-->
Menulis Dalam Kegelapan
 judul postingan kali ini mungkin agak tidak sama dari gendre yang seharusnya MENULIS DALAM KEGELAPAN
Mohon maaf, judul postingan kali ini mungkin agak tidak sama dari gendre yang seharusnya, entah kenapa penulis kepikiran judul ini di bisa dipost diblog yang khusus mengulasa tentang anak dan perkembangan anak usia dini ini. Mungkin, sebab judulnya terlalu indah dan keren untuk dilewatkan, atau gairahnya yang bisa menghiasi blog sederhana ini. Walaupun dari segi key word sangat kurang mendukung seo blog ini. Tapi untuk kepuasan batin ini sangat mendukung dan patut dicoba.

Sebetulnya judul ini berubah menjadi dari insiden kemaren malam, ketika saya lagi asik-masyuk mengetik laporan kinerja bulan januari 2014 sekalian menilik inbox facebook siapa tau ada pesan penting. Sudah jadi kebiasaan lagi listrik tiba-tiba padam, maka jadilah spesialuntuk berkawan nyala laptop saya bekerja dalam kepetangan. Kebiasaan hati yang sering terjadi yakni kesal berkepantidakboleh, ternyata cobaan yang didiberikan PLN cukup berat, Ternyata mengetik dalam mata-mata itu tidak gampang. Walaupun bahwasanya tidak petang seratus persen sebab masih ada cahaya dari layar laptop, tetapi kenyataannya memang masih terasa susah bagi aku. Kadang bila mengetik saya masih membutuhkan imajinasi angka dari jari. Entah ini perasaan saja atau sesungguhnya terjadi sebab pada dikala goresan pena ini saya buat, saya mengetik juga tanpa melihat jari saya di atas keyboard. Saya spesialuntuk melihat di layar saja. Karena biasanya saya bisa mengetik ten fingers dan blind system. Mungkin keahlian dalam meraba-raba sudah semakin tinggi ya? Mungkin mata-mata itu yang membuat saya tidak percaya diri?...mungkin? 

Ketika pikiran bergerak lurus ke dunia yang sedang saya pelajari ini, dunia anak dan PAUD yang sudah hampir 3.5 tahun digeluti, judul ini menjadi terasa lebih mendalam sebagai materi renungan. Karena “menulis dalam kepetangan”  sanggup menjadi topik yang lebih luas dan menarikdanunik untuk dibahas, berkaitan dengan kenyataan banyaknya orang bau tanah yang mengasuh dan mendidik anak masih asal-asalan tanpa melihat kepentingan, kebutuhan dan contoh pendidikan anak yang baik. Itu boleh jadi kita sebut menulis dalam kepetangan. Karena kertas putih suci sebagai titipan-Nya kepada orang bau tanah tertulis asal-asalan. Karena orang bau tanah menulis tanpa cahaya atau mungkin dengan mata terpejam, sampai anak kehilangan ukiran goresan pena berkarakter yang seharusnya menjadi hak anak ketika ia dilahirkan ke dunia.

Kepetangan orang bau tanah sangat merugikan anak, banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang sangat memilukan hati kita, sebab kurang pahamnya orang bau tanah terhadap pengasuhan pendidikan anak, pelanggaran hak-hak anak juga terjadi sebab mata-mata yang ada pada diri kita sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat pada umumnya.

dari: duniapaud1.blogspot.com...terima kasih kunjungannya.

LihatTutupKomentar