-->
Ringkasan Aktivitas Isi Buku Kurtilas Permendikbud Nomor 137/146 Tahun 2014
 kesannya bisa digunakan setelah resmi diterbitkannya  RINGKASAN KEGIATAN ISI BUKU KURTILAS PERMENDIKBUD NOMOR 137/146 TAHUN 2014
Sesudah perjalanan panjangnya dalam sosialisasi, Kurikulum 2013 PAUD atau biasa disebut "Kurtilas" PAUD ini, kesannya bisa digunakan setelah resmi diterbitkannya 2 buah buku biru Kurtilas yaitu Buku Permen Nomor 137 Tahun 2014 ihwal Standar Nasional PAUD dan Buku Permen Nomor 146 Tahun 2014 ihwal Kurikulum 2013 PAUD. 

Buku yang sudah diterbitkan ini dalam waktu yang sesingkat-singkat diupayakan dicetak oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan didistribusikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/kota kepada Lembaga-lembaga PAUD dan gugus Paud yang menjadi binaan Dinas pendidikan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Berikut ringkasan muatan dan pengembangan yang harus dilakukan dalam Program kurtilas yang mengacu pada Standar Nasional PAUD tersebut. sbb: 

Program pengembangan PAUD terdiri dari:
  1. Pengembangan nilai agama dan moral meliputi beberapa aspek perwujudan suasana berguru untuk tumbuh-kembangnya sikap baik pada akseptor didik yang bersumber dari nilai agama dan moral dalam konteks bermain.
  2. Pengembangan motorik meliputi beberapa aspek perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
  3. Pengembangan kognitif meliputi beberapa aspek perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan proses berfikir dalam konteks bermain.
  4. Pengembangan bahasa meliputi beberapa aspek perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
  5. Pengembangan sosial-emosional meliputi beberapa aspek perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya kematangan sosial dan emosi akseptor didik dalam konteks bermain.
  6. Pengembangan seni meliputi beberapa aspek perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya apresiasi seni dalam konteks bermain.

Indikator Perkembangan
  1. Indikator perkembangan yaitu kemampuan yang diharapkan dan dicapai oleh anak pada usia tertentu.
  2. Indikator perkembangan ialah penanda perkembangan yang lebih spesifik yang terukur pada satu jadwal pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak.
  3. Indikator perkembangan juga ialah citra minimal terkena ciri-ciri akseptor didik yang dianggap sudah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
  4. Indikator perkembangan ialah kontinum perkembangan usia lahir-6 tahun.
  5. Indikator perkembangan tidak dibentuk untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melaksanakan stimulasi dan observasi.
  6. Indikator perkembangan dirumuskan menurut Kompetensi Dasar (KD).
  7. Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan menurut Kompetensi Inti (KI) yang mempunyai 4 ranah, yaitu Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Fungsi Indikator
  1. Indikator perkembangan menjadi contoh untuk memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
  2. Indikator perkembangan tidak dibentuk untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melaksanakan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan akseptor didik.
  3. Indikator juga dapat:
  • Memdiberi pandangan gres dalam mengembangkan materi pembelajaran
  • Memdiberi pandangan gres dalam mendesain kegiatan pembelajaran
  • Memdiberi pandangan gres dalam mengembangkan materi ajar

PROGRAM SEMESTER
  • Perencanaan jadwal semester meliputi daftar tema dan sub tema dalam satu semester, serta Kompetensi Dasar yang dipilih pada tema tersebut, termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat fleksibel.
  • Penentuan tema sanggup dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada contoh tema yang ada dalam Panduan
  • Teknik Penyusunan Program Semester
  • Tema dan sub tema dikembangkan menurut minat anak, potensi satuan PAUD atau sanggup diambil dari contoh yang terdapat dalam Panduan.
  • KD diambil dari struktur kurikulum yang paling sesuai dengan tema – sub tema yang diputuskan.
  • Alokasi waktu diputuskan sesuai dengan kedalaman dan keluasan yang ingin dicapai sesuai dengan potensi satuan PAUD
  • Alokasi waktu minimal untuk satu semester yaitu 17 minggu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
  • Perencanaan jadwal mingguan ialah planning kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu.
  • Diturunkan dari jadwal semester
  • Berisi sub tema, muatan/ materi pembelajaran dan planning kegiatan
  • Muatan/materi pembelajaran dikembangkan dari KD dan dihubungkan dengan tema/sub tema yang dipilih.
  • Merencanakan kegiatan yaitu menentukan kegiatan yang bisa mewujudkan seluruh muatan /materi pembelajaran yang sudah dipilih.
  • Kegiatan yang bersifat rutinitas dimasukan kedalam SOP, kecuali ada materi baru.

