa yang bahwasanya dikerjakan oleh pemerintah dalam mengatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau memperlihatkan perumahan rakyat bukan apa yang maksud yang dikerjakan atau yang akan dikerjakan. Keempat, kebijakan publik sanggup membentuk aktual maupun negatif. Secara positif, kebijakan melibatkan beberapa tindakan pemerintah yang terperinci dalam menangani suatu permasalahan; secara negatif kebijakan publik sanggup melibatkan suatu keputusan pejabat pemerintah untuk tidak melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengerjakan apapun padahal dalam konteks tersebut keterlibatan pemerintah amat diperlukan. 

Dari definisi kebijakan publik yang sudah dikemukakan di atas sanggup disimpulkan bahwa kebijakan publik ialah suatu rangkaian pilihan-pilihan atau tindakan-tindakan yang dibentuk pemerintah untuk dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sebagai alternatif dalam memecahkan dilema untuk memenuhi kepentingan publik guna mencapai tujuan dan samasukan yang sudah diputuskan.

Tahap-tahap Kebijakan Publik
Untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik ke dalam beberapa tahapan. Menurut Winarno (2012:35-37) tahapan-tahapan kebijakan publik ialah sebagai diberikut:
1. Tahap Penyusunan Agenda
Pada tahap ini suatu dilema mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara dilema yang lain diputuskan sebagai serius pembahasan atau ada pula dilema lantaran alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama.
2. Tahap Formulasi Kebijakan 
Dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk sanggup dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing pemain film akan bermain untuk mengusulkan pemecahan dilema terbaik. 
3. Tahap Adopsi Kebijakan
Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada karenanya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan pertolongan dari lebih banyak didominasi legislatif, konsensus antara eksekutif forum atau keputusan peradilan. 
4. Tahap Implementasi Kebijakan
Keputusan acara kebijakan yang sudah diambil sebagai alternatif pemecahan dilema harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan manajemen maupun agen-agen pemerintah di tingkat bawah. Pada tahap implementasi ini banyak sekali kepentingan akan saling bersaing. 
5. Tahap Evaluasi Kebijakan 
Pada tahap ini kebijakan yang sudah diljalankan akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibentuk sudah bisa memecahkan masalah. 

Berdasarkan klarifikasi di atas wacana tahapan kebijakan sanggup disimpulkan tahapan kebijakan publik tersebut terbagi menjadi: 
  1. tahap penyusunan acara yaitu menempatkan dilema ke dalam acara publik; 
  2. tahap formulasi kebijakan yaitu mendefinisikan masalah-masalah kemudian dicari pemecahan dilema terbaik; 
  3. tahap adopsi kebijakan yaitu dari banyak sekali alternatif kebijakan yang ada dipilih salah satu alternatif kebijakan untuk diadopsi; 
  4. tahap implementasi kebijakan yaitu keputusan alternatif yang sudah diambil kemudian diimplementasikan oleh badan-badan manajemen pemerintah; 
  5. tahap penilaian kebijakan yaitu kebijakan yang sudah dilaksanakan kemudian dinilai atau dievaluasi untuk melihat sejauhmana keberhasilan dari suatu kebijakan dalam memecahkan masalah.
Pengertian Evaluasi
Menurut Wirawan (2011:7) penilaian sebagai riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan warta yang bermanfaa terkena objek evaluasi, menilainya dengan membandingkannya dengan indikator penilaian dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan terkena objek evaluasi.

Dari definisi penilaian di atas sanggup disimpulkan bahwa penilaian ialah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji warta untuk menentukan alternatif dalam mengambil keputusan kebijakan dari keseluruhan acara guna menuntaskan dilema dan merencanakan kegiatan akan hadir terkena suatu objek penilaian yang sudah ditentukan. 

