-->
Inilah Ciri-Ciri Perkembangan Anak Berdasarkan Teori
Perkembangan Peserta Didik

Secara umum, sanggup diartikan bahwa perkembangan ialah pola perubahan yang dimulai pada dikala konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupan. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, bahkan pada final hidup sekalipun, pertumbuhan tetap ada (Santrock, 1998) dalam Papalia, dkk (2004). disebutkan bahwa perkembangan insan ialah suatu studi ilmiah ihwal bagaimana seseorang berubah dan sekaligus bagaimana mereka tetap sama dalam waktu yang tidak sama.

Perkembangan yaitu perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematik, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik dan psikis. secara sistematis yaitu perubahan dalam perkembangan itu besifat saling menghipnotis antara bagian-bagian organism (fisik dan psikis) dan ialah satu kesatuan yang harmonis. Secara progresif perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis) dan secara berkesinambungan perubahan pada potongan atau fungsi organism berlangsung secara beraturan.

Manusia intinya mempunyai perkembangan yang merujuk kepada perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik mencakup perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika lingkungan sementara psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu menyerupai perkembangan kognitif,emosi,social dan moral. Adapun ciri-ciri perkembangan secara umum menyerupai diberikut:
  • terjadinya perubahan dalam aspek fisik ( perubahan berat tubuh dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (matangya kemampuan berfikir, mengingat serta berkreasi)
  • terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik ( proporsi tubuh anak berubah sesuai fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan dari imajenasi fantasi ke realitas)
  • Lenyapnya tanda-tanda yang lama; aspek fisik( lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis ( lenyapnya prilaku kanak-kanak dan prilaku implusif
  • Di perolehnya tanda-tanda yang gres ; aspek fisik ( pergantian gigi dan abjad seks pada usia remaja) aspek psikis berkembangya rasa ingin tahu ihwal pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).


Adapun prinsip-prinsip perkembangan sebagai diberikut :
  1. Perkembangan ialah proses yang tidak pernah berhenti (never ending proses) artinya insan secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar.
  2. Semua aspek perkembangan saling menghipnotis artinya setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun social saling menghipnotis jikalau salah satu aspek tersebut tidak ada.
  3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan itu terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang ialah persyaratan bagi perkembangan selanjutnya


Menurut Yelon dan Weinstein 1977 pola atau arah perkembangan itu sebagai diberikut:

    Cephalocaudal (perkembangan itu dimulaia dari kepala ke kaki, artinya yang matang doloean yaitu potongan atas kemudian ke potongan bawah dan mustahil terbalik), dan proximodistal (dari tengah ke samping menyerupai paru dan jantung, ke pinggir menyerupai tangan)
    Struktur menlampaui fungsi, yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata melihat setelah otot-ototnya matang.
    Perkembangan itu berdiferensiasial maksudnya perkembangan itu berlangsung dari umum ke khusus.
    Perkembangan itu berlangsung dari faktual ke abstrak, maksudnya perkembangan itu berproses dari suatu kemampuan berfikir yang faktual ( objeknya tampak ke aneh (objeknya tidak tampak)
    Perkembangan itu berlangsung dari egosentris menjadi perspektifis. sifat yang melihat atau memperhatikan dirinya sebagai pusat, tapi melalui pengalamannya dalam bergaul dengan kawannya lambat laun sifat egosentris itu berkembang menjadi perspektifis (anak sudah mulai memerhatikan kepentingan orang lain)
    Perkembangan itu berlangsung dari “outer control to inner control”, maksudnya pada pertama anak sangat bergantung pada orang lain sehingga hidupnya didominasi oleh pengontrolan dari luar seiiring bertambahnya pengalaman dari lingkungan ia bisa mengontrol dirinya sendiri.
    Pekembangan terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang tidak sama ( ada cepat dan ada yang lambat)


Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas. Prinsip ini dijelaskan dengan teladan yaitu:
  • Sampai usia dua tahun,anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya.
  • Pada usia tiga hingga enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi insan social (belajar bergaul dengan orang lain)
  • Setiap indivudu yang normal akan mengalai tahapan / fase perkembangan. Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan.


Menurut pendapat para hebat terkena periodisasi yang majemuk tadi sanggup digolongkan dalam tiga bagaian, yaitu:
  1. Periodisasi atau pemberian masa-masa perkembangan yang berdasar biologis didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasar atas tanda-tanda pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi. Antara fase kedua dan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelabuin.
  2. Periodisasi yang menurut psikologis. Tokoh utama yang mendasrkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Ia menimbulkan masa-masa kegoncangan sebagai dasar masa-masa perkembangan, sebab ia yakinbahwa masa kegoncangan inilah yang ialah keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
  3. Periodisasi yang menurut didaktis pemberian masa-masa perkembangan kini ini menyerupai yang dikemukakan oleh Haevey A. Tilker dan Elizabeth B Hurlock tampak sudah lengkap mencakup beberapa aspek sepanjang hidup insan sesuai dengan hakihat perkembangan insan yang berlangsung semenjak konsepsi hingga mati dengan pemberian periodisasinya sebagai diberikut:

Masa sebelum lahir (prenatal period)

Masa konsepsi 9 bulan 10 hari.

Periode telur (zygote hingga final ahad ke dua).

Periode embrio final ahad ke dua final bulan ke dua.

Periode janin aetus final bulan ke dua hingga masa lahir.

Masa bayi gres lahir ( new born)

Sejak bayi lahir usia 10-15 hari.

Masa platean stage yaitu masa pemberhentian pertumbuhan.

Masa bayi (babyhood)

Usia 2 ahad hingga 2 tahun masa ini sebagai masa periode kritis, periode pembentukan segala imbas dasar kepribadian.

Masa kanak-kanak pertama (early childhood)

Masa mempersiapkan diri hidup di lingkungan social (kelas 1 SD).

Masa kanak-kanak final (later childhood)

Usia 6-12 tahun masa anak siap mendapatkan tuntutan orang di luar.

Masa puber (puberty)

Periode tumpang tindih antara masa kanak-kanak final dan masa pertama remaja. Usia berkisar 10- 16 tahun perubahan tubuh (proporsi, kondisi) pertumbuhan ciri-ciri seks pertama dan skunder.

    Masa cukup umur pertama (early adulthood) 21-40 tahun
    Masa cukup umur madya (middle adulthood) 40-60 tahun
    Masa usia lanjut (later adulthood) 60 keatas

Melalui pengetahuan ini kiranya seorang bau tanah diperlukan memperhatikan perkembangan anaknya jikalau terjadi penyimpangan ataupun penlampauan perkembangan orang bau tanah harusnya meluruskan hal-hal yang terlihat kurang sehingga anak sanggup berkembang sesuai fase-fase perkembangan yang dipaparkan tadi dan tentunya terhindar dari percepatan pertumbuhan yang terjadi pada belum dewasa masa kini.

LihatTutupKomentar