DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN
A. Program Pembinaan
- Supervisi Akademik (RKA)
- Supervisi Manajerial(RKM)
B. Program Pemantauan
C. Program Penilaian
BAB IV PENUTUP
Isi atau uraian sistematika di atas, yaitu sebagai diberikut:
Latar belakang, meliputi uraian perihal: (1) kondisi pendidikan yang diungkapkan dalam indikator-indikator pencapaian mutu pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan setempat; (2) impian wacana peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai pada satu tahun diberikutnya; serta (3) masalah-masalah yang mungkin timbul dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang sanggup dipecahkan melalui kegiatan pengawasan sekolah.
Landasan hukum, meliputi uraian wacana Undang-undang, peraturan peme-rintah pusat, serta peraturan pemerintah tempat yang relevan sehingga sanggup dijadian contoh pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah.
Visi dan misi, memuat rumusan perihal: (1) visi pengawasan yang ialah pembagian terstruktur mengenai visi Dinas Pendidikan setempat yang relevan dengan kiprah pokok dan fungsi pengawas sekolah; (2) misi pengawasan sebagai contoh pelaksanaan kegiatan pengawasan; serta (3) seni manajemen pengawasan yang akan diterapkan dalam melakukan kegiatan pengawasan.
Tujuan, meliputi uraian tujuan dan samasukan spesifik yang ingin dicapai melalui kegiatan pengawasan selama satu tahun. Tercapainya tujuan tersebut ialah indikator keterlaksanaan misi pengawasan dan ketercapaian visi pengawasan.
Ruang lingkup, memuat uraian wacana lingkup kegiatan pengawasan yang dijadikan dasar dalam menyusun aktivitas kerja pengawasan selama satu tahun. Ruang lingkup pengawasan disusun dalam skala prioritas menurut latar belakang yang sudah dikemukakan sebelumnya.
Deskripsi hasil pengawasan meliputi uraian wacana hasil yang sudah dicapai dalam kegiatan pengawasan tahun sebelumnya meliputi beberapa aspek: (1) hasil penilaian, (2) hasil pembinaan, dan (3) hasil pemantauan terhadap setiap komponen pendidikan pada tiruana sekolah binaan. Deskripsi hasil pengawasan ditetapkan secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan samasukan program.
Permasalahan Berisi uraian wacana sejumlah problem atau hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan sekolah tahun sebelumnya meliputi problem dan hambatan dalam melakukan penilaian, pembinaan, serta pemantauan. Masalah tersebut selanjutnya diputuskan sebagai aspek-aspek yang harus dipecahkan melalui kegiatan pengawasan pada tahun diberikutnya.
Kebijakan dalam pengawasan, Berisi uraian wacana kebijakankebijakan di bidang pendidikan baik itu yang dikeluarkan oleh pemerintah sentra atau pemerintah tempat yang relevan dengan kegiatan pengawasan sekolah. Uraian tersebut ialah hasil analisis terhadap landasan (dasar hukum) serta isu-isu pendidikan yang berkembang baik di tingkat sentra ataupun di daerah.
Bab II, meliputi wacana hasil pengawasan periode sebelumnya, permasalahan yang mengemuka, serta kebijakan-kebijakan yang relevan dengan pendidikan di wilayah binaan pengawas.
Bab III, meliputi deskripsi program, yang meliputi: penilaian, training atau supervisi baik dalam bidang akademik (RKA) maupun manajerial (RKM), dan aktivitas pemantauan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.
2. Program Semester Pengawasan Sekolah
Program pengawasan semester meliputi beberapa aspek rincian teknis kegiatan yang akan dilakukan pengawas sekolah pada setiap sekolah binaan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas input, proses, dan hasil pendidikan pada setiap sekolah binaannya dalam jangka pendek (selama satu semester). Untuk kepentingan praktis, aktivitas pengawasan semester sanggup disusun dalam bentuk matrik kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengawas pada setiap sekolah binaannya.
Substansi yang dikembangkan dalam aktivitas pengawasan semester meliputi aspek-aspek sebagai diberikut.
