-->
Hasil Belajar

Belajar dan mengajar ialah konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.
Dua konsep berguru mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses berguru mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.
Oleh alasannya yaitu itu hasil berguru yang dimaksud disini yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia mendapatkan perlakukan dari pengajar (guru),  menyerupai yang dikemukakan oleh Sudjana.
Hasil belajar yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapatkan pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan berdasarkan Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil berguru mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan harapan (Sudjana, 2004 : 22).
Menurut Hamalik (2002:155) hasil berguru tampak sebagai terjadinya perubahantingkah laris pada diri siswa, yang sanggup diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan sanggup diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, contohnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:4-5) dampak pembelajaran yaitu hasil yang sanggup diukur menyerupai tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah tes. Hasil berguru yaitu kemampuan yang diperoleh siswa dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran.
Hasil berguru ialah hal yang sanggup dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil berguru ialah tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada ketika sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Slametto, 2003:16). Hasil berguru yaitu bila seseorang sudah berguru akan terjadi perubahan tingkah laris pada orang tersebut, contohnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006:30). Hasil berguru memang sangat bervariatif. Idealnya hasil berguru itu bukan spesialuntuk berupa aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor. Hasil berguru tersebut sanggup tercapai kalau penerima didik bisa berbagi dirinya dalam mempelajari aneka macam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah.
Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa hasil berguru yaitu kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia mendapatkan perlakuan yang didiberikan oleh guru sehingga sanggup mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 2004 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud yaitu faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya menyerupai yang dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2004 : 39) menyatakan bahwa hasil berguru siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh  kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling mayoritas berupa kualitas pembelajaran.
Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akhir interaksi dengan lingkungannya. Perubahan sikap dalam proses berguru terjadi akhir dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. melaluiataubersamaini demikian berguru dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka berguru tidak dikatakan berhasil.
Hasil berguru siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud yaitu profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang sikap (psikomotorik).
Teori Taksonomi Bloom hasil berguru dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perincian berdasarkan Munawan (2009:1-2) yaitu sebagai diberikut :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil berguru intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawaban atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil berguru kognitif lebih mayoritas daripada afektif dan psikomotor alasannya yaitu lebih menonjol, namun hasil berguru psikomotor dan afektif juga harus menjadi bab dari hasil evaluasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil berguru yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mendapatkan pengalaman belajarnya. Hasil berguru dipakai oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini sanggup tercapai apabila siswa sudah memahami berguru dengan diiringi oleh perubahan tingkah laris yang lebih baik lagi.
Suprijono (2012:6) mengemukakan “hasil berguru yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Hasil berguru mencakup beberapa aspek kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Hasil berguru tersebut berupa:
1)      Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik mulut maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
2)      Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan berbagi prinsip-prinsip keilmuan.
3)      Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan acara kognitifnya sendiri. Kemampuan ini mencakup penerapan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 
4)      Keterampilan motorik yaitu kemampuan melaksanakan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 
5)      Sikap yaitu kemampuan mendapatkan atau menolak objek berdasarkan evaluasi terhadap objek tersebut.


Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil berguru siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. melaluiataubersamaini demikian hasil berguru yaitu sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya perjuangan atau fikiran yang mana hal tersebut ditetapkan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam aneka macam aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu penerapan evaluasi terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam aneka macam aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laris secara kuantitatif. 

LihatTutupKomentar