LUBRICATING SYSTEM
1.Tujuan
Tujuan Lubricating System pada motor-motor bakar dan peralatan-peralatan lainnya ( pompa-pompa, compressor-compressor, tractor-tractor dan lain-lain) yakni untuk memelihara ketahana logam bagian-bagian mesin yang selalu bergesek atau bersentuhan satu sama lain dalam gerakan-gerakannya.
melaluiataubersamaini adanya pelumasan, logam-logam pecahan mesin tersebut sanggup bertahan usang dalam pemakaiannya/tidak lekas rusak/aus.
Hal-hal pokok yang dilakukan oleh system pelumasan untuk tujuan tersebut diatas yakni :
- Mengurangi (semaximal mungkin) goresan bagian-bagian mesin yang bergerak dan bersentuhan satu sama lainnya (friction
- Mendinginkan bagian-bagian mesin yang bergesek
- Memmembersihkankan bagian-bagian mesin yang bergesekMelicinkan/melancarkan gerakan-gerakan bagian-bagian mesin
- yang bergesek
Mengurangi goresan (friction)
Untuk tujuan ini lubricating sistem (sistem pelumasan) menyediakan (terus-menerus) lapisan-lapisan minyak (oil film) antara kedua logam pecahan mesin yang bergesek, sehingga kedua logam tersebut tidak pribadi bersentuhan dalam gerakan-gerakannya.
Mendinginkan
Panas yang sanggup ditimbulkan oleh logam pecahan mesin yang bergesek sanggup diserap oleh minyak yang melumasi bagian-bagian tersebut
Memmembersihkankan
Kotoran-kotoran yang melekat pada logam pecahan mesin yang dilumasi sanggup terbawa dan ada yang larut dalam minyak pelumas
Melicinkan
Bagian-bagian yang dalam gerak-gerakannya bergesek satu sama lain. Jalannya sanggup diperlancar oleh sebab sifat minyak pelumas yang punya daya pelicin.
2.System Pelumasan
Pada umumnya ada tiga cara system pelumasan.
- Teknik tekanan (Pressure System)
- Teknik Percikan (Splash System)
- Teknik Kucuran/tetesan (Gravity System)
Pressure System
Pada sistem ini pelumasan dijalankan dengan tekanan dari pompa minyak. Minyak pelumas dipompakan dan di sirculasikan kebagain-bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Pressure System ini banyak digunakan pada motor-motor bakar dan peralatan-peralatan lainnya yang berukuran sedang dan besar (pompa-pompa, compressor, motor-motor diesel dan lain-lain)
Minyak dipompakan keseluruh pecahan mesin yang memerlukan pelumasan (bearing crank shaft, connecting road, roker Arm, valve mechanism dan lain-lain).
Sesudah itu minyak kembali lagi ke oil pan dan dipompakan lagi, begitulah seterusnya sirkulasi minyak pada pelumasan tersebut.
Pada gambar terlihat bahwa minyak yang di sirkulasikan oleh pompa sebelum dialirkan ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan lebih lampau melewati oil filter untuk dimembersihkankan dan melewati oil cooler untuk didinginkan.
Hal ini dilakukan untuk :
- Menjaga ketahan fungsi pelumasan minyak
- Minyak tetap membersihkan
- Panasnya selalu berada pada operating temperatur.
3.Lubricating Oil
Kwalitas Lubricating Oil (mutu minyak pelumas)
Lubricating oil (minyak pelumas) untuk majemuk keperluan dibentuk dipabrik-pabrik lubricating oil dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh suatu forum yang khusus menangani hal tersebut.
Persyaratan-persyaratan tersebut antrara lain :
- Minyak pelumas harus dibentuk dari materi dasar minyak bumi (oil of petroleum base)
- Tidak mengandung asam (acids) uap air (moisture) dan bahan-bahan lainnya yang sanggup merusakan bagian-bagian mesin yang dilumasi
- Harus punya angka-angka kekentalan, titik cair, titik didih, titik bakar dan berat jenis yang sudah ditentukan (di standarkan)
Selain persyaratan tersebut di atas, hal-hal di bawah ini memilih juga kwalitas (mutu) minyak pelumas :
- Minyak pelumas harus punya daya alir dan daya lekat yang baik
- Harus punya daya tahan kekentalan yang baik pada maximum operating temperatur + 2350F.
Dalam praktek pemakaiannya kwalitas minyak pelumas sanggup dilihat pada :
- Dapat memperpanjang waktu service. Pada waktu service minyaknya masih dalam keadaan baik, berdasarkan investigasi laboratorium.
- Waktu overhaul sