-->
Garis-Garis Besar Latihan Kepemimpinan Siswa

KEPEMIMPINAN


1. Definisi
            Salah satu dari sekian banyak ihwal kepemimpinan sebut bahwa kepemimpinan ialah “ The art of getting things done trought other people “. melaluiataubersamaini demikian derajat kepemimpinan seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan seorang pemimpin terhadap segi-segi :
  1. Kesadaran terhadap pribadi dirinya, terhadap orang lain dan situasi
  2. Kesadaran terhadap banyak sekali macam kesusahan yang dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat
  3. Kelenturan dan fleksibilitas mental
  4. Kecakapan untuk memecahkan masalah
  5. Kemampuan untuk mengambil keputusan
  6. Kemampuan untuk bekerja

2. Tugas pokok dan fungsi
            Secara umum kiprah pokok dan fungsi seorang pemimpin ada 4 macam :
  1. Merumuskan dan mendefinisikan misi organisasi
  2. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
  3. Mempertahankan keutuhan organisasi
  4. Menyelesaikan konflik

3. Kualifikasi pemimpin
            Aktifitas seorang pemimpin pada dasarnya diarahkan demi tercapainya tujuan melalui kelompok (orang lain) atau anggota organisasi yang dipimpinnya. Oleh lantaran itu pemimpin yang paling baik, ialah seorang yang sanggup mempengaruhi bukan spesialuntuk bawahannya melainkan juga rekan dan atasannya.
            Ada beberapa teori bagaimana seorang pemimpin sanggup berhasil melaksanakan kiprah dan fungsinya yaitu : teori sifat, teori sikap dan teori kontingensi.

A. Teori Sifat

            Berdasarkan teori sifat keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat-sifat yang dimiliki yaitu :
  1. Kondisi Fisik ( Phisichal Characteristic)


    1. Tinggi badan
    2. Berat badan
    3. Kesehatan
d.      Penampilan
e.       Bentuk tubuh atau perawakan
f.       Daya kerja (energi)



  1. Kepribadian (Personality)


a.       Percaya diri (Self Confidence)
b.      Berpengaruh (Dominance)
c.       Penuh kemauan (Ambition)
d.      Kematangan emosi
e.       Tekun (Parsistance)


  1. Memiliki kemampuan
    1. Kecerdasan
    2. Kelancaran berbicara
    3. Pengetahuan
    4. Kepandaian
    5. Kemampuan mempersembahkan pertimbangan dan keputusan
    6. Wawasan
    7. Keaslian (Originality)
    8. Kemampuan beradaptasi (Adaptibility)

B. Teori Perilaku

            Teori sikap memseriuskan penelitiannya pada dua hal pokok yaitu :
  1. Perilaku para pemimpin
  2. Berbagai macam sikap pemimpin yang besar lengan berkuasa terhadap penampilan dan kepuasan bawahan
Studi teori sikap ialah banyak sekali macam sikap pemimpin yang menimbulkan imbas terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.
Perilaku kepemimpinan didefinisikan ke dalam sikap yaitu :
  1. Mengutamakan keutamaan kiprah (Permphesis)
  2. Bertenggang rasa (consideration)
  3. Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
  4. Penghargaan dan legalisasi (Praise Recognition)
  5. Kemungkinan pemdiberian imbalan atau penghargaan (Structuring reward contingencies)
  6. Partisipasi pengambilan keputusan (decession participation)
  7. Memdiberikan otonomi dan delegasi (autonomi delegation)
  8. Memdiberikan penjabaran peranan pemimpin (role classification)
  9. Menetapkan kiprah (goal setting)
  10. Petes (Training)
  11. Penyebaran informasi (information dissemination)
  12. Pemecahan kasus (problem solving)
  13. Perencanaan (Planning)
  14. Koordinasi (Coordination)
  15. Fasilitas kerja (Work fasilitation)
  16. Wakil organisasi (Representation)
  17. Menciptakan suasanan kerja (interaction facilition)
  18. Mengendalikan konflik (conflict management)
  19. Kritik, disiplin (Criticism, dicipline)

C. Teori Kontingensi

            Seorang pemimpin yang baik berdasarkan teori ini harus bisa membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, bisa memperlakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif yang tidak sama-beda. Inti teori kepemimpinan kontingensi atau situasi ialah sebagai diberikut :
  1. Perilaku kepemimpinan cenderung tidak sama-beda sesuai dengan situasi dan tergantung dengan tingkat kedewasaan bawahan
  2. Ada empat sikap kepemimpinan, yaitu :
a.       Direktif : Seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah dan petunjuk (pengawasan).
b.      Konsultatif : Seorang pemimpin cenderung melaksanakan komunikasi 2 arah
c.       Partisipatif : pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta membuat komunikasi 2 arah yang meningkat
d.      Delegatif : pemimpin mempersembahkan wewenang kepada bawahan untuk menuntaskan tugas-tugas yang diwewenangkan lantaran bawahan dianggap sudah bertanggung jawaban.

4. Kriteria keberhasilan
            Untk mengetahui apakah seorang pemimpin berhasil dalam melaksanakan kiprah dan fungsinya atau peranannya. Ada beberapa indikasi yaitu :
  1. Dinamika organisasi
  2. Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
  3. Sikap bawahan kepada atasan

5. Kemampuan teknis kepemimpinan
            Untuk mewujudkan fungsi kepemimpinan seorang memerlukan paling tidak ada tiga macam kemampuan teknis, yaitu :
  1. Komunikasi yaitu bertujuan untuk mempersembahkan imbas kepada seluruh anggota organisasi semoga mereka memahami misi dalam rangka mencapai tujuan organisasi
  2. Motivasi suatu usaha dasar untuk mempersembahkan imbas sikap seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organsiasi
  3. Pengambilan keputusan ; ialah suatu proses pemilihan diantara tindakan-tindakan alternatif yang ada. Sifat pengambilan keputusan sanggup dikategorikan ke dalam tiga hal :
    1. Keputusan perorangan (otoritas)
    2. Keputusan konsultatif
    3. Keputusan kelompok (consensus)


PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1. Penlampauan
            Pengambilan keputusan ialah salah satu kegiatan penting dalam kehidupan manusia, baik beliau konsumen, produsen, bapak, ibu, menteri, ketua dewan, maupun mahasiswa biasa.
Meskipun demikian perlu dibedakan proses pengambilan keputusan antara seseorang yang berstatus pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Seseorang yang berstatus pemimpin, bisa saja membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan resikonya spesialuntuk terbatas pada dirinya atau paling tidak pada lingkungannya yang paling kecil. Kalau ia seorang gubernur maka keputusannya membawa imbas pada kelompok dalam masyarakat. Oleh lantaran itu ketua, pemimpin, senat, dewan, rektor, ataupun administrator perusahaan haruslah mempunyai keputusan, bukan saja dalam membuat keputusan tetapi lebih penting lagi dalam pelaksanaannya.

2. Teknik – cara Pemecahan Masalah atau Pengambilan Keputusan
            Manusia memecahkan kasus yang dihadapinya dengan banyak sekali cara. Teknik yang paling bau tanah ialah dengan meminta menolongan kepada tuhan atau roh halus. Untuk bepergian seseorang sering menentukan hari yang paling baik, menyerupai hari ijab kabul ditentukan pada ketika janggal berdasarkan orang kota, lantaran hasil perhitungan menetapkan demikian.
            Kecuali cara non rasional tersebut insan juga sanggup memecahkan kasus dengan intuisi berdasarkan pengalaman. Teknik yang mutakhir ialah yang disebut dengan cara ilmiah yaitu mengikuti proses sistematik dan sanggup dijelaskan.

3. Proses Pengambilan Keputusan
            Proses pengambilan keputusan mempunyai lima fase :
  1. Mengemukakan kasus sebenarnya
  2. Mengumpulkan fakta dan penjabaran masalah
  3. Mengembangkan alternatif
  4. Mengambil keputusan
  5. Usaha mencari samasukan

4. Perumusan Masalah
            Memutuskan pada hakekatnya ialah usaha untuk memecahkan masalah. Maka sebelum kita menetapkan sesuatu kasus tersebut harus terperinci terlebih lampau. Dalam praktek seseorang sering mencampuradukkan kasus sebenarnya. Seorang manajer sering menghadapi kasus menurunnya penjualan, terperinci sang manajer perlu mengkaji banyak sekali aspek sebelum hingga pada kesimpulan yang bahwasanya dari kasus tersebut. Seperti kita ketahui penurunan penjualan bisa disebabkan banyak sekali hal menyerupai produk, harga dan promosi.
            Jelas kiranya bahwa tanda-tanda penurunan penjualan tersebut perlu diteliti doloe masalahnya dan dirumuskan secara jelas.
5. Analisa Masalah
            Manganalisa kasus berarti pertama-tama kita mengumpulkan fakta yang bekerjasama dengan kasus tersebut, bukan saja susah mendapatkannya, tapi sering pembiayaan yang terbatas. Sesudah kasus dianalisa perlu digolongkan sehingga mudah diketahui siapa yang harus memutuskan, siapa yang harus konsultasi, dan siapa yang harus didiberitahu, semoga keputusan sanggup diambil secara efektif.

