-->
Tunjangan Sabun Untuk Guru Pendidik Paud
 kemarin saya bertemu lagi pendidik  Taman Kanak-kanak PAUD TUNJANGAN SABUN UNTUK GURU PENDIDIK PAUD
Seperti hari-hari biasa, kemarin saya bertemu lagi pendidik Taman Kanak-kanak PAUD, tapi hari ini pengamatan saya kok tidak sama dari biasanya, mungkin juga sudut pandang yang terjadi agak tidak sama juga dari bahan petes yang sering saya diberikan tentang penampilan guru pendidik PAUD yang baik. Dalam bahan saya sering memberikan dan menekankan kepada para guru pendidik Taman Kanak-kanak PAUD bahwa mereka ialah model bagi anak dalam hal penampilan terutama dari segi cara berpakaian. Kaprikornus mereka harus selalu berpakaian rapi dan membersihkan supaya belum dewasa memalsukan kerapian dan kemembersihkanan ini.


Tapi hari ini kok?...sudut pandang saya benar-benar berubah, ketika bertemu dengan bunda Niya guru pendidik KB yang agak lain dari biasanya, ia terlihat agak tersipu-sipu aib ketika melihat kehadiran saya di TKnya, tiruanla saya tidak begitu memperhatikan perilaku bunda ini, alasannya saya sudah terbiasa bertemu orang yang tersipu-sipu jikalau bertemu saya yang ganteng ini (...hihihi..pede..!!), tapi hasilnya saya penamasukan juga dengan bunda Niya dan saya tanya aja apa khabarnya?...  tapi yang ditanya eksklusif mengasih jawabanan yang beda: 
"Maaf pak hari ini saya tidak rapi dan membersihkan." Kata bunda terlihat masih tersipu-sipu.
"Lo memangnya kenapa bu?." tanya saya sambil mengamati apa gerangan ketidak rapian yang dibilang bunda ini. Selain jilbab yang agak miring sedikit saya tidak menemukan hal yang ganjil lainnya. Hingga bunda berkata:
"Tadi Noval sama Iqbal anak KB, makan coklat, tangan mereka kotor' eksklusif memeluk aku". kata bunda sambil mengambarkan kepingan lengan bajunya yang terlihat kotor sekali.

Oh.. saya gres paham, apalagi ketika melihat warna coklat di sana sini di baju dinas dan jilbab bunda Niya yang penuh noda bekas coklat dari tangan anak-anak. Saya tersenyum dan bilang "Itu malah cantik Bunda.".

Sebelum bunda bertanya kenapa saya bilang bagus, saya sudah sambung jawabanan dengan klarifikasi yang pada dasarnya menyampaikan bahwa bunda Niya ialah guru pendidik yang sebenar-benarnya guru pendidik sejati, ia sudah berkorban untuk mengasuh dan mendidik belum dewasa cita-cita bangsa ini dengan ketulusan cinta, ini terbukti belum dewasa begitu menyayangi dan menyayangi bunda hingga merasa begitu akrab sampai-sampai memeluk bunda dengan tidak sungan-sungkan lagi.

Mendengar klarifikasi saya itu bunda Niya terlihat mengangguk-aguk tersenyum senang, matanya terlihat berbinar-binar, tidak lagi aib menyerupai pertama bertemu. ada rona semangat diwajahnya. Hingga ia permisi untuk menemui belum dewasa lagi, tinggal saya sendiri yang merenungi insiden ini. Dalam benak saya terlintas kembali pikiran bahwa ternyata begitu berat menjadi guru pendidik PAUD yang sesungguhnya, penuh usaha dan pengorbanan. Seperti bunda Niya tadi, ia ialah guru pendidik PAUD disalah satu forum PAUD kecil, dengan penghasilan sebulannya seratus ribu rupiah, sangat tidaklah mencukupi walau cuma untuk membiaya kuliahnya saja. Belum lagi untuk biaya hidup dan transfort pergi kelembaga tentu sangat membebani mereka.

Saya terpikir alangkah baiknya jikalau seandainya ibu guru pendidik PAUD menyerupai bunda Niya didiberikan tuntidakboleh "sabun cuci" untuk sekedar meentengkan ongkos dan beban mereka alasannya harus mencuci pakaian yang kotor, ketika begitu bersemangat mengajar dan mendidik di lembaga-lembaga PAUD ini.

Tapi saya pribadi untuk sementara ini spesialuntuk dapat mendo'akan dan menyampaikan supaya para bunda di lembaga-lembaga PAUD berusaha untuk tetap semangat. It ain’t over until the fat lady sings. Begitulah peribahasanya. 

Tetap semangat ya bunda..terima kasih banyak yang tak terhingga atas segala pengorbanannya... salam anak Indonesia.      

Dari : duniapaud1.blogspot.com, terimakasih sudah berkunjung, salam anak  Indonesia.

LihatTutupKomentar