- Aspek/ Identifikasi problem yang dihadapi oleh sekolah binaan serta upaya pemecahannya. Atau hasil dentifikasi problem yang diputuskan sebagai prioritas dalam planning pengawasan (pembinaan, pemantauan, penilaian), Atas dasar masalahan tersebut, diputuskan tujuan spesifik kegiatan pengawasan yang hendak dicapai sejalan dengan visi dan misi sekolah binaan.
- Samasukan pengawasan yaitu komponen sistem pendidikan di sekolah yang dianggap paling penting mendapat perhatian khusus menurut hasil pengawasan pada tahun sebelumnya dan indikator keberhasilan berupa sasaran yang ingin dicapai,
- Deskripsi strategi/metode kerja/metode supervisi meliputi, metode kerja/metode yang akan digunakan, serta langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan., menyerupai monitoring dan evaluasi, refleksi dan Focused Group Discussion, metode dhelpi, workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll), skenario kegiatan berupa langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan atau tahapan supervisi yang sistematis dan logis.
- Sumber daya yang diharapkan sanggup berupa bahan, fasilitas, manusia.,
- Penilaian dan instrumen jenis dan bentuk diubahsuaikan dengan aspek/masalah yang akan diselesaikan
- Rencana tindak lanjut sanggup berupa pemantapan, perbaikan berkelanjutan diubahsuaikan dengan metode pengawasan.
- Jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan, sanggup disusun dalam format time schedule tersendiri untuk tiruana sekolah binaan.
Dalam upaya menghasilkan progam yang baik, kriteria SMART sanggup dipakai sebagai contoh penyusunan aktivitas kerja dengan kepantidakboleh sebagai diberikut: (1) Specific, artinya pokok problem yang dijadikan aktivitas dalam penyusunan aktivitas kerja secara spesifik, jelas, dan terserius pada pencapaian tujuan; (2) Measureable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih sanggup diukur pencapaiannya; (3) Achieveable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan selain sanggup diukur juga harus sanggup dicapai diubahsuaikan dengan banyak sekali kondisi di sekolah; (4) Realistics, artimya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih realistis, tidak mengada-ada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah dalam pencapaian hasilnya; (5) Time Bound, artinya terang sasaran waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.
3. Rencana Kepengawasan Akademik (RKA)
RKA ialah pembagian terstruktur mengenai dari aktivitas semester yang rinci dan sistematis, semoga pengawasan lebih terarah dengan memakai kriteria SMART dari ruang lingkup supervisi akademik dan samasukannya yaitu guru, dan dirancang untuk sanggup dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
4. Rencana Kepengawasan Manajerial (RKM)
RKA ialah pembagian terstruktur mengenai dari aktivitas semester pengawasan sekolah yang rinci dan sistematis, semoga pengawasan lebih terarah dengan memakai kriteria SMART dari ruang lingkup supervisi manajerial dan samasukannya yaitu kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah, serta dirancang untuk sanggup dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen-komponen dalam aktivitas tahunan, aktivitas semestre, RKA dan RKM sekurang-kurangnya memuat: aspek/masalah, tujuan/samasukan, indikator keberhasilan, strategi/metode verja (metode supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan insrumen pengawasan dan jadwal/waktu yang diperlukan.
Berikut disajikan contoh planning kepengawasan manajerial (RKM)
RENCANA KEPENGAWASAN ASPEK MANAJERIAL
N0. 3. Pembinaan Program Sekolah Jangka Pendek (Tahunan )
A. ASPEK/ MASALAH:
- Membina : Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
- Memantau : Proses Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
- Menilai : Akurasi dan relevansi Program jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan)
B. TUJUAN:
Tersusunnya Program sekolah jangka pendek yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan Sekolah, menuju Sekolah Berstandar Nasional ( SSN)
C. INDIKATOR KEBERHASILAN:
- Mampu menyusun need assesment kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan
- Program sekolah menurut aktivitas jangka panjang dan jangka menengah
- Seluruh stakeholder mengetahui aktivitas sekolah jangka pendek (transparansi)
- Program sekolah jangka pendek mendapat pemberian dari stakeholder
C. STRATEGI/METODE KERJA (Teknik Supervisi Manajerial):
- Eksplorasi penguasaan peserta wacana aktivitas sekolah jangka pendek (tahunan)
- Penyajian dan diskusi substansi materi wacana aktivitas sekolah jangka pendek
- Analisis aktivitas jangka panjang dan menengah
- Tanya tanggapan wacana kebutuhan sekolah
- Review aktivitas sekolah jangka pendek sebelumnya.
- Refleksi dan planning tindak lanjut.
D. SKENARIO KEGIATAN :
1. Penlampauan:
- Penjelasan wacana maksud pembinaan.
- Ekplorasi terkena penguasaan wacana aktivitas sekolah jangka pendek.
2. Inti:
- Penyajian pokok-pokok materi wacana aktivitas sekolah jangka pendek.
- Menganalisa kebutuhan dan potensi sekolah
- Diskusi wacana need assessmen sekolah.
- Menelaah belum sempurnanya aktivitas sekolah jangka pendek sebelumnya.
- Penyusunan aktivitas sekolah jangka pendek.
- Validasi aktivitas sekolah jangka pendek dengan kebutuhan, kondisi dan potensi sekolah.
3. Penutup
Kesimpulan wacana aktivitas sekolah jangka pendek yang sudah dihasilkan.
Evaluasi, refleksi, dan umpan balik.
Tindak lanjut sosialisasi aktivitas sekolah jangka pendek kepada masyarakat /stake holder sekolah.
F. SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN (DANA/FASILITAS dll)
1. Sumber berguru :
- Buku wacana undang-undang, peraturan pemerintah dan permendiknas
- Buku, jounal dan hasil penelitian yang relevan
- Kebijakan dan peraturan pemerintah yang relevan dan aktual
- Worksheet dan format-format.
2. Alat/Media: Laptop; LCD; dan Alat tulis lainnya
3. Dana: Alokasi BOS
G. PENILAIAN DAN INSTRUMEN
Penilaian: Produk
Instrume: Daftar checklist dengan narasi
H. RENCANA TINDAK LANJUT
Aplikasi dan implementasi aktivitas sekoah jangka pendek dalam seluruh aktifitas sekolah
Menetapkan aktivitas sekolah jangka pendek sebagai contoh dasar pelaksanaan tiruana kegiatan disekolah baik bidang kurikulum, bidang kesiswaan, masukana dan korelasi masyarakat.
Evaluasi keterlaksanaan aktivitas sekolah jangka pendek dalam seluruh aktifitas sekolah.
D. Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan Sekolah
1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Laporan
Laporan pengawasan secara umum sanggup diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi yang dilakukan secara teratur wacana proses dan hasil suatu kegiatan pada pihak yang berwenang dan bertanggung tanggapan terhadap kelancaran kegiatan pengawasan tersebut.
Laporan pengawasan bertujuan mempersembahkan citra wacana peningkatan mutu sekolah setelah dilaksanakannya pengawasan. Ormston dan Shaw (1994:104) menyatakan bahwa tujuan laporan pengawasan yaitu untuk mengkomunikasikan secara terang terkena kekuatan dan kelemahan sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya, standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi berguru siswa, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal yang dibutuhkan.
Secara terperinci, laporan hasil pengawasan disusun dengan tujuan sebagai diberikut:
- Memdiberikan citra terkena keterlaksanaan setiap butir kegiatan yang menjadi kiprah pokok pengawas sekolah.
- Memdiberikan citra terkena kondisi sekolah binaan menurut hasil penilaian yang dilakukan pengawas sekolah terhadap:
- Memdiberikan citra terkena kondisi sekolah binaan menurut hasil pemantauan yang sudah dilakukan terhadap:
- Memdiberikan citra terkena kondisi sekolah binaan menurut hasil training yang sudah dilakukan terhadap:
- Menginformasikan banyak sekali faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan setiap butir kegiatan pengawasan sekolah.
- Kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan dan manajemen sekolah
- Kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan penelitian proses pembelajaran/bimbingan.
- Kinerja tenaga kependidikan lainnya (TU, Laboran, pustakawan) dalam pelaksanaan kiprah pokokny masingmasing.
- Administrasi sekolah
- Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
- Lingkungan sekolah
- Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
- Pelaksanaan penerimaan siswa baru
- Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan diri
- Sarana berguru (alat peraga, laboratorium, perpustakaan)
- Kepala sekolah terhadap pengelolaan sekolah dan manajemen sekolah
- Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran/bimbingan menurut kurikulum yang berlaku
- Tenaga kependidikan lainnya (tenaga administrasi, laboratorium, perpustakaan) dalam pelaksanaan kiprah pokoknya masing-masing.
- Kinerja sekolah dalam persiapan menghadapi pengakuan sekolah
- Penerapan banyak sekali penemuan pendidikan dan pembelajaran.
Bagi pengawas sekolah yang bersangkutan, laporan hasil pengawasan sanggup dimanfaatkan untuk kepentingan diberikut.
- Sebagai landasan dalam penyusunan aktivitas kerja pengawasan tahun diberikutnya; mengetahui keterlaksanaan program
- Sebagai dokumentasi kegiatan yang sudah dilakukan dalam satu periode pengawasan (semester)
- Sebagai bukti pertanggungjawabanan pengawas yang bersangkutan atas kiprah dan fungsinya dalam penilaian, training dan pemantauan sekolah yang dibina.
Bagi Dinas Pendidikan, laporan hasil pengawasan sanggup dimanfaatkan untuk kepentingan diberikut:
- Sebagai materi serta salah satu aspek dalam menilai kinerja pengawas sekolah yang bersangkutan
- Sebagai sumber informasi untuk mengetahui citra spesifikasi wacana sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
- Sebagai landasan untuk memilih tindak lanjut training dan fasilitasi terhadap sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
- Sebagai sumber informasi untuk menyusun data statistik sekolah.
2. Mekanisme Laporan
Berdasarkan lingkup samasukan kegiatan, terdapat dua jenis laporan hasil pengawasan yang disusun pengawas sekolah pada setiap semester, yaitu:
- Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang sudah dilasanakan pada setiap sekolah binaan.
- Laporan hasil-hasil pengawasan di tiruana sekolah binaannya sebanyak satu laporan untuk tiruana sekolah binaan dengan sistematika yang sudah diputuskan. Laporan ini lebih ialah informasi komprehensif wacana keterlaksanaan, hasil yang dicapai, serta hambatan yang dihadapi oleh pengawas yang bersangkutan dalam melakukan kiprah pokok pada tiruana sekolah binaan.
Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah binaan diserahkan kepada koordinator pengawas (KORWAS) sekolah atau ketua kelompok pengawas sekolah (KKPS) setiap jenjang pendidikan. Selanjutnya korwas membentuk tim kecil untuk merangkum laporan dari tiruana pengawas sekolah dan menyusunnya dalam satu laporan secara lengkap, kemudian memberikan laporannya kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Penulisan laporan pengawasan sekolah harus lengkap, dengan data yang akurat, memakai bahasa baku, komunikatif dan mudah dipahami, penyajiannya menarikdanunik, dan yummy dibaca. Demikian pula data yang disajikan dalam laporan pengawas harus akurat, artinya benarbenar sesuai dengan data yang terdapat pada sekolah yang dibinanya.
Bahasa yang dipakai dalam laporan memakai bahasa baku, komunikatif dan mudah difahami, yaitu memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kalimatnya sederhana dan mudah difahami oleh pembaca laporan.
3. Kerangka Penulisan Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan
Laporan pelaksanaan aktivitas pengawasan sekolah setiap semester sanggup disusun dalam bentuk paper (makalah) dengan sistematika penulisan dan isi pokok sebagai diberikut