6. Pengembangan alternatif
            Mengembangkan alternatif berarti mengerti banyak sekali kemungkinan yang akan dipilih dalam memecahkan kasus yang akan dihadapi.
            Kemampuan kita untuk membuatkan alternatif bagi pemecahan kasus akan banyak bergantung pada imajinasi kita. Meskipun demikian terlalu banyak alternatif sanggup menyulitkan kita, yang dibutuhkan ialah beberapa alternatif yang timbul sehingga akan menghasilkan pilihan yang berbobot.

7. Pemilihan alternatif terbaik
            Sesudah dikembangkan alternatif bagi pemecahan kasus maka kiprah diberikutnya ialah menentukan pilihan untuk mencapai samasukan yang diinginkan. Ada dua kriteria yang sanggup dipergunakan :
  1. Waktu
Kalau situasi waktu pemecahan dalam jangka yang pendek, maka tindakan yang cepat perlu dipilih dan yang memerlukan waktu usang perlu dipecahkan secara bertahap
  1. Sumber yang terbatas
Dalam menentukan alternatif perlu dipertimbangkan sumber yang tersedia, khususnya tenaga pelaksana yang melaksanakan keputusan yang diambil.

8. Pelaksanaan Keputusan
            Keputusan yang diambil seharusnya sanggup dilaksanakan secara efektif, sehingga keputusan dirasakan sebagai keputusan bersama dan pelaksana mengerti apa yang dharapkan serta sanggup menetralisir keputusan tersebut.

SKEMA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. PERUMUSAN MASALAH
 
MENGUMPULKAN MASALAH
 
5. PELAKSANAAN KEPUTUSAN
 
4. PEMILIHAN
 
3. PENGEMBANGAN ALTERNATIF
 
2. ANALISA MASALAH
 
MENCAPAI SASARAN
 
KEPUTUSAN
 
ALTERNATIF
 
PENGUMPULAN FAKTA DAN KLASIFIKASI
 
 









PANDUAN PERTANYAAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN



  1. PERTANYAAN PENDAHULUAN
Apa yang menjadi kesusahan ?
Sebuah pertanyaan penlampauan yang membawa kita merumuskan duduk kasus yang sebenarnya. Kadangkala kita menghadapi kesusahan merumuskan persoalan. Dalam mengambil keputusan atau pemecahan kasus ialah merumuskan permasalahan

  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP SATU, MENERIMA TANTANGAN
    1. Besarkah bahaya-bahayanya ?
Pertanyaan pertama yang diajukan bila sesuatu kejadian yang ialah tantangan membuat kemungkinan bahwa planning seseorang tidak akan berhasil dan beliau hendak mengambil keputusan akan apa yang akan dilakukannya.

    1. Dapatkah dicari suatu penyelesaian yang lebih baik ?
Bila orang mengetahui bahwa suatu tantangan mencari ancaman yang nyata, tapi tidak percaya ada penyelesaian yang lebih baik maka mereka mengambil keputusan untuk diam. Kunci untuk menuntaskan masalahnya ialah bahwa kita percaya ada penyelesaian yang lebih baik.

    1. Apakah ada waktu yang mencukupi untuk mengambil keputusan yang lebih baik ?
Bila orang dibatasi waktu yang sudah dekat, kadang kala mereka mengambil alternatif utama yang menampakkan diri. Sikap kegelagapanan menghalangi mereka untuk menggunakan waktu yang tersedia guna mencari penyelesaian yang baik. Suatu keputusan akan diraih optimal apabila mempergunakan waktu sebaik mungkin.

  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KEDUA, MENUMBUHKAN ALTERNATIF
    1. Apa tujuan-tujuan untuk keputusan ini ?
Adalah tidak mungkin membuat suatu keputusan yang efektif tanpa mengetahui sebanyak mungkin tujuan serta nilai yang terlibat dalam samasukan-samasukan dimana keputusan sedang dibuat.

    1. Mengapa kita membutuhkan itu ?
Pertanyaan yang menuntun kepada tujuan kita membuat keputusan bila pertanyaan mengapa ini diteruskan akan ditemukan tujuan yang semakin umum.

    1. Bagaimana kita sanggup mencapainya ?
Pertanyaan mengapa dan bagaimana ini sanggup digunakan untuk sebuah pertanyaan dengan tujuan hingga dengan banyak sekali jenjang tujuan. Pertanyaan mengapa menanyakan tujuan dari jenjang lebih tinggi. Pertanyaan bagaimana menggerakkan anda pada tujuan yang lebih mengkhususkan yang ialah cara alternatif untuk mencapai tujuan dari jenjang yang lebih tinggi.

    1. Apa alternatif-alternatif yang pantas ?
Sesudah anda yakin, bahwa anda pada jenjang tujuan yang tepat anda sanggup menumbuhkan alternatif yang pantas.
           
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP TIGA, MENGEVALUASI ALTERNATIF

1.      Apa yang mungkin terjadi bila kita menentukan alternatif ini ?
Pertanyaan ini mulai membuat kita membuat skenario-skenario yang layak bagi hasil dari pilihnya alternatif yang bersangkutan. Maksud dari skenario tersebut ialah untuk menilai kelebihan dan belum sempurnanyanya.

2.      Bagaimana kita akan terpengaruh ?
3.      Bagaimana orang-orang lain akan terpengaruh ?
4.      Bagaiamana kita akan memandang kita sendiri ?
5.      Bagaimana orang akan memandang kita ?
Pertanyaan ini akan memberikan kepada kita dampak dari keputusan yang kita ambil, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
6.      Informasi apa yang kita perlukan ?
Pertanyaan yang membawa kita pada pendapat orang lain ihwal alternatif yang kita pilih.
7.      Apakah alternatif sudah cukup baik ?
Kadang duduk kasus yang kita hadapi memerlukan keahlian tertentu sehingga kita memerlukan seorang ahli.
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP EMPAT MENJADI TERIKAT
1.      Alternatif mana yang terbaik ?
2.      Apakah alternatif baik sudah cukup baik ?
Alternatif yang baik perlu ditinjau lagi lantaran mungkin belum sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
3.      Rencana-rencana penerapan darurat dan apa yang perlu anda buat ?
Suatu belahan penting dari pembuatan keputusan ialah membuat rencana-rencana khusus bagi penerapannya dengan cara yang paling besar kemungkinannya untuk mencapai samasukan yang diinginkan.
  1. PERTANYAAN POKOK UNTUK TAHAP KELIMA, BERPEGANG KEPADA KEPUTUSAN
1.      Bagaimana kita sanggup berpegang kepadanya ?
2.      Apa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ?











TATA KRAMA SISWA


  1. Tujuan instruksional umum
Siswa sanggup memahami tata krama siswa pada umumnya dan melaksanakannya pada kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat
  1. Tujuan Instruksional khusus
1. Siswa sanggup mengambarkan pengertian tata krama siswa
2. Siswa sanggup sebut 4 kunci pokok komunikasi
3. Siswa sanggup menjalankan tatakrama pergaulan sehari-hari
4. Siswa sanggup mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
  1. Kegiatan belajar
1. Pengertian
            Tata krama terdiri dari dua kata :

Tata = adat, norma, peraturan

Krama = sopan santun, tindakan kelakuan, perbuatan
Tata krama ialah :
1. Kebiasaan susila sopan santun disahkan dalam  lingkungan masyarakat
2. Kebiasaan sopan santun yang disahkan di lingkungan rumah (keluarga) di sekolah, kekerabatan masyarakat dimana siswa berada

Tata krama ada di setiap kelompok masyarakat dimana saja dan kapan saja kita berkomunikasi menyerupai kita berkenalan. Dalam berkomunikasi dan diberinteraksi dengan orang lain ada 4 kunci pokok yang harus dipatuhi :
  1. Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan
  2. Setiap orang mempunyai keunikan tersendiri, jadi terimalah apa adanya
  3. Membuka diri terhadap orang lain
  4. Mempercayai orang lain

Tata Krama Berkenalan :
  1. Pada dasarnya berkenalan dipengaruhi oleh susila setempat
  2. Syarat utama ialah keberanian
  3. Teknik berkenalan :
- Mintalah izin berkenalan
- Bila diperbolehkan sampaikan salam dan sebutkan nama anda
- Ucapkan terima kasih

Tata Krama Bertamu

  1. Datanglah pada waktu yang tepat
  2. Sebaiknya diberitahukan terlebih lampau
  3. Sewaktu hadir ketuklah pintu (salam)
  4. Duduklah setelah dipersilahkan
  5. Beritahukan maksud kunjungan
  6. Selesai kunjungan pamitan
  7. Berikan salam

Tata krama mendapatkan tamu

  1. Bukalah pintu persilahkan masuk dan tutup kembali
  2. Persilahkan duduk di ruang tamu
  3. Berikan hidangan ala kadarnya
  4. Pada tamat kunjungan ucapkan terima kasih atas kunjungannya
  5. Pamitan pada orang bau tanah anda
  6. Bukalah pintu dan persilahkan jalan terlebih lampau
  7. Bila ada pintu pagar hendaklah mengantarnya hingga pintu pagar

Tata krama berbicara

  1. Tenang, sekali-kali ditegaskan dengan gerakan tangan
  2. Jangan mengeluarkan kata-kata kotor
  3. Jangan menggunjingkan orang lain lantaran merugikan diri sendiri
  4. Hendaklah memperhatikan dengan siapa anda bicara dan seberapa bersahabat dengan orang tersebut
  5. Bedakan cara berbicara dari usianya, lingkungan kehidupannya

Tata krama surat menyurat

  1. Perhatikan kertas surat dan amplop
  2. Tinta yang dipergunakan hitam/biru, hindari warna merah atau putih
  3. Tempelkan prangko yang cukup
  4. Tuliskan alamat yang jelas
  5. Isi surat tidak menyinggung perasaan orang yang mendapatkan surat
  6. Ingat, surat ialah wakil pribadi
  7. Menerima surat yang perlu dibalas cepat balas

Tata krama berpenampilan

  1. Setiap siswa menggunakan pakaian seragam yang baik yang ditentukan, tidakboleh bersolek berlebihan, embel-embel tidak berlebihan, hindarkan kesan etalase berjalan
  2. Rambut rapi dan pantas serta menampilkan keserasian
  3. Busana yang digunakan tidak berperihalan dengan kepantasan
  4. Sesuaikan dengan kondisi dan situasi

Tata krama berjalan bersama

  1. Seorang laki-laki harus berjalan pada belahan yang sanggup melindungi keselamatan wanita
  2. Menyebrang, laki-laki mengambil posisi dari arah hadirnya kendaraan



DISIPLIN PRIBADI,SOSIAL DAN NASIONAL


1. Pengertian disiplin
            Disiplin ialah sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi tiruana ketentuan, peraturan & norma yang berlaku dalam menunaikan kiprah dan tanggung jawaban.
Ada dua faktor yang mendorong terbentuknya kedisiplinan, yaitu :
  1. Dorongan dari dalam, yaitu pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berbuat disiplin
  2. Dorongan dari luar, yaitu perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman dan sebagainya.
2. Tujuan
            Tujuan disiplin yang terangkum dalam demokrasi Pancasila yaitu legalisasi dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu. Disiplin bukan ialah hukuman, disiplin harus diartikan sebagai suatu positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar.
3. Kepribadian sebagai wadah disiplin
            Kepribadian ialah pola tingkah laris yang menetap yang diperlihatkan seseorang dalam diberinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Kepribadian yang mantap harus sanggup mempersembahkan imbas yang besar terhadap insan yang diubahsuaikan dengan kebudayaan Indonesia.
4. Berbagai konsep dan prinsip disiplin
a.       Suatu disiplin yang efektif harus didasarakan pada pengarahan diri secara terbaik. Oleh lantaran itu dibutuhkan insiatif dan tanggung jawaban yang besar untuk menjalankan disiplin.
b.      Disiplin yang efektif didasarkan atas kebebasan, keadaan dan persamaan peluang. Oleh lantaran itu disiplin sanggup dihayati bila mereka didiberi peluang untuk mengalami kesalahan.
c.       Disiplin yang efektif akan membangun cowok untuk mengenal diri lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri
d.      Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai cowok yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati.
e.       Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri
f.       Disiplin yang efektif ditujukan pada cowok yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan
g.      Disiplin yang efektif pada dasarnya menetap semoga orang tidak perlu melaksanakan penyesuaian terhadap perubahan disiplin
h.      Disiplin yang efektif jarang menggunakan eksekusi sebagai cara untuk menakut-nakuti
i.        Disiplin yang efektif tidak menggunakan kutukan sebagai tuduhan atau penyesalan

5. Disiplin Pribadi, Sosial dan Nasional
            Disiplin mengarahkan seseorang pada keterikatan pribadi, masyarakat dan negara yang terdapat dalam demokrasi Pancasila yaitu keterikatan yang melahirkan kesesuaian, keseimbangan dan keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan di luar kita, kepentingan masyarakat dan negara. Disiplin pribadi ialah pengarahan diri kepada tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban pribadi pada diri kita sendiri. Disiplin sosial ialah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam :
a. Individu
b. Karakteristik : sikap, tingkah laris dan kepribadian
c. Disiplin ialah sikap mental yang mengandung kerelaan memasuki tiruana ketentuan peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan kiprah dan tanggung jawaban.
-    Disiplin Pribadi : yang biasa kita lakukan, disadari dan tidak disadari
-    Disiplin Ilmu : mematuhi tiruana ketentuan yang sudah ditentukan sebagai ilmuwan
-    Disiplin Tugas : mematuhi tiruana ketentuan yang sudah ditentukan oleh atasan
-    Disiplin Nasional  : mematuhi tiruana ketentuan yang sudah ditentukan oleh negara
d. Tujuan yang hendak dicapai dari disiplin pribadi, ilmu, kiprah dan nasional ialah untuk mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.
e. Program yang sudah ditentukan dengan mematuhi disiplin kiprah dan disiplin nasional maka tujuan yang hendak dicapai akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan
f. Instruksi : perintah dari atasan yang dihentikan ditunda dan harus segera dilaksanakan
g. Pribadi : perintah yang hadir dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melaksanakan disiplin



KOMUNIKASI


1. Tujuan instruksi umum
            Siswa memahami arti penting dari komunikasi dalam kekerabatan antar manusia
2. Tujuan instruksional khusus
1.      Siswa sanggup mengambarkan pengertian organisasi
2.      Siswa sanggup mengambarkan prinsip komunikasi yang efektif
3.      Siswa sanggup mempraktekkan cara komunikasi yang benar

3. Pengertian
            Komunikasi ialah prosedur yang menimbulkan adanya kekerabatan dengan insan dan yang membuatkan tiruana pikiran, gotong royong dengan masukana untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu (Charles Copley, tahun 1909). Pengertian komunikasi ini mencangkup komunikasi lisan, tertulis dan komunikasi dengan masukana-masukana pendukung lain menyerupai telepon, telegram dan alat komunikasi lainnya.

4. Komunikasi kepemimpinan
            Keberhasilan seorang pemimpin banyak tergantung dari keberhasilannya dalam kegiatan komunikasi. Komunikasi yang dijalankan oleh sesorang pemimpin haruslah efektif, dan kondisi ini sanggup dicapai apabila memperhatikan hal-hal diberikut ini :
  1. Pesan yang disampaikan harus menarikdanunik perhatian samasukan yang dituju
  2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang disadari pada pengertian atau pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan sehingga sanggup bertemu pada satu pengertian yang sama.
  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi, dan menyarankan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  4. Pesan harus mengarahkan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi diri dan  kelompoknya.



MOTIVASI


1. Tujuan instruksi Umum
            Siswa sanggup memahami motivasi sebagai penentu hasil dari sikap seseorang
2. Tujuan instruksi Khusus
1.      Siswa sanggup mengambarkan pengertian organisasi
2.      Siswa sanggup mengambarkan imbas motivasi dalam setiap sikap seseorang
3.      Siswa sanggup berperilaku dalam organisasi secara lebih baik didasarkan pada pengetahuannya ihwal motivasi.

3. Definisi
         Motivasi ialah : 1. Sesuatu yang timbul dalam diri seseorang, yang menggerakkan
   orang tersebut untuk berbuat atau tidak.
 2. Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi sikap seseorang semoga
     mengarah pada tercapainya tujuan.
4. Lingkaran Motivasi
ialah serangkaian motivasi yang menimbulkan seseorang berbuat atau tidak dengan cara-cara tertentu. Rangkaian motivasi itu pada pada dasarnya terdiri dari tiga unsur :
1.      Kebutuhan (need)
2.      Dorongan (drive)
3.      Tujuan (goal)

Hasil dari kegiatan insan dibedakan berdasarkan :
1.      Kemampuan untuk bekerja
2.      Motivasi
Kekuatan motivasi seseorang akan berubah apabila adanya :
a.       Kepuasan kebutuhan ; pada ketika suatu kebutuhan sudah terpuaskan, maka pemenuhan kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi, sehingga motivasi akan menghilang.
b.      Terhalangnya kepuasan kebutuhan ;  terhalangnya suatu motivasi dalam pemuasan kebutuhan akan membuat seseorang mencari jalan lain dari usaha pencapaian tujuan itu. Pencarian jalan lain menimbulkan berkurangnya motivasi.
c.       Perbedaan kognisi ; bila seseorang sudah menganggap diriya berhasil dalam pemecahan masalah, tapi kemudian beruntun ia mengalami kegagalan, maka disini terdapat situasi yang tidak selaras dengan dirinya. Kognisi pertama ihwal keunggulan diri tidak sama dengan kognisi kedua ihwal kegagalannya, sehingga menimbulkan kekuatan motivasi dalam pemecahan kasus akan berkurang.
d.      Frustasi ; ialah kondisi yang disebabkan oleh halangan yang imajiner bukan suatu yang riil yang menimbulkan terjadinya tindakan agresif, menyerupai tindakan merusak, murka berperilaku kasar, sehingga kekuatan motivasi akan berkurang.
e.       Kekuatan motivasi akan bertambah ; sikap akan berubah bila kebutuhan yang menarikdanunik, bertambah kekuatannya.

Demikianlah beberapa hal terkena perubahan kekuatan motivasi yang menimbulkan sikap untuk mencapai kebutuhan atau tujuan cenderung berubah.

5. Hirarki Kebutuhan
Abraham Maslow menyusun hirarki atau peringkat kebutuhan yaitu :
1.      Kebutuhan Fisik, dasar (Sandang, pangan dan papan)
2.      Kebutuhan keamanan
3.      Kebutuhan sosial
4.      Kebutuhan penghargaan
5.      Kebutuhan aktualisasi diri sendiri

6. Pemimpin yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai diberikut :
a.       Selalu optimis dalam memandang bawahan sebagai potensi yang mempunyai kegunaan dalam kelanjutan organisasi
b.      Memdiberikan peluang kepada bawahan untuk berprestasi dalam pekerjaan
c.       Menggunakan metode partisipasi dalam melaksanakan kegiatan
d.      Selalu bersifat dalam diberinteraksi dan komunikasi dengan bawahannya
e.       Mau memikirkan permasalahan orang lain maupun pekerjaannya.
Penjelasan hirarki kebutuhan Abraham Maslow :
Dalam hal ini hirarki kebutuhan Abraham Maslow menggambarkan kebutuhan manusia, yang dimulai dari naluri insan untuk memenuhi kebutuhan fisik atau dasar, yaitu sandang, pangan dan papan dan apabila kebutuhan ini sudah terpenuhi maka kebutuhan fisik tidak lagi menjadi kebutuhan utama melainkan menjadi kebutuhan terhadap rasa aman, rujukan jaminan keamanan atau asuransi yang sanggup mempersembahkan rasa kondusif terhadap harta bendanya kemudian apabila kebutuhan ini terpenuhi pula maka pindah ke kebutuhan selanjutnya.


PROPOSAL

1. Penlampauan
            Pada dasarnya suatu goresan pena ialah media komunikasi yang sanggup berfungsi dokumentatif, informatif dan lain sebagainya. Agar sanggup berfungsi efektif dan efisien perlu adanya suatu metode penyajian yang memmenolong tercapainya tujuan fungsional tersebut.
2. Arti dan Fungsi Proposal
            Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Propos = mengusulkan. Secara umum tawaran berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk goresan pena ihwal suatu proyek, mempersembahkan informasi yang terperinci dari mulai pertama terkena latar belakang diadakannya tersebut. Sarana dan pramasukana yang mendukung pada data-data teknis operasional yang akan dilaksanakan. Ini tiruana harus disusun dalam bahasa yang baik dan teknis penyusunan yang efektif, jadi fungsi tawaran ialah mempersembahkan informasi kepada orang, lembaga atau instansi yang terlibat atau yang mempunyai relevansi yang kuat dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Sistematika penyusunan
            Sistem ialah suatu proses secara keseluruhan semoga unsur atau komponen yang secara struktur dan fungsional satu sama lain berkaitan dengan peranan dan kedudukan masing-masing. Tidak berfungsinya salah satu komponen sanggup menimbulkan terganggunya secara keseluruhan. Hal ini berlaku pula bagi suatu sajian tertulis bagi suatu karangan ilmiah, usulan proyek dan sebagainya. Masing-masing mempunyai tujuan yang tidak sama. Karangan tersebut ialah struktur yang rata banyak sekali komponen berdasarkan peranan dan fungsinya. Tidak terlepas dari urutan budi dalam mengemukakan materi sesuai dengan relevansinya sehingga ialah rentetan sajian yang menarikdanunik dan mudah dicerna. Demikian pula pada tekanan kata, susunan kalimat, dan urutan kalimat serta kaitan fungsional yang mendukung efektivitas dan efisiensi, beberapa pihak beropini bahwa metode penyajian ialah duduk kasus selera sehingga masuk akal bila dilakukan dengan banyak sekali cara dan gaya.

4. Menyusun Kerangka dan Sistematika
            Suatu tawaran terdiri dari komponen-komponen sebagai diberikut :
BAB I DASAR PEMIKIRAN
BAB II DASAR PELAKSANAAN
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN
BAB IV SASARAN YANG AKAN DICAPAI
BAB V TEMA KEGIATAN
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI ATAU KEPANITIAAN
BAB VII PESERTA
BAB VIII WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN
BAB IX PERENCANAAN BIAYA
BAB X OPERASIONAL
BAB XI PENUTUP DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

Fungsi dari masing-masing komponen :
a. Dasar Pemikiran
            Merupakan dari pembukaan tawaran yang mencakupkan penguraian dari latar belakang atau alasan diadakannya suatu kegiatan ditinjau dari banyak sekali segi, juga diuraikan proses interaksi lantaran tanggapan dari tinjauan secara umum dari kegiatan tersebut.
b. Dasar Pelaksanaan
            Menggambarkan secara yuridis formal atau dasar aturan dari kegiatan tersebut
c. Maksud dan Tujuan
            Menguraikan secara singkat dan tegas point demi point dari tujuan tersebut, biasanya berbentuk abnormal sanggup berupa point dengan urutan pengertian makin ke bawah makin menyempit.
d. Tema Kegiatan
            Merupakan pencerminan dari seluruh aktifitas yang dilakukan
e. Samasukan Kegiatan
            Fungsi samasukan disini ialah banyak sekali langkah lanjut dari suatu tujuan, untuk suatu wawasan pemikiran dan harapan/cita-cita yang lebih luas atau biasanya lebih konkrit.
f. Struktur Keorganisasian/Kepanitiaan
            Adalah komponen yang bertanggung jawaban terhadap pelaksanaan hingga dengan penilaian kegiatan, mulai persiapan pelaksanaan hingga dengan penilaian kegiatan sanggup dikembangkan dengan urutan biasa atau secara organigram
g. Peserta
            Adalah komponen yang akan terlibat dengan persyaratan – persyaratan peserta teknis maupun administratif
h. Waktu dan Lokasi Kegiatan
            Informasi terkena berapa usang dan dimana lokasi kegiatan akan berlangsung
i. Perencanaan Biaya
            Perencanaan keuangan untuk biaya operasional secara lengkap dengan sumber-sumber pemasukan dan pengeluaran
j. Plan of Operation
            Untuk sebagian kegiatan agak besar dibutuhkan suatu plan of operation yaitu suatu tahapan perencanaan mulai dari pertama hingga kahir
k. Penutup
            Berisi harapan dan doa akan terlaksananya kegiatan yang diusulkan dan juga meliputi ucapan terima kasih kepada tiruana pihak yang akan terlibat
l. Lampiran
            Digunakan  sebagai informasi tambahan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam kerangka tetapi cukup penting lantaran mencangkup pendukung terlaksananya kegiatan tersebut. misal lampiran peta geografis.


PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

1. Penlampauan
A. Tujuan pemdiberian materi dan ruang lingkup
            Tujuan pemdiberian materi ini ialah untuk mempersembahkan pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta tes kepemimpinan siswa, ihwal cara menyusun laporan yang baik.
Ruang lingkup : 1. Apakah laporan itu, macam laporan
                           2. Bagaimana laporan itu disusun, dan bilamana laporan itu disusun
B. Jenis Laporan
1. Laporan ketatalaksanaan atau laporan administrasi
            ialah suatu alat untuk memberikan informasi dari seorang petugas/pejabat kepada petugas/pejabat lainnya dalam suatu sistem administrasi.
2. Laporan Penilaian
            Adalah laporan yang mencakupkan hasil penilaian baik penilaian terhadap kemampuan, ataupun untuk memperbaiki suatu kegiatan
3. Laporan Penelitian
ialah laporan dari seorang peneliti terkena hasil inovasi yang sudah dilakukannya

C. Langkah-langkah persiapan laporan
            Untuk menyusun suatu laporan yang baik, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai diberikut :
  1. Pengumpulan data
Laporan yang baik selalu didukung oleh suatu data yang kuat dan selaras dengan kasus yang dilaporkan
  1. Sumber data yang digunakan
Data yang dikumpulkan harus benar-benar dari sumber yang mempunyai data
  1. Alat pengumpul data
Alat pengumpul data yang digunakan untuk tujuan tersebut hendaknya dipersiapkan secara cermat, sehingga laporan sanggup menggunakan alat tersebut secara efektif dan efisien.
  1. Pengolahan Data
Data yang diperoleh tidak akan bermanfaa bila tidak diolah. Dalam pengumpulan data, pelaporan sanggup melaksanakan baik secara sederhana maupun ilmiah, bahkan sanggup dengan komputer.

II. Laporan Administrasi
A. Laporan manajemen ialah suatu alat penyampaian informasi dari seorang pejabat ke pejabat lainnya dalam suatu administrasi.
B. Tujuan dan fungsi laporan administasi
Pertanggungjawabanan dan pengawasan
Laporan ialah suatu pertanggungjawabanan dari seorang pejabat kepada atasannya sesuai dengan fungsi dan kiprah yang dibebankannya. Dari laporan ini pihak atasan akan menilai ihwal pelaksanaan fungsi dan kiprah oleh suatu petugas yang bersangkutan. Oleh lantaran itu laporan itu haruslah mengandung informasi yang benar, tepat, serta sanggup dipertanggungjawabankan oleh pejabat yang ada dalam lingkungan tanggung jawabannya. Oleh lantaran itu dalam organisasi yang benar, pimpinan organisasi tidak sanggup melaksanakan pengawasan secara eksklusif dan terus menerus terhadap satuan organisasi atau pejabat yang menjadi bawahannya.

C. Syarat-syarat dan Laporan Yang Berkualitas
1.       Obyek laporan yang mungkin tidak sama-beda, namun bagaimana obyeknya dan bagaimanapun bentuknya faktor laporan sangat penting semoga laporan memenuhi fungsinya, maka laporan harus membuat data yang benar dan obyektif. Ini berarti materi data yang dituangkan dalam laporan harus erat hubungannya dengan kasus yang dikemukakan.
2.       Laporan harus cermat dan jelas. Data yang sudah dikumpulkan untuk materi penyusunan laporan mungkin banyak sekali. Untuk itu perlu kemampuan dan ketelitian membuat laporan dalam menentukan mana data yang harus dimasukkan untuk materi penyusunan laporan, dan mana data yang tidak perlu, lantaran apabila tiruana dimasukkan tanpa diselidiki terlebih lampau, akan membuat laporan tersebut menjadi kabur.
3.       Laporan harus eksklusif terkena samasukan. Perlu diketahui, bahwa penyampaian laporan dimaksudkan untuk memdiberi klarifikasi ihwal hal-hal kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan. Oleh lantaran itu penyampaian harus tepat, terperinci dan benar, sehingga mudah dimengerti. Oleh lantaran itu laporan tidakboleh diuraikan terlalu panjang dan menggunakan kata-kata kiasan yang spesialuntuk sekedar untuk memdiberi kesan bahwa laporan itu tebal.

III. Sistematika Laporan
            Pada pokoknya laporan dimaksudkan untuk mempersembahkan citra ihwal apa yang sudah terjadi, dimana, kapan, dan mengapa hal itu terjadi serta siapa yang bertanggung jawaban terhadap insiden tersebut. Oleh lantaran itu laporan harus meliputi :
Penlampauan
            Penlampauan yang pada umumnya ialah belahan permulaan sebuah laporan yang memuat antara lain :
-          Perumusan sebuah laporan
-          Masalah yang akan diuraikan
Dan bahkan tidak jarang pada sebuah penlampauan memuat klarifikasi ihwal istilah yang diperkirakan tidak mudah dipahami oleh pembaca laporan.
Batang Tubuh Laporan
            Batang tubuh laporan ialah isi pokok suatu laporan yang mengandung uraian ihwal pelaksanaan kegiatan
Kesimpulan, rangkuman dan masukan
            Kesimpulan adaah perasaan dari isi pokok laporan. Apa yang disajikan dalam suatu kesimpulan ialah inti sari dari batang tubuh laporan.
            Saran ialah belahan terakhir dari suatu laporan



KESEKRETARIATAN DAN BENDAHARA


Sekretaris dan Kesekretarisan
1. Definisi Sekretaris
  Dari bahasa Belanda : Secretaris
                      Inggris   : Secretary
                      Latin      : Secretum - rahasia                
   Sekretaris sanggup diartikan : orang yang sanggup menyimpan rahasia
2. Jenis Sekretaris secara umum terdiri dari :
  1. Sekretaris organisasi/Bussiness secretary
(Orang kedua setelah pejabat/Ketua dan sentral)
  1. Sekretaris pribadi / private secretary
(Khusus melayani ketua)
  1. Secara khusus sekretaris I, II, III
  2. Staff Kesekretariatan

3. Syarat sekretaris
Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo :
a) Kepribadian


-          ramah/blater
-          bersikap psikology terhadap orang lain
-          diberintuisi cukup luas
-          jujur
-          tanggap terhadap sesuatu
-          suka bekerja sama
-          sopan tapi tegas
-          Corect
-          Dapat menyesuaikan diri
-          Simpatik


b) Syarat pengetahuan umum
c) Syarat pengetahuan khusus
-          ilmu keorganisasian dan manajemen
-          ilmu kepemimpinan
-          ilmu pertemuan dan diskusi
-          dan lain-lain
d) Syarat skill dan teknis kesekretariatan :
-          mengetik
-          dasar tata buku/akuntansi
-          organisasi dan metode
-          korespodensi dan kearsipan
e) Syarat Praktek
Tugas Sekretaris :


  1. Menerima dikte
  2. Menyelenggarakan arsip
  3. Membaca dan menyortir surat
  4. Membuat daftar penyajian/atsprak
  5. Menggunakan mesin hitung
  6. Mengatur korespodensi
  7. Mengolah bahan-bahan data dan laporan disusun
  8. Menyelenggarakan daftar dan statistik terbatas
  9. Mengatur organisasi
  10. Menerima tamu organisasi
  11. Mempersiapkan materi untuk publikasi dan penerapan
  12. Mengatur pembelian barang keperluan kantor
  13. Perantara pemimpin dan bawahan
  14. Menyusun teks pidato pimpinan
  15. Mengatur rapat dan membuat notulen rapat


Kesekretariatan

1. Korespodensi/surat-menyurat
A.    Sifat-sifat : sebagai duta dari organisasi, lantaran dari surat tercermin mentalitas dan kondisi intern organisasi. Maka hati-hatilah dan teliti dalam membuat surat.
B.     Surat menyurat, dibagi :
1)      Ekstern : Surat menyurat organisasi dengan pihak luar. Sistem : periksalah surat yang dibuat berulang-ulang sesuai dengan tata cara pembuatan surat.
2)      Intern : Komunikasi secara tertulis antara unit dalam organisasi
(a) Tujuan surat intern :


-          meminta informasi
-          mempersembahkan informasi
-          mempersembahkan petunjuk baru
-          mempersembahkan petunjuk lama
-          mempersembahkan informasi ke atasan
-          mempersembahkan penjelasan
-          mempersembahkan seruan pertemuan



(b) Asas surat intern : berkorespodensi intern yang berlebihan harus dicegah untuk menghindari penghamburan biaya, waktu, tenaga, alat perbekalan
Teknik Surat
  1. Tiap organsiasi harus mempunyai metode surat sendiri yaitu :


    1. Bentuk
    2. Warna kertas
    3. Letak alamat
    4. Bentuk kepala surat
    5. Ukuran
    6. Jenis kertas
    7. Letak nomor


  1. Redaksi surat bersyarat :
    1. Singkat, tepat, tidak kasar
    2. Sopan dan correct tetapi tetap ramah
    3. Tegas dan terperinci namun sopan
Motto : Emerson : “hidup kita memang singkat akan tetapi buatlah suatu waktu untuk kesopanan”
    1. melaluiataubersamaini menggunakan bahasa Indonesia/asing yang baik dan sopan

Jenis Surat

1. Bentuk Block Style
Ciri – ciri :
  1. Penulisan dimulai dari pasak garis kiri
  2. Kecuali tanggal, hormat kami dimulai dari garis skala :
-          Elite = 50
-          Pica = 45
  1. Amplop ditulis dalam 1 ½ (satu setengah) spasi pas ditengah amplop jikalau dari tiga baris ditulis dalam satu spasi.

2. Bentuk Full Block/America Style
Ciri-ciri :
  1. Penulisan dimulai dari pasak garis pinggir sebelah kiri
  2. Penutup (hormat kami) disebelah kiri termasuk tanggal, salam penutup, nama pengirim dan surat ditujukan kepada…….
  3. Amplop ditulis dalam 1 ½ atau 2 spasi pas ditengah-tengah amplop, lebih dari 3 baris ditulis dalam satu spasi
3. Bentuk Indented Style
Ciri–ciri :
  1. Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
  2. Tempat tanggal, hormat kami, pada garis skala : pica = 45, elite = 50
  3. Untuk alamat masuk 5 ketukan dari pasak sebelah kiri
  4. Untuk kota/tempat tujuan masuk 10 ketukan dari garis pasak sebelah kiri
  5. Setiap alinea masuk 5 ketukan dan jarak tetap 1 atau 2 spasi untuk pergantian alinea
  6. Untuk amplop dimulai dari titik tengah dengan jarak 1 ½ atau 2 spasi, untuk nama pengirim 5 ketukan dari pinggir sebelah kiri dengan jarak 1 spasi.

4. Bentuk resmi/official style
Ciri-ciri :
  1. Jarak spasi 1 ½ atau 2 spasi
  2. Dari pasak sebelah kiri elite = 10-85, pica  5-75
  3. Amplop pada titik tengah bentuknya menyerupai amplop surat full block, spesialuntuk tujuan tempat 5 ketukan
Teknik penulisan Nomor Surat
No. Surat
Fungsi
Nama
Nama
Bulan
Tahun
Keluar
Surat
Kegiatan
Organisasi
Dalam angka
Surat




Romawi
dikeluarkan

Misalnya : 01/E/LKS99/OSIS/VIII/1998

5. Kearsipanan
            Disebut dokumentasi
Definisi :
            Kumpulan dari warkat-warkat yang disimpulkan secara sistematis, lantaran mempunyai suatu kegunaan semoga setiap kali sanggup mencari surat penting dalam waktu yang cepat.
Warkat :
            Kumpulan dari stof map-stof map yang setiap warkat didiberi identitas, indeks dan penjelasan.
misal :
Warkat A : Laporan keuangan
Warkat B : laporan pertanggungjawabanan

KEBENDAHARAAN

1. Tugas Bendahara atau kebendaharaan
-          Mengadakan pembukuan uang masuk dan keluar
-          Membuat jurnal pembukuan
-          Mendata anggota organisasi
-          Bertanggung jawaban kepada ketua
2. Tugas seorang bendahara
-          jujur , teliti, korektif dan hati-hati
-          Dapat menggunakan alat Bantu hitung
-          Mengetahui ilmu dasar pembukuan
-          Mengetahui ilmu organisasi dan kepemimpinan
-          Bertanggung jawaban sepenuhnya atas keuangan anggota atau organisasi
-          Membuat planning keuangan
Sebagai ketua keuangan maka bendahara harus mengetahui bahwa pembukuan perkumpulan terdiri dari :
a. Daftar anggota
b. Pembukuan uang pertama
c. Pembukuan iuran anggota
d. Pembukuan keuangan
e. Pembukuan perbelanjaan
f. Pembukuan inventaris
Penjelasan :
a. Daftar anggota
            Nama anggota : ………………
            Nama Buku     : ………………
    No  / Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan / Tgl. Masuk / Tgl. Keluar / Tanda tangan
b. Pembukuan uang pertama
            Nama Perkumpulan     : ……………..
            Nama Buku                 : ……………..
    Tanggal / Nama / Alamat / Umur / Pekerjaan / Besarnya
c. Pembukuan iuran anggota
            Nama Perkumpulan     : ……………
            Nama Buku                 : ……………
   No / Nama / Tgl. Besarnya / Tgl Besarnya / Tgl. Besarnya /
                        / I. Tetap / I. Ins / I. Tetap / I. Ins / I. Tetap / I. Ins /
Keterangan :
I. Tetap = iuran tetap, yaitu iuran yang harus dibayar anggota tiap-tiap bulannya
I. insidental = yaitu iuran yang dipungut sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan organisasi Misalnya : pertolongan pembangunan sekretariat dan sebagainya.

d. Pembukuan Keuangan /Kas
Buku kas ialah bentuk scontro/sebelah/sebelah menyebelah yang terdiri dari :
  1. Sebelah debet / kiri untuk mencatat :
-          saldo periode yang lalu
-          tiruana penerimaan
  1. Sebelah kredit/kanan, untuk mencatat :
-          saldo periode yang bersangkutan
-          tiruana pengeluaran
Nama Perkumpulan : ………….
Nama Buku     : Kas
Debet


Kredit


Tanggal
Uraian
Jumlah
Tanggal
Uraian
Jumlah
01-08-96

28-08-96


01-09-96
Saldo lama

Iuran anggota


Saldo bulan lalu
Rp. 5.000,00

Rp.10.000,00
Rp.15.000,00

Rp…………..
16-08-96

28-08-96
White board 1 buah
Saldo
Rp. 2.500,00

Rp.------------

Rp…………..

e. Pembukuan Pembelanjaan
            Nama Perkumpulan     :
            Nama Buku                 :
            Tanggal                       :
            No / Jenis Barang / Banyaknya / Harga Satuan / Jumlah /
f. Pembukuan inventaris : Barang yang digunakan oleh organisasi yang ialah kekayaan organisasi. Tiap tahun harus disusutkan/dihapuskan nilainya sesuai dengan usang pemakaiannya.
No. Urut / Jenis Barang / Banyaknya / Harga satuan thn kemudian / disusutkan / harga kemudian /



RETORIKA

(TEKNIK BERPIDATO)

I. Penlampauan
1.1  Arti retorika
Retorika dalam bahasa Indonesianya sama dengan pidato, sedangkan orangnya disebut retor atau orator.
Dalam ilmu komunikasi penulisan sebuah pidato ialah retorika, sehingga kita sanggup simpulkan retorika mempunyai 2 arti :
-          Sempit : retorika ialah seni bicara tetapi juga seni menulis
-          Luas : retorika bukan spesialuntuk seni bicara tetapi juga seni menulis
1.2  Sejarah Retorika
Retorika dipelajari era ke-5 sebelum masehi, tepatnya ketika munculnya guru retorika pertama yaitu Georgeas (480-730 SM) yang berbangsa Yunani dari kaum Sopis, sehingga yang dialirkan disebut sopisme. Selain itu retorika juga ialah belahan ilmu jiwa yang disebut SCIENTIFIC RETHORICS.

II. Berbicara dalam pidato
2.1 Vokal Suara
            Vokal disini dihentikan bunyi yang pecah namun ialah suatu bunyi vokal yang bulat. Vokal yang diucapkan harus terperinci dan tidak menggumam
2.2 Teknik berbicara
            A. Melakukan pidato dengan menggunakan teks ataupun tidak. Adapun cara yang digunakan bergantung kepada :
-          Situasi
-          Sifat pertemuan
-          Pesan misi yang disampaikan
-          Hadirin yang dihadapi
Keempat faktor ini saling berkaitan dan tidak sanggup dipisahkan.

III. Penampilan
A. Persiapan sebelum pidato
  1. Bercakap-cakap dengan orang sekitar untuk menghilangkan gugup
  2. Pusatkan pikiran pada tata cara pidato

B. Sebelum Pidato
  1. Perhatikan pakaian
  2. Sikap simpatik
  3. Sikap tenang
  4. Sikap hormat
C. Saat Pidato
  1. Percaya diri
  2. Sikap tenang
  3. Menghirup nafas panjang sebelum mulai tanpa terlihat audiens
  4. Tataplah audien pada belahan atas matanya
D. Sesudah Pidato
  1. Mengucapkan salam akhir
  2. Turun dari mimbar dengan sikap hening dan tertib
  3. Wajah cerah dengan sunggingan senyum
  4. Memdiberi hormat

IV. Memdiberi pidato
            Dalam memdiberi pidato, materi ialah belahan yang sangat penting. Oleh lantaran itu dalam penyusunan pidato harus benar-benar dengan seksama, lantaran akan mempengaruhi orator dalam mempersembahkan pidatonya.
            Di dalam menyusun materi hal yang perlu diperhatikan ialah :
1. Penlampauan/Exoredium
A. Yang ditampilkan semoga materi menarikdanunik :
  1. Kemukakan kutipan atau pendapat seseorang
  2. Ajukan pertanyaan yang menggugah audien
  3. Sajikan ilustrasi spesifik/khusus
  4. Memdiberikan fakta yang mengejutkan
  5. Sajikan hal yang menyangkut rasa manusiawi
B. Jangan pertamai pidato dengan :
-          Kata maaf
-          Lelucon
C. Fungsi dari belahan ini ialah :
-          Menyiapkan mental orator (Mental preparation)
-          Untuk membangkitkan perhatian (Attention – Arosing)
2. Pokok Pembahasan/Protesis
A. Bahaslah materi yaitu latar belakang masalahnya
B. Bahaslah semenarikdanunik mungkin
C. Bahaslah sekomunikatif mungkin
D. Pergunakanlah bahasa yang terperinci dan sanggup dimengerti
3. Bagian Perut “Argument” alasan :
A. Pada pokoknya isi dari belahan ini ialah :
  Mendukung hal-hal yang diuraikan pada belahan protesis
B. Fungsinya ialah :
  Untuk menetralisir pendapat yang menentang pendapat orator

4. Bagian kesimpulan (ujung) “Conclosio”
A. Kesimpulan ialah :
  1. Bagian tamat dari materi pidato
  2. Bukan ialah ikhtiar dari belahan protesis dan argumen tapi ialah penegasan
  3. Bagian untuk membenarkan suatu hal berdasarkan orator
B. Syarat belahan ini ialah :
  1. Haruslah singkat dan sederhana
  2. Merupakan pesan yang mengesankan
C. Yang harus dihindarkan dari pembahasan ini ialah :
  1. Jangan mengemukakan fakta yang baru
  2. Jangan menggunakan kata mubajir dan tak fungsional
  3. Jangan menggunakan “kemukakan hal yang sanggup menimbulkan antititikpuncak pada materi orator sendiri

Sebuah materi yang termasuk ialah bila :
A. Menyangkut kepentingan audien
B. Masalah yang masih banyak dibicarakan orang atau kasus usang namun masih menarikdanunik untuk disajikan kembali



TEKNIK RAPAT

TEKNIK PERSIDANGAN


1. Penlampauan
            Manusia sebagai makhluk sosial ialah sudah kita pahami bersama dan dalam hal ini terjadi suatu proses yang disebut “INTERAKSI SOSIAL” terjadinya interaksi sosial tersebut bila memenuhi persyaratan :
  1. Adanya sosial kontak (social contact)
Dapat berupa suatu :
    1. Cooperation / kerja sama
    2. Competition/persaingan
    3. Conflict/perperihalan, pertikaian
Hal ini sanggup terjadi lantaran insan mempunyai cita-cita/kemauan/kehendak yang tidak sama satu sama lainnya. Yang bila tidak dikendalikan akan terjadi persaingan yang selebihnya menjadi konflik, walau begitu ada insan yang mempunyai cita-cita/harapan/kemauan/kehendak yang sama akan bersatu membentuk cooperation.
  1. Adanya komunikasi
Komunikasi ialah suatu proses interaksi sosial antar insan lewat suatu sistem lambang yang dimengerti bersama.
Komunikasi mempunyai komponen :
    1. Komunikator / sourch komunikator ialah :
Manusia yang mempersembahkan ide, gagasan, piiran dsb
    1. Komunikan / audien/penerima/communicator receive
    2. Misi/pesan/ide ialah :
Perlengkapan untuk terjadinya komunikasi/pendukung
            Jenis komunikasi terdiri dari :
A. Komunikasi dua arah :
            Yaitu bila terjadi secara timbal balik
B. Komunikasi 1 arah
            Yaitu bila spesialuntuk terjadi secara tunggal antara komunikator dengan komunikan.
Timbal balik tanpa adanya komunikator dengan komunikan, biasanya komunikator yang memberikan kepada komunikan saja, tanpa komunikator mempersembahkan inspirasi atau gagasan.

Komunikasi sanggup dibagi menjadi :
a.       Komunikasi positif, yaitu komunikasi yang sanggup tanggapan, baik oleh komunikator atau komunikan akan misi/pikiran/ide yang disampaikan
b.      Komunikasi negatif, yaitu komunikasi yang tak sanggup kata sepakat antara keduanya akan misi yang disampaikan misalnya diKoreksi
c.       Komunikasi pasif, yaitu komunikasi yang tidak ada tantangan atau tidak mempersembahkan respon misi yang dibawakan komunikator.

Bila komunikasi positif berlangsung secara dua arah keluar suatu hasil keputusan bersama yang disetujui bersama yang disebut : Message communiqué (kesepakatan/pernyataan). Kaprikornus dengan komunikasi yang baik diharapkan dicegahnya persaingan tak sehat dan konflik. Komunikasi sangat berperan dalam diskusi, persidangan maupun rapat itu sendiri.

B. Jenis Pertemuan
Kita mengenal pertemuan untuk menyatukan banyak sekali pendapat, antara lain :
1. Pertemuan ilmiah
A. Diskusi : 1) Buzz group, yaitu :
-          Pertemuan yang mengulas yang diketahui peserta
-          Jumlah peserta kecil
-          Waktu terbatas
-          Tidak ada ketua
2) Diskusi kelompok, artinya :
-          Masalah yang lebih sukar dari buzz group
-          Jumlah peserta besar
3) Role playing, artinya :
-          Suatu usaha untuk mengetahui tabiat orang dan permasalahan yang dihadapi
-          Tidak melaksanakan tes
-          Peserta ditunjuk seketika dengan didiberi klarifikasi seperlunya
-          Metode tes mengenal watak
4) Dramatisasi, artinya :
-          Peserta dipilih dan dipersiapkan terlebih lampau
-          bekerja sebagaimana mestinya untuk mengetahui permasalahan
-          Metode praktiknya untuk memerankan tabiat seseorang dari seseorang

Kedua jenis pertemuan dramatisasi dan role playing ialah permainan yang membahayakan bila si pemain tidak pintar mengendalikan emosinya, oleh karenanya peserta diharapkan cukup remaja untuk mengendalikan emosinya.
B. Diskusi Pgual
C. Seminar
            Definisi : pembahasan terkena sesuatu yang bersifat ilmiah dengan titik permasalahannya dipusat lain pada topik yang lain.
D. Simposium



CARA MEMIMPIN SIDANG

Mengapa perlu dipelajari ?
Memimpin sidang sanggup diumpamakan menyerupai seorang yang memegang kemudi dengan membawa penumpang yang belum dipastikan mempunyai kemampuan yang sama. Menghadapi anggotanya yang tidak sama kemauan dan pendapatnya, pemimpin sidang harus sanggup bijaksana mengambil langkah sistematis, terarah dan dengan cara yang cukup memikat dan mudah sehingga sanggup diterima oleh tiruana pihak. Berhasil atau tidak seorang pemimpin sidang bukan  bergantung pada nasib saja tetapi sanggup dipelajari lantaran kemampuan memimpin sidang ialah keterampilan tersendiri.
Apa kiprah pokok pemimpin sidang ?
Pemimpin sidang ialah seorang yang secara formal diserahi kiprah untuk mengatur, mengarahkan, membimbing serta menjaga kelancaran jalannya sidang. Ia ialah penanggungjawaban utama, berhasil tidaknya persidangan tersebut.
Tugas-tugas pokok pemimpin sidang :
  1. Menjaga kelancaran jalannya persidangan
  2. Mengarahkan jalannya persidangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
  3. Menampung dan menyalurkan kemauan dan pendapat peserta sidang
  4. Membuat kesimpulan-kesimpulan sementara atau resume hasil pembicaraan dan membuat rumusan yang sanggup diterima tiruana pihak.

Langkah-langkah dan cara memimpin sidang
Berhasilnya seseorang memimpin sidang akan ditentukan oleh persiapan yang dilakukannya. Yang dimaksud dengan persiapan dalam hal ini meliputi :
  1. Persiapan pribadi sebagai pemimpin sidang, yaitu :
a.       siap dengan bahan-bahan untuk mengantarkan pembicaraan ataupun pengarahan
b.      Mempunyai citra yang terperinci terkena samasukan atau output yang akan dicapai
c.       Siap menghadapai kemungkinan-kemungkinan perbedaan dan alternatif pemecahannya

  1. Persiapan menghadapi audience
Komunikasi dengan peserta ialah salah satu kunci berhasilnya seorang pemimpin sidang, sehubungan dengan itu sangat perlu seseorang yang memimpin sidang mengenal pribadi peserta sidang sebelum dimulainya persidangan, akan lebih baik lagi apabila sanggup diciptakan kekerabatan yang rileks dan bersahabat sebelum dimulainya persidangan.

Teknik Memimpin Sidang

            Beberapa hal yang perlu diperhatikan semoga lebih terjamin berhasilnya memimpin sidang yaitu :
  1. Pemimpin sidang perlu memperhatikan tata cara sopan santun protokoler yang berlaku di tempat tersebut
  2. Pengantar kata atau pengarahan (kalau diperlukan) hendaknya disampaikan secara singkat tapi cukup jelas
  3. Perlu diciptakan sikap obyektif dan sikap yang terbuka terhadap orang lain
  4. Harus sanggup meredakan ketegangan – ketegangan yang mungkin timbul dengan cara yang persuasif, serta sanggup diterima oleh tiruana pihak
  5. Menghadapi peserta yang kurang aktif, pemimpin sidang harus sanggup mempersembahkan dorongan sehingga keseganan berbicara menjelma kesediaan mengeluarkan pendapat
  6. Janganlah menganggap tiruana perbedaan pendapat sebagai perperihalan, lantaran dengan adanya perbedaan pendapat yang tersebut akan memperkaya perbendaharaan pendapat yang memang perlu dikembangkan
  7. Pemimpin sidang perlu mempunyai kemampuan merangkum pendapat yang berkembang dalam suatu pertemuan, sehingga hasil sidang betul-betul sanggup mencerminkan aspirasi yang berkembang diantara peserta.
  8. Kalau terdapat perbedaan yang tidak sanggup disatukan maka sebaiknya melaksanakan langkah-angkah sebagai diberikut : sebaiknya diadakan break lampau untuk melepaskan ketegangan dan sanggup juga digunakan untuk mengadakan pertemuan pendapat secara informal. Banyak kasus yang sanggup diselesaikan dalam suasana rileks dan pembicaraan yang akrab
  9. Membuat rangkuman atau resume suatu kasus tidaklah selalu gampang, tapi ini ialah seni tersendiri yang perlu dikuasai seseorang yang mendapat kiprah memimpin sidang. Tugas ini harus dilakukan sendiri, tapi dibuat lampau tim perumus yang dianggap bisa untuk merumuskan hasil sidang lantaran menguasai persoalannya serta aspirasi yang berkembang dalam persidangan
  10. Bagaimana indah dan logisnya suatu perumusan, namun kesempurnaan tidak akan tercapai juga, hal ini perlu disadari oleh pemimpin sidang yang jago pun tidak akan sanggup melepaskan diri dari belum sempurnanya oeh lantaran itu tidakbolehlah segan untuk meminta maaf apabila ada hal yang mungkin tidak berkenan dihati para peserta.
Sikap dan sifat yang biasanya dijumpai dalam suatu diskusi memberikan variasi yang cukup menarikdanunik, sama dengan menarikdanuniknya dengan mengenal kepribadian itu sendiri. Suatu cara untuk mengetahui sikap seseorang sudah banyak dikembangkan oleh jago Psikologi sosial diantaranya Kamim akan mengajukan pendapat BARES yang dalam mendalami sikap dan tingkah laris seseorang, membuat klasifikasi-klasifikasi atas sikap-sikap dalam kelompok-kelompok :
a)      Daerah emosi negatif, memberikan tidak bahagia atau menolak atau sikap permusuhan. Hal ini diwujudkan dalam tindakan yang berupa tidak menghargai pendapat, tidak mau memperhatikan pada waktu ada pembicaraan untuk  diajak bicara baik-baik.
b)      Daerah netral tetapi masih cenderung negatif, memberikan sikap kurang sanggup menerima, tidak berterus terang. Hal ini dilakukan dengan tindakan-tindakan yang berupa pertanyaan yang sifatnya mewaspadai pendapat pembicara.
c)      Daerah netral tapi cenderung positif, memberikan sikap mau mendapatkan pendapat


EKSTRAKURIKULER


  1. Pengertian
Ekstrakurikuler ialah kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik disekolah maupun diluar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, terkena kekerabatan antar banyak sekali pelajaran, menyalurkan talenta dan minat serta melengkapi upaya training insan seutuhnya. Dan berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan jadwal kurikuler.
  1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler ialah sebagai diberikut :
    1. Siswa sanggup memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal kekerabatan antara banyak sekali mata pelajaran, menyalurkan talenta dan minat serta melengkapi upaya training insan seutuhnya dalam arti :
-          diberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-          Berbudi pekerti luhur
-          Memiliki pengetahuan dan keterampilan
-          Sehat jasmani dan rohani
-          Berkepribadian yang mantap dan mandiri
-          Memiliki rasa tanggung jawaban yang mantap dan mandiri
    1. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam jadwal kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
  1. Samasukan
Samasukan dari ekstrakurikuler ialah peningkatan kualitas siswa dari seluruh jenjang pendidikan yang tidak sama dalam lingkungan training Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, baik negeri maupun swasta
  1. Peranan
Ekstrakurikuler mempunyai peranan utama sebagai diberikut :
    1. Untuk memperdalam pengetahuan siswa dalam arti mempertajam serta memperbaiki pengetahuan siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sesuai dengan jadwal kurikulum  yang ada.
    2. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai – nilai kepribadian siswa
    3. Untuk mengarahkan serta meningkatkan talenta dan keterampilan ke arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.
  1. Materi dan Jenis Kegiatan
Materi dan jenis kegiatan tersebut ialah :
    1. Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Kegiatan yang bernafaskan keagamaan
    1. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan bernegara
-          Upacara bendera hari Senin dan Sabtu, serta hari besar Nasional
-          Bakti sosial/masyarakat
-          Pertukaran siswa antar propinsi
    1. Pembinaan Pendidikan Penlampauan Bela Negara
-          Melaksanakan tata tertib sekolah
-          Menghayati sejarah usaha bangsa
-          Meningkatkan wisata sekolah, pencinta alam, dan kelestarian alam lingkungan

    1. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
-          Melaksanakan P-4
-          Meningkatkan rasa hormat terhadap orang bau tanah dan guru serta sesama siswa
-          Bakti sosial
    1. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
-          Memantapkan dan membuatkan kiprah serta siswa dalam OSIS sesuai dengan kiprah dan fungsi masing-masing
-          Mengadakan kelompok berguru dan lembaga diskusi ilmiah
-          Mengadakan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS)
    1. Pembinaan Keterampilan & Kewiraswastaan
-          Koperasi dan unit produksi
-          Meningkatkan rasa kewiraswastaan siswa
-          Menyelenggarakan perpustakaan sekolah
    1. Kegiatan kesejukan jasmani dan daya kreasi seni
-          Meningkatkan kesadaran hidup sehat dilingkungan sekolah
-          Melaksanakan usaha kesehatan sekolah
-          Menyelenggarakan kantin sehat
-          Pencegahan mengunakan obat-obat terlarang, merokok
-          Melaksanakan senam pagi Indonesia
    1. Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni
-          Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam seni
-          Meningkatkan daya seni
-          Memanfaatkan dan memamerkan hasil seninya.

 


LihatTutupKomentar