Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yakni pendidikan yang mempersembahkan pengasuhan, perawatan, dan pelayanan kepada anak Usial Lahir hingga 6 tahun. Pendidikan anak usia dini yakni suatu upaya pelatihan yang ditujukan kepada anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemdiberian rangsangan pendidikan untuk memmenolong pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani semoga anak mempunyai kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap diberikutnya.
Pendidikan usia dini ialah wahana pendidikan yang sangat mendasar dalam mempersembahkan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, perilaku dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada forum pendidikan anak usia dini, menyerupai : Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Padu Sejenis maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan.
Salah satu pemenuhan hak pendidikan semenjak dini pada usia 3-5 tahun yang kemudian dilakukan masyarakat dan pemerintah yaitu kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Didalam pelaksanaannya, setiap kelurahan yang ada di Indonesia didorong untuk mempunyai minimal satu PAUD. PAUD ialah alternatif pemenuhan hak pendidikan selain Taman Kanak-Kanak (TK) atau Taman Pendidikan Alqur�an (TPA).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam kegiatan Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
Pada penyelenggaraan PAUD, jenis pendidikan ini tidak memakai kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan memakai rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini mencakup beberapa aspek pendidikan sopan santun dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini akan dikembangkan oleh tiap PAUD, menurut kebutuhan dan kemampuan masing-masing PAUD.
Selain tidak memakai kurikulum baku, PAUD juga ditujukan untuk kalangan ekonomi miskin. Karena biasanya PAUD tidak menarikdanunik iuran sekolah atau menarikdanunik iuran dengan jumlah yang sangat kecil. Hal ini untuk memenuhi hak pendidikan anak, mendapat pendidikan dasar secara cuma-cuma (Pasal 31 Konvensi Hak Anak).
Bentuk-bentuk Paud terdiri dari :
- PAUD Formal ; TK, Raudhatul Atfal.
- PAUD Non Formal ; Kelompok Bermain (KB), Taman Pendidikan Anak (TPA), Pos Paud ..dll
- PAUD Informal ; Keluarga
Konsep Dasar PAUD
Hakikat Anak Berkaitan dengan Anak Usia Dini
Anak yakni insan kecil yang mempunyai potensi yang masih harus dikembangkan. Ia mempunyai karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang remaja serta akan bermetamorfosis insan remaja seutuhnya. Dalam hal ini anak ialah seorang insan atau individu yang mempunyai contoh perkembangan dan kebutuhan tertentu yang tidak sama dengan orang dewasa. Anak mempunyai banyak sekali macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak mempunyai contoh perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan tidak sama satu sama lainnya alasannya yakni intinya anak bersifat individual.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalankani proses perkembangan dengan pesat dan sangat mendasar bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini yakni anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun (NAEYC, 1992). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam banyak sekali aspek seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang tercepat dalam rentang perkembangan hidup insan (Berk,1992). Anak usia dini terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir hingga 12 (dua belas) bulan, masa kanak-kanak/batita dari usia 1 hingga 3 tahun, masa prasekolah dari usia 3 hingga 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 hingga 8 tahun. Setiap tahapan usia yang dilalui anak akan mengatakan karakteristik yang tidak sama. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang didiberikan pada anak haruslah memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila perlakuan yang didiberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka spesialuntuk akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.
Berkaitan dengan anak usia dini, terdapat beberapa masa yang secara pribadi maupun tidak pribadi mempengaruhi bagaimana seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini, sebagai diberikut:
Berkaitan dengan anak usia dini, terdapat beberapa masa yang secara pribadi maupun tidak pribadi mempengaruhi bagaimana seharusnya seorang pendidik menghadapi anak usia dini, sebagai diberikut:
1. Masa Peka
2. Masa Egosentris
3. Masa Meniru
4. Masa Berkelompok
5. Masa Bereksplorasi
6. Masa Pembangkangan
Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini yakni menyebarkan banyak sekali potensi anak semenjak dini sebagai persiapan untuk hidup dan sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan menurut tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah:
- Menumbuhkembangkan pengetahuan, perilaku dan keterampilan semoga bisa menolong diri sendiri (self help), yaitu berdikari dan bertanggung balasan terhadap diri sendiri menyerupai bisa merawat dan menjaga kondisi fisiknya, bisa mengendalikan emosinya dan bisa membangun relasi dengan orang lain.
- Meletakkan dasar-dasar wacana bagaimana seharusnya mencar ilmu (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma gres dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together yang dalam implementasinya di forum PAUD dilakukan melalui pendekatan learning by playing, mencar ilmu yang sangat senang (joyful learning) serta menumbuh-kembangkan keterampilan hidup (life skills) sederhana sedini mungkin.
Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
Program kegiatan bermain pada pendidikan anak usia dini mempunyai sejumlah fungsi, yaitu: (1) untuk menyebarkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, (2) mengenalkan anak dengan dunia sekitar, (3) menyebarkan sosialisasi anak, (4) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan (5) mempersembahkan peluang kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini sanggup ditelaah beberapa fungsi pendidikan anak usia dini, yaitu :
a. Fungsi Adaptasi
Berperan dalam memmenolong anak melaksanakan pembiasaan diri dengan banyak sekali kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri. melaluiataubersamaini anak berada di forum pendidikan anak usia dini, pendidik memmenolong mereka menyesuaikan diri dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga mencar ilmu mengenali dirinya sendiri.
b. Fungsi Sosialisasi
Berperan dalam memmenolong anak semoga mempunyai keterampilan-keterampilan sosial yang berkhasiat dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari dimana ia berada. Di forum pendidikan anak usia dini anak akan bertemu dengan mitra sebaya lainnya. Mereka sanggup bersosialisasi, mempunyai banyak mitra dan mengenali sifat-sifat kawannya.
c. Fungsi Pengembangan
Di Lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan sanggup pengembangan banyak sekali potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang sanggup menumbuhkembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaa bagi anak itu sendiri maupun lingkungannya.
d. Fungsi Bermain
Berkaitan dengan pemdiberian peluang pada anak untuk bermain, alasannya yakni pada hakikatnya bermain itu sendiri ialah hak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui kegiatan bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.
Prinsip dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Untuk memenuhi aspek-aspek dalam perkembangan anak baik aspek fisik, kognitif, sosial emosional dan bahasa serta aspek lainnya menyerupai agama dan moral, kemandirian dan seni), maka perlu dilakukan banyak sekali prinsip yang meliputi:
1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
2. Belajar melalui bermain
3. Pendekatan Berpusat pada Anak
4. Pendekatan Kontruktivisme
5. Pendekatan Kreatif dan inovatif
6. Lingkungan yang kondusif
7. Menggunakan pembelajaran terpadu
8. Pengembangan Tematik
9. Menggunakan banyak sekali media dan sumber belajar
10. Mengembangkan banyak sekali kecakapan hidup
Sumber rujukan :
- Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, oleh: Dra. Nurbiana Dhieni, M.Psi, Proyek Direktorat Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal Tahun 2009
- http://paud.kemdikbud.go.id/article/detail/pendidikan_anak_usia_dini-2