Pengertian Evaluasi Kebijakan Publik
Menurut Indiahono (2009:145) penilaian kebijakan publik ialah menilai keberhasilan atau kegagalan kebijakan menurut indikator-indikator yang sudah ditentukan. Indikator-indikator untuk mengevaluasi kebijakan biasanya merujuk pada dua aspek: aspek proses dan hasil. Aspek proses menunjuk bahwa apakah selama implementasi program, seluruh anutan kebijakan sudah dilakukan secara konsisten oleh para implementor di lapangan? Aspek hasil menunjuk apakah kebijakan yang diimplemntasikan sudah mencapai hasil menyerupai yang sudah diputuskan (ouput dan outcomes). 

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para hebat di atas wacana penilaian kebijakan publik sanggup disimpulkan bahwa penilaian kebijakan publik ialah kegiatan menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kebijakan mencakup beberapa aspek substansi, implementasi dan dampaknya.

Pengertian Evaluasi Program
Menurut Arikunto (2009:325) penilaian acara ialah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. melaluiataubersamaini kata lain, penilaian acara dimaksudkan untuk melihat pencapaian sasaran program. Untuk menentukan seberapa jauh sasaran acara sudah tercapai, yang dilakukan tolak ukur ialah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan.

Dari definisi penilaian acara yang sudah dikemukakan di atas sanggup disimpulkan bahwa penilaian acara ialah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara sistematik dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan warta untuk melihat seberapa jauh tingkat keberhasilan acara yang menjadi dasar untuk menjawaban pertanyaan dasar acara sudah membawa perubahan sesuai yang diharapakan dan diputuskan.

Tujuan Evaluasi Program
Menurut Arikunto (2009:326) penilaian acara bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan acara yang sudah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil penilaian acara dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melaksanakan pengambilan keputusan diberikutnya.

Dari tujuan yang sudah dikemukakan di atas sanggup disimpulkan bahwa tujuan dari penilaian acara ialah untuk menilai dan melihat secara sistematis pencapaian sasaran acara sudah dilaksanakan dan sesuai dengan standar yang ditentukan biar sanggup dipakai dalam mengambil keputusan selanjutnya terkena program.

Jenis Evaluasi Program
Menurut Wirawan (2011:17) penilaian acara sanggup dikelompokkan menjadi:
  1. Evaluasi proses (process evaluation), penilaian proses mereview dan menilai apakah intervensi atau layanan acara sudah dilaksanakan menyerupai yang direncanakan dan apakah sasaran populasi yang direncanakan sudah dilayani. Evaluasi ini juga menilai terkena seni manajemen pelaksanaan program.
  2. Evaluasi manfaat (outcome evaluation) penilaian manfaat mereview, menilai dan menentukan apakah acara sudah menghasilkan perubahan yang diharapakan.
  3. Evaluasi akhir (impact evaluation) penilaian akhir ini mereview dan menilai apakah acara sudah menghasilkan akhir atau dampak yang membawa perubahan baik atau jelek dari suatu program.
Ukuran atau Indikator Evaluasi Program
Vedung (dalam Wirawan, 2011:9) mengemukakan empat kriteria merit dalam penilaian acara sebagai diberikut: 1)Efektif, 2)Produktivitas, 3)Efisiensi (cost-benefit), 4)Efisiensi (cost-effectiviness). 

Pengertian Pembangunan
Menurut Haryono (2002:17) pembangunan ialah ialah suatu proses konsep perubahan sosial yang berlangsung terus-menerus menuju kearah perkembangan dan kemajuan serta memerlukan masukan-masukan yang menyeluruh dan berkesinambungan dan ialah usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan negara.

Dari pendapat para hebat di atas maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa pembangunan ialah proses yang dilakukan secara terus-menerus menuju kearah perubahan yang lebih baik sesuai dengan kehendak yang ingin dicapai oleh masyarakat dalam banyak sekali aspek kehidupan yang dilaksanakan secara sadar dan terpola mewujudkan pertumbuhan dan perubahan menuju modernitas dalam rangka training bangsa.

Pengertian Infrastruktur
Menurut Grigg (dalam Kodoatie, 2005:8), infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyedikan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung, dan kemudahan publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar insan dalam lingkup sosial dan ekonomi. Pengertian ini merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam sebuah sistem ialah bagian-bagian berupa masukana dan pramasukana (jaenteng) yang tidak terpisahkan satu sama lain.

Dari klarifikasi tersebut di atas jadi sanggup disimpulkan bahwa sistem infrastruktur ialah hal yang selalu berkaitan dengan kehidupan masyarakat baik di dalam sistem sosial maupun sistem ekonomi guna untuk memenuhi kebutuhan dasar insan secara fisik dengan menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan dan kemudahan publik lainnya yang dipakai untuk kepentingan masyarakat.

Hubungan Pembangunan dengan Perencanaan Infrastruktur
Rekayasa pembangunan intinya ialah suatu kegiatan yang menurut analisis dari banyak sekali aspek untuk mencapai samasukan dan tujuan dengan hasil seoptimal mungkin. Sistem infrastruktur terbagi menjadi majemuk sub-sistem. Tahapan mulai dari studi, perencanaan, pembangunan, dan memanfaatkan sekaligus pemeliharaan. Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan. Ketersediaan infrastruktur mempersembahkan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar-dasar dalam mengambil kebijakan (Kodoatie, 2005:102).

Berdasarkan klarifikasi di atas sanggup disimpulkan bahwa hubungan pembangunan dengan perencanaan infrastruktur ialah sebuah sistem perubahan menuju kearah yang lebih baik sebagai sistem yang menopang sistem sosial dan sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan yang ada di dalam sistem ruang yang pada karenanya membangun perkembangan ekonomi suatu tempat wilayah.

Pengertian Desa 
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.72 Tahun 2005 wacana Desa, yaitu desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa ialah kesatuan masyarakat aturan yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, menurut asal-usul dan sopan santun istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para hebat di atas wacana desa peneliti menyimpulkan bahwa desa ialah kesatuan masyarakat aturan yang menetap pada suatu wilayah yang mempunyai sosial budaya yang sama, asal seruan yang istimewa dan saling diberinteraksi serta mempunyai efek timbal balik terhadap daerah-daerah lainnya.

Pembangunan Desa 
Menurut Siagian (2003:108), mendefinisikan bahwa pembangunan desa ialah keseluruhan dari proses yang berupa rangkaian usaha-usaha yang dilakukan dalam lingkungan desa dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa serta memperbesar kesejahteraan dalam desa.

Dari pendapat para hebat di atas wacana pembangunan desa, maka peneliti sanggup menyimpulkan bahwa pembangunan desa ialah keseluruhan rangkaian kegiatan perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat di dalam lingkungan desa dengan memanfaatkan sumberdaya pembangunan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan sosial.

Definisi Konsepsional
Berdasarkan beberapa teori dan konsep yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka yang menjadi konsep dalam penelitian ini dari “Evaluasi acara pembangunan infrastruktur ialah rangkaian kegiatan untuk menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan dari tindakan yang dibentuk oleh pemerintah untuk dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sebagai alternatif dari suatu acara yang sudah dilaksanakan menyerupai yang direncanakan dan mencapai sasaran populasi yang direncanakan yang merujuk pada penyediaan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan kemudahan publik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar insan baik dalam lingkup sosial dan ekonomi.”

Evaluasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini merujuk pada penilaian terhadap proses dari acara pembangunan infrastruktur di lokasi penelitian, yang menurut teori Wirawan (2011:17) mencakup penilaian atas layanan program, pencapaian sasaran acara dan seni manajemen pelaksanaan program.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian 
Dalam penelitian ini jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu jenis penelitian yang berusaha memaparkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan tujuan menggambarkan serta menunjukan wacana variabel yang diteliti.

Fokus Penelitian 
Yang menjadi serius dalam penelitian “Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara” adalah:
1. Evaluasi acara pembangunan infrastruktur: 
  • Layanan program
  • Pencapaian sasaran program
  • cStrategi pelaksanaan program 
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam Program Pembangunan Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sumber dan Jenis Data
Setiap penelitian memerlukan data lantaran data ialah sumber warta yang mempersembahkan citra utama wacana ada tidaknya dilema yang akan diteliti. Sumber data penelitian ini sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder

Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui narasumber dengan cara melaksanakan tanya tanggapan pribadi dan dipandu melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan serius penelitian yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Sidorejo sebagai key informan, Kaur Pembangunan dan staf kantor Desa Sidorejo beserta masyarakat Desa sebagai informan melalui metode Purposive Sampling dan snowball sampling.

Teknik Pengumpulan Data
Untuk penulisan skripsi ini, dalam mengumpulkan data penulis menggunakan beberapa cara atau metode sebagai diberikut: 
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan dan mempelajari materi dari literatur yang bekerjasama dengan penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Work Research) yaitu penelitian pribadi ke lokasi yang menjadi objek penelitian sebagai diberikut:
  • Observasi, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung
  • Wawancara, yaitu tanya tanggapan antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat wacana suatu hal.
  • Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data atau arsip yang relevan.
Teknik Analisis Data 
Menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014:31-33) di dalam analisis data kualitatif terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Aktivitas dalam analisis data yaitu : Data Condensation, Data Display, dan Conclusion Drawing/Verifications. 
1. Kondensasi Data (Data Condensation)
Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan cuilan dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen-dokumen, dan materi-materi empiris lainnya.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data ialah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari infomasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data memmenolong dalam memahami apa yang terjadi dan untuk melaksanakan sesuatu, termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil agresi menurut pemahaman. 
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing)
Kegiatan analisis ketiga yang penting ialah menarikdanunik kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan penjelasan, konfigurasi-koritigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan “final” mungkin tidak muncul hingga pengumpulan data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan-tuntutan pemdiberi dana.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara
Desa Sidorejo ialah cuilan dari wilayah Kecamatan Penajam Kabupaten Paser Utara yang ialah daerah transmigrasi pada tahun 1957/1958 Desa Sidorejo ialah desa yang tidak begitu luas dan mempunyai hamparan seluas 696,75 Ha dengan jumlah penduduk tahun 2014 berjumlah 2.040 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 1.038 jiwa sedangkan jumlah penduduk wanita 1.002 jiwa. Yang mempunyai batas wilayah sebagai diberikut:
  • Sebelah Utara : Kelurahan Petung
  • Sebelah Selatan : Kelurahan Tanjung Tengah
  • Sebelah Timur : Desa Girimukti dan Kelurahan Saloloang
  • Sebelah Barat : Kelurahan Petung
Berdasarkan luas wilayah dan lahan dari total luas wilayah Desa Sidorejo seluas 696,75 Ha terbagi menjadi areal yang dikhususkan untuk pertanian atau persawahan seluas 665,10 Ha, untuk areal khusus perkebunan seluas 15,00 Ha, dan khusus untuk tanah lembap seluas 70,00 Ha sementara sisanya untuk kemudahan umum seluas 10,40 Ha.

HASIL PENELITIAN
Layanan Program
Dari hasil pengumpulan data primer di atas wacana layanan acara terhadap pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo sanggup disimpulkan bahwa layanan acara pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Sidorejo hampir secara keseluruhan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dan direncanakan. Program pembangunan tersebut menyerupai pembangunan rumah Gakin, pembangunan jembatan, pembangunan sekretariat bersama, pembangunan drainase gorong-gorong, peningkatan jalan pemukiman dan lain-lain. Di dalam perencanaan maupun pelaksanaannya melibatkan banyak sekali pihak baik dari pegawanegeri pemerintah desa, Ormas, LPM, serta masyarakat desa setempat walaupun terkadang di dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur terdapat halangan yang membuat penundaan kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan.

Pencapaian Target Program
Dari hasil pengumpulan data primer dan data sekunder di atas sanggup dikatakan bahwa pencapaian sasaran acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo pada umumnya sudah mencapai sasaran yang ditentukan meskipun tidak tiruana masyarakat sanggup menikmati hasil pembangunan tersebut spesialuntuk sebagian masyarakat yang merasa kebutuhannya terpenuhi namun terdapat kemajuan secara perlahan terutama di saluran jalan dalam bidang transportasi dan mobilisasi lebih gampang. melaluiataubersamaini demikian kita harus bekerjasama untuk lebih meningkatkan lagi pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur Desa Sidorejo biar dalam mencapai targetnya sanggup lebih optimal dan merata. 

Strategi Pelaksanaan Program
Dari hasil pengumpulan data primer di atas sanggup disimpulkan bahwa seni manajemen pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo sanggup dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik. melaluiataubersamaini menggunakan seni manajemen swakelola desa yaitu pemerintah desa mengatur sendiri anggaran dana desa dengan mempunyai tim pembangunan yang melibatkan LSM secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri tanpa adanya ikut campur pihak luar. Hal ini sanggup dilihat adanya pengawasan secara pribadi yang dilakukan pemerintah desa kalau pembangunan infrastruktur berasal dari dana ADD namun kalau berasal dari dana APBD pemerintah desa tidak ikut campur lantaran itu ialah urusan PU. melaluiataubersamaini adanya peningkatan pembangunan infrastuktur di Desa Sidorejo, banyak kemajuan terutama bidang transportasi. 

Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Program Pembangunan Infrastruktur
Dari hasil pengumpulan data primer di atas terkena kendala-kendala acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo, sanggup dikatakan bahwa pencairan dana ADD yang terkadang sedikit terlambat sehingga menghambat pelaksanaan pembangunan, kurangnya konsultan dalam pembangunan infrastruktur dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, pelaksana yang kurang memahami RAB dan denah gambar, adanya tumpang tindih aset pembangunan desa, kemudian cuaca serta materi material yang tidak menentu membuat pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur terhambat. Tidak spesialuntuk itu, kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bermusyawarah dan bekerjasama membangun desanya sendiri.

PEMBAHASAN
Layanan Program
Berdasarkan hasil penelitian terkena layanan acara di Desa Sidorejo dalam Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur bahwa layanan acara hampir secara keseluruhan berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jenis layanan acara pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Sidorejo cukup banyak baik dalam bidang infrastruktur, pengelolaan potensi sumberdaya alam dan ekonomi desa serta peningkatan kualitas aparatur pemerintah desa. Setiap tahunnya banyak acara pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan baik dari dana ADD, APBD maupun PNPM. Pembangunan infrastruktur tersebut menyerupai pembangunan rumah Gakin, pembangunan jembatan, pembangunan sekretariat bersama, pembangunan drainase gorong-gorong, peningkatan jalan pemukiman dan lain-lain. 

Dalam pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur pemerintah desa di dalam perencanaan maupun pelaksanaannya melibatkan banyak sekali pihak. Jumlah dan volume pembangunan pun sesuai dengan aturan dan planning yang sudah diputuskan di dalam RAB (Rancangan Anggara Biaya). Pelaksanaan pembangunan dimana pembangunan paling cepat diselesaikan dalam waktu 30 hari sedangkan paling lambat diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan lamanya walaupun terkadang terdapat halangan yang membuat penundaan kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan.

Pencapaian Target Program
Berdasarkan hasil penelitian terkena pencapaian sasaran acara dalam Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur Desa Sidorejo bahwa pencapaian sasaran acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo pada umumnya sudah mencapai sasaran yang ditentukan meskipun tidak tiruana masyarakat sanggup menikmati hasil pembangunan tersebut spesialuntuk sebagian masyarakat yang merasa kebutuhannya terpenuhi namun terdapat kemajuan secara perlahan terutama di saluran jalan dalam bidang transportasi dan mobilisasi lantaran masyarakat lebih mudah dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya contonya menyerupai jembatan yang menghubungkan antara wilayah yang doloenya tidak sanggup dilalui atau berbahaya kini sanggup dilalui dengan mudah dan tenang. 

Strategi Pelaksanaan Program
Berdasarkan hasil penelitian terkena seni manajemen pelaksanaan acara di Desa Sidorejo dalam Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur bahwa seni manajemen pelaksanaan acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo sanggup dikatakan sudah berjalan dengan cukup efisien dan efektif. melaluiataubersamaini menggunakan seni manajemen swakelola desa yaitu pemerintah desa mengatur sendiri anggaran dana desa yang didiberikan oleh pemerintah desa dengan mempunyai tim pembangunan yang melibatkan LSM bekerja secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri tanpa adanya ikut campur pihak luar. Semua pelaksanaan progam pembangunan infrastruktur mengacu pada RAB (rancangan anggaran biaya) dengan denah gambar. Kemudian diakhir dilakukan penilaian acara pembangunan tidak spesialuntuk itu, pengawasan dilakukan secara pribadi yang dilakukan pemerintah desa kalau pembangunan infrastruktur berasal dari dana ADD namun kalau berasal dari dana APBD pemerintah desa tidak ikut campur lantaran itu ialah urusan PU. melaluiataubersamaini adanya peningkatan pembangunan infrastuktur di Desa Sidorejo, banyak kemajuan terutama bidang transportasi. 

Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur
Berdasarkan hasil penelitian terkena kendala-kendala dalam acara pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo sanggup dijelaskan sebagai diberikut:
  1. Pencairan dana ADD yang terkadang terlambat.Ketidaksesuaian pencairan alokasi dana desa dengan waktu yang sudah ditentukan menjadi salah satu faktor yang menghambat proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur hal ini sanggup dikarenakan banyak sekali macam hal menyerupai Surat Pertanggungjawabanan (SPJ) tahun sebelumnya belum selesai atau masih terdapat kendala, penyusunan APBDes belum selesai atau belum disahkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) lantaran anggaran yang menjadi kebutuhan atau prioritas belum terperinci sehingga dianggap Badan Permusyawaratan Desa belum terbaik dan Rancangan Anggara Biaya untuk melaksanakan pembangunan belum terselesaikan.
  2. Pelaksana kegiatan kurang memahami RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan denah gambar. Kurang memahami RAB dan denah gambar ialah hambatan yang terjadi lantaran kurangnya sumberdaya insan yang berkarakter dan mempunyai kemampuan pada bidang yang dibutuhkan disebabkan tingkat pendidikan yang masih rendah.
  3. Kurangnya konsultan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Minimnya konsultan dikarenakan susahnya mencari konsultan, tidak adanya konsultan yang dikirim oleh pemerintah setempat serta kurangnya anggaran untuk penyediaan konsultan. 
  4. Adanya tumpang tindih aset pembangunan desa. Tumpang tindih aset pembangunan desa ini terjadi ketika Dinas PU melaksanakan suatu pembangunan infrastruktur namun belum sanggup terselesaikan lantaran anggaran yang tidak mencukupi sehingga proses pembangunan tersebut terhenti. Kemudian Dinas PU tidak melimpahkan pembangunan tersebut kepada pihak pemerintah desa.
  5. Keadaan cuaca yang tidak menentu. Cuaca ialah hambatan yang tidak sanggup ditebak lantaran setiap dikala sanggup berubah membuat pelaksanaan acara pembangunan sanggup mundur dari jadwal yang ditentukan sebelumnya. 
  6. Harga materi material yang tidak menentu. Naiknya harga materi material menjadi hambatan tersendiri dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur lantaran membuat pengeluaran pembangunan tidak sesuai dengan RAB (rancangan anggaran biaya) yang sudah disetujui dan disahkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan oleh penulis mempersembahkan kesimpulan sebagai diberikut: 
  1. Layanan acara dalam pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo hampir secara keseluruhan berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jenis layanan acara pembangunan cukup banyak baik dalam bidang infrastruktur, pengelolaan potensi sumberdaya alam dan ekonomi desa serta peningkatan kualitas aparatur pemerintah desa. 
  2. Pencapaian sasaran acara dalam pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo pada umumnya sudah mencapai sasaran yang ditentukan meskipun spesialuntuk sebagian masyarakat yang menikmati hasil pembangunan dan merasa kebutuhannya terpenuhi namun terdapat kemajuan secara perlahan terutama di saluran jalan dalam bidang transportasi dan mobilisasi. 
  3. Strategi pelaksanaan acara dalam pembangunan infrastruktur di Desa Sidorejo menggunakan seni manajemen swakelola desa yaitu pemerintah desa mengatur sendiri anggaran dana desa yang didiberikan oleh pemerintah desa dengan mempunyai tim pembangunan yang melibatkan LSM bekerja secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri tanpa adanya ikut campur pihak luar.
  4. Kendala-kendala dalam acara pembangunan infrastruktur Desa Sidorejo ialah pencairan dana ADD yang terkadang terlambat, kurangnya konsultan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, pelaksana yang kurang memahami RAB dan denah gambar, adanya tumpang tindih aset pembangunan desa, keadaan cuaca serta harga materi material yang tidak menentu serta kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bermusyawarah dan bekerjasama membangun desanya sendiri.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mempersembahkan masukan yang sanggup bermanfaa bagi pihak-pihak yang bekerjasama dengan penelitian ini, diantaranya:
  1. Pemerintah Desa Sidorejo seharusnya lebih meningkatkan kegiatan musyawarah kepada masyarakat desa biar masyarakat sanggup ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan.
  2. Pemerintah Desa Sidorejo diharapakan lebih memperhatikan aspirasi yang didiberikan masyarakat Desa Sidorejo.
  3. Pemerintah Desa Sidorejo dalam melaksanakan acara pembangunan infrastrukturnya lebih mengedepankan skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat desa. 
  4. Pemerintah Desa Sidorejo diharapkan sanggup lebih meningkatkan pengawasan dalam pembangunan biar kepuasan masyarakat sanggup sempurna samasukan. 
  5. Pemerintah Desa Sidorejo diharapkan sanggup menjalin kerjasama yang lebih baik dengan Badan Permusyawaratan Desa biar kebijakan yang dibentuk sanggup mencapai tujuan dan sempurna samasukan.
  6. Pemerintah Desa Sidorejo diharapkan sanggup lebih meningkatkan kerjasamanya dengan banyak sekali pihak biar pelaksanaan pembangunan sanggup berjalan secara lancar, efektif dan efisien.
  7. Pemerintah Desa Sidorejo diharapakan sanggup lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat biar keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur sanggup lebih optimal.
Daftar Pustaka
  • Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
  • Adisasmita, Raharjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Indrawijaya, Adam Ibrahim dan Juni Pranoto. 2011. Revitalisasi Administrasi Pembangunan. Bandung: Alfabeta.
  • Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media.
  • Kodoatie, Robert J. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Mardapi, Djemari. 2000. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
  • Miles, Matthew B, A. Michael Huberman dan Johnny Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook Edisi Ketiga. Sage Publications: Inc.
  • Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabet
  • Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  • Pasalong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
  • Soenarko. 2005. Public Policy Pengertian Pokok untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.
  • Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Sudriamunawar, Haryono. 2002. Pengantar Study Administrasi Pembangunan. Bandung: Mandar Maju.
  • Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • . . 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
  • Tayibnapis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Wasistiono, Sadu dan Irwan Tahir. 2007. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV. Fokus Media.
  • Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik Teori, Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.
  • Widjaja, Haw. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Butuh. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia.
  • Wirawan. 2011. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajpertamai Pers.
Dokumen-Dokumen:
  1. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 29 Tahun 2009 wacana Perencanaan Pembangunan Desa.
  2. Naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sidorejo 2012-2016.
  3. Profil Desa Sidorejo “Potensi dan Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2014.”
  4. [1] Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: mitrapuspitasari605@gmail.com

LihatTutupKomentar