RPPH meliputi :
  • Nama lembaga, semester/minggu ke, hari/tanggal, kelompok usia
  • Tema / Sub Tema
  • Materi/Muatan Pembelajaran
  • Kegiatan Pembelajaran yang mengandung pembuka, inti dan penutup
  • Kegiatan main minimal empat variasi kegiatan
  • Alat dan Bahan
  • Rencana evaluasi

CARA MEMBUAT RPPH
  • Pilih beberapa kegiatan yang ada di RPPM
  • Sesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh lembaga
  • Kegiatan harian meliputi pembuka, inti dan penutup
  • Penyusunan kegiatan harian diadaptasi dengan kondisi dan potensi yang dimiliki satuan pendidikan
  • Kegiatan harian dibentuk oleh guru/pendidik baik perorangan maupun kelompok.
Catatan:
  • Kegiatan yang bersifat rutin dijadikan Standar Operasional Prosedur
  • Jika KD atau muatan /materi pembelajaran belum di dapatkan anak pada tema yang dirancang maka KD tersebut sanggup terus dikembangkan pada tema yang lain dengan bentuk kegiatan yang tidak sama.

PENILAIAN dan PELAPORAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI

Penilaian yaitu PROSES mengumpulkan dan menafsirkan banyak sekali informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, menyeluruh ihwal tumbuh kembang yang sudah dicapai akseptor didik selama kurun waktu tertentu. Penilaian dilakukan oleh pendidik dengan memakai Pendekatan Otentik (Authentic Assessment)
Tahap 1 : OBSEVASI yaitu cara pengumpulan data/informasi melalui pengamatan eksklusif terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
Tahap 2 : Pencatatan (guakdot, hasil karya anak, catatan harian).

Hal – hal Yang perlu dicatat :
1) Kegiatan
2) Kata
3) Bahasa tubuh & lisan wajah
4) Hasil karya

Tahap 3 : pengolahan hasil belajar
1. tiruana hasil pengolahan digabungkan dalam format checklist harian
2. setiap hasil pencatatan dianalisis dengan memakai alat ukur KD

Tahap 4 : pengarsipan
1. Proses pengarsipan dilakukan dengan membuat Portofolio
2. Portofolio yaitu kumpulan banyak sekali hasil kegiatan secara berkesinambungan serta catatan pendidik ihwal banyak sekali aspek pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu.

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN (SOP) LEMBAGA PAUD

SOP Umum 
Sebelum pendidik melaksanakan pembelajaran, diharapkan pendidik memahami tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai diberikut :
  1. Pastikan bahwa lingkungan berguru di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) membersihkan, aman, nyaman, dan sangat bahagia.
  2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan bermain yang dipilih yaitu kegiatan bermain yang bisa menstimulasi dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Pilihlah kegiatan main yang kaya akan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
  3. Alat dan materi main yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, tahapan perkembangan, dan lingkungan anak.
  4. Alat dan materi main disiapkan sebaik mungkin sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, baik untuk acara individu, kelompok kecil, kelompok sedang, maupun kelompok besar.
  5. Alat dan materi main serta buku ditata pada kawasan yang simpel dijangkau oleh anak.
  6. Semua proses dan karya anak dikumpulkan sebagai materi penilaian (asesmen) ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil karya anak sanggup dipajang sesuai dengan keperluan.
  7. Untuk berjalannya seluruh kegiatan di atas, sanggup disusun hukum atau tata tertib yang penyusunannya menurut janji pendidik dan pengelola untuk mengatur keberlangsungan kegiatan pembelajaran dengan efektif.

CONTOH SOP PENATAAN LINGKUNGAN :
  1. Pendidik menyiapkan alat main yang akan digunakan anak terbaik 30 menit sebelum anak hadir.
  2. Pastikan bahwa lingkungan berguru di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) membersihkan, aman, nyaman, dan sangat bahagia.
  3. Penataan alat main harus menurut RPPH yang sudah dibuat.
  4. Alat bermain yang ditata harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk mempersembahkan pengalaman bermain yang beragam.
  5. Alat main ditata di area yang aman. Jika bermain yang memakai air, pastikan bahwa lantai tidak licin, sehingga tidak menimbulkan simpel terpeleset.
  6. Penataan alat main mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional anak.
  7. Alat main yang ditata sanggup digunakan dengan banyak sekali cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak.
  8. Alat main yang disiapkan dipastikan dalam kondisi baik, lengkap setnya, tidak retak.
  9. Alat dan materi main serta buku ditata pada kawasan yang simpel dijangkau oleh anak.
  10. Disiapkan kawasan untuk membereskan mainan sesuai dengan kategorinya.

CONTOH SOP KEGIATAN MAKAN :
  1. Kegiatan makan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok didampingi guru
  2. Siapkan alat makan sesuai dengan jumlah dingklik yang tersedia untuk membangun pemahaman matematika dan kepedulian sosial.
  3. Pastikan tiruana anak sudah mencuci tangannya, sebelum mereka duduk di dingklik makan.
  4. Pastikan tiruana anak sudah duduk di tempatnya, ketika guru mengenalkan hidangan makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
  5. Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah apakah makanan tersebut cukup memenuhi unsur kecukupan gizi.
  6. Pastikan tiruana anak mempunyai bekal, kalau ada anak yang tidak membawanya diberikan contoh untuk berbagi.
  7. Ajak anak bersyukur bahwa ada makanan yang sanggup dimakan. Awali dengan berdoa yang dipimpin oleh anak secara bergantian setiap harinya.
  8. Makan dengan tertib, tidak berceceran, dan tidak menyisakan makanan termembuang.
  9. Kenalkan pada anak sopan santun ketika makan.
  10. Jika selesai ajak kembali anak berdoa, dan mengucapkan syukur.
  11. Ajak anak untuk menyimpan kembali alat makan ke kawasan tiruanla. Jika memungkinkan biarkan anak mencucinya.
  12. Ajak belum dewasa untuk memmembersihkankan kembali kawasan yang sudah digunakan biar tidak ada sisa makanan yang tercecer.
  13. Bila anak sudah selesai merapikan kembali, ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan transisi

CONTOH SOP PEMBUKAAN:
 
Prosedur
  1. Awali dengan kegiatan berdoa dan bernyanyi.
  2. Pendidik mempersembahkan peluang kepada anak untuk menceritakan pengalaman dan mendiskusikannya.
  3. Pendidik bersama anak melaksanakan percakapan untuk mengecek kehadiran sambil membiasakan anak untuk memperhatikan dan sebut kawannya yang tidak masuk.
  4. Biasakan selalu berbicara dengan lembut (soft speaking communication).
  5. Biasakan mengpertamai kegiatan dengan membacakan buku atau bacaan lain sesuai dengan tema (selalu sebut judul buku dan nama pengarangnya).
  6. Sebelum masuk ke kegiatan hari ini, tanyakan kembali kegiatan yang dilakukan kemarin.
  7. Selalu mendiskusikan tema, lingkup materi, kegiatan yang akan dilakukan, serta kosakata terkait di pertama kegiatan.
  8. Mendiskusikan hukum bermain.
  9. Memdiberikan peluang kepada anak untuk menentukan mainan.

CONTOH SOP PENYAMBUTAN ANAK:
  1. Saat anak memasuki lingkungan sekolah, pendidik mempersiapkan diri menyambut anak.
  2. Pendidik memposisikan tubuh sejajar dengan ketinggian anak dan mengupayakan kontak mata, mengucap salam, menyapa nama anak, menanyakan kabar anak dengan ramah serta diupayakan memakai bahasa/ kebiasaan keluarga masing-masing.
  3. Mengekspresikan kasih akung, mis: pelukan, usapan tangan, didiberikan bila anak merasa nyaman. Pendidik menghormati pendapat anak bila anak tidak merasa nyaman.
  4. Pendidik mempersilahkan anak untuk menyimpan barang pribadi di tempatnya secara mandiri.
  5. Pendidik melaksanakan cek kondisi fisik dan kesehatan anak secara sederhana sambil mengajak bercakap-cakap membicarakan hal-hal enteng pagi ini (misalnya: suhu badan, ada tidaknya luka, mata, kuku).
  6. Pendidik membuat catatan dan mengambil tindakan yang diharapkan bila menemukan kondisi fisik dan kesehatan anak yang perlu penanganan.
Demikian ringkasan isi Kurtilas " PERMENDIKBUD NOMOR 137 TAHUN 2014 DAN PERMENDIKBUD NOMOR 146 TAHUN 2014", Semoga Bermanfaat. termakasih 

LihatTutupKomentar