Teknik menidurkan anak yang baik ialah dengan pulas bersama kita orang tua. Tidak sedikit orangtua yang sudah pulas terpisah dengan anak semenjak si anak masih bayi. Padahal menurut penelitian, pulas bersama si kecil dalam satu ranjang, mempunyai banyak keuntungan.
Manfaat pulas bersama anak ini sangat terasa saat ibu gres melahirkan. Selain megampangkan ibu memdiberi ASI, ada manfaat-manfaat lainnya, menyerupai dipaparkan She Knows diberikut ini:
1. Mendorong Kemandirian
Pada umumnya orang-orang percaya menemani anak pulas akan membuat anak itu menjadi tergantung dan 'lengket' pada orangtuanya. Namun penelitian menyatakan sebaliknya. Anak-anak yang membuatkan daerah pulas dengan orangtua mereka bahwasanya mengembangkan kemandirian lebih pertama dan kurang membutuhkan benda-benda pada masa transisi, misalnya menyerupai harus membawa bantal atau selimut kemanapun mereka pergi. Hal ini alasannya mereka tidak mengalami kecemasan pada perpisahan.
"Ketika seorang anak secara rutin pergi pulas dengan keberadaan orang dewasa, atau dengan orang remaja memeluknya, sangat jarang ditemukan masalah anak mengisap ibu jari atau keterikatan pada obyek yang membuat mereka nyaman," terang Dr Jay Gordon, penulis "Good Nights: The Happy Parents' Guide to the Family Bed".
2. Membangun Kepercayaan Diri
Anak-anak yang dibesarkan dengan pulas bersama orangtuanya, biasanya mengalami peningkatan dogma diri. Mereka mengalami lebih sedikit duduk masalah dalam perilaku, termasuk tekanan dari mitra sebaya. Dibanding anak yang pulas terpisah dengan orangtuanya, anak yang membuatkan daerah pulas ini cenderung mau membuatkan perasaan mereka saat senang atau kepuasan mereka terhadap sesuatu.
3. Meningkatkan Kesehatan Fisik & Mental
Selain manfaat psikologis, anak yang pulas bersama orangtuanya, akan berkembang lebih baik. Ahli parenting dan dokter anak, Dr William Sears menerangkan, "Selama tiga puluh tahun terakhir mengamati keluarga yang pulas bersama belum dewasa mereka, kami sudah memperhatikan satu manfaat medis yang menonjol; Anak-anak lebih berkembang. 'Berkembang' berarti tidak spesialuntuk semakin besar, tetapi juga mengembangkan potensi anak, baik secara emosional, fisik dan juga intelektual. Atau dapat dibilang sentuhan ekstra yang merangsang perkembangan anak, atau mungkin pemdiberian makan tambahan".
4. Mengurangi Risiko Gangguan Stress dan SIDS
Dalam penelitian yang dilakukan bertahun-tahun terkena manfaat pulas bersama anak, psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons sudah menemukan bahwa bayi yang pulas sendiri cenderung mempunyai risiko tinggi untuk gangguan stres dan SIDS (Sudden infant death syndrome). Sementara anak yang pulas dengan orangtuanya, mengikuti harmonisasi psikologis dari ibu mereka.
Kedekatan ibu dan anak ini, juga mengatur pernapasan bayi, pola pulas, pola gairah, detak jantung dan suhu tubuh. Sedangkan bayi yang dibiarkan menangis sendirian justru mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang mengakibatkan kerusakan pada perkembangan otak.
"Ini membuat anak Anda lebih rentan terhadap pengaruh stres, lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit mental dan membuat lebih susah untuk pulih dari penyakit," terang Commons.
5. Megampangkan Ibu Menyusui
Ibu menyusui yang ikut pulas dengan bayi mereka melaporkan merasa lebih baik saat diberistirahat. Karena mereka tidak harus meninggalkan daerah pulas untuk menyusui. Pola pulas mereka juga tidak terlalu terganggu dan merasa lebih waspada dan serius pada siang hari.
6. Menjalin Kedekatan Keluarga
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya hidup pulas bersama keluarga, umumnya mengembangkan ikatan yang erat dengan keluarga mereka. Mereka akan melaporkan perasaan senang dan keterikatan mereka, daripada belum dewasa yang pulas sendirian. Tidur bahu-membahu membuat anggota keluarga mempunyai waktu lebih banyak untuk saling terhubung dan membuatkan kasih akung.
Manfaat pulas bersama anak ini sangat terasa saat ibu gres melahirkan. Selain megampangkan ibu memdiberi ASI, ada manfaat-manfaat lainnya, menyerupai dipaparkan She Knows diberikut ini:
1. Mendorong Kemandirian
Pada umumnya orang-orang percaya menemani anak pulas akan membuat anak itu menjadi tergantung dan 'lengket' pada orangtuanya. Namun penelitian menyatakan sebaliknya. Anak-anak yang membuatkan daerah pulas dengan orangtua mereka bahwasanya mengembangkan kemandirian lebih pertama dan kurang membutuhkan benda-benda pada masa transisi, misalnya menyerupai harus membawa bantal atau selimut kemanapun mereka pergi. Hal ini alasannya mereka tidak mengalami kecemasan pada perpisahan.
"Ketika seorang anak secara rutin pergi pulas dengan keberadaan orang dewasa, atau dengan orang remaja memeluknya, sangat jarang ditemukan masalah anak mengisap ibu jari atau keterikatan pada obyek yang membuat mereka nyaman," terang Dr Jay Gordon, penulis "Good Nights: The Happy Parents' Guide to the Family Bed".
2. Membangun Kepercayaan Diri
Anak-anak yang dibesarkan dengan pulas bersama orangtuanya, biasanya mengalami peningkatan dogma diri. Mereka mengalami lebih sedikit duduk masalah dalam perilaku, termasuk tekanan dari mitra sebaya. Dibanding anak yang pulas terpisah dengan orangtuanya, anak yang membuatkan daerah pulas ini cenderung mau membuatkan perasaan mereka saat senang atau kepuasan mereka terhadap sesuatu.
3. Meningkatkan Kesehatan Fisik & Mental
Selain manfaat psikologis, anak yang pulas bersama orangtuanya, akan berkembang lebih baik. Ahli parenting dan dokter anak, Dr William Sears menerangkan, "Selama tiga puluh tahun terakhir mengamati keluarga yang pulas bersama belum dewasa mereka, kami sudah memperhatikan satu manfaat medis yang menonjol; Anak-anak lebih berkembang. 'Berkembang' berarti tidak spesialuntuk semakin besar, tetapi juga mengembangkan potensi anak, baik secara emosional, fisik dan juga intelektual. Atau dapat dibilang sentuhan ekstra yang merangsang perkembangan anak, atau mungkin pemdiberian makan tambahan".
4. Mengurangi Risiko Gangguan Stress dan SIDS
Dalam penelitian yang dilakukan bertahun-tahun terkena manfaat pulas bersama anak, psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons sudah menemukan bahwa bayi yang pulas sendiri cenderung mempunyai risiko tinggi untuk gangguan stres dan SIDS (Sudden infant death syndrome). Sementara anak yang pulas dengan orangtuanya, mengikuti harmonisasi psikologis dari ibu mereka.
Kedekatan ibu dan anak ini, juga mengatur pernapasan bayi, pola pulas, pola gairah, detak jantung dan suhu tubuh. Sedangkan bayi yang dibiarkan menangis sendirian justru mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang mengakibatkan kerusakan pada perkembangan otak.
"Ini membuat anak Anda lebih rentan terhadap pengaruh stres, lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit mental dan membuat lebih susah untuk pulih dari penyakit," terang Commons.
5. Megampangkan Ibu Menyusui
Ibu menyusui yang ikut pulas dengan bayi mereka melaporkan merasa lebih baik saat diberistirahat. Karena mereka tidak harus meninggalkan daerah pulas untuk menyusui. Pola pulas mereka juga tidak terlalu terganggu dan merasa lebih waspada dan serius pada siang hari.
6. Menjalin Kedekatan Keluarga
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya hidup pulas bersama keluarga, umumnya mengembangkan ikatan yang erat dengan keluarga mereka. Mereka akan melaporkan perasaan senang dan keterikatan mereka, daripada belum dewasa yang pulas sendirian. Tidur bahu-membahu membuat anggota keluarga mempunyai waktu lebih banyak untuk saling terhubung dan membuatkan kasih akung.
Sumber : dari banyak sekali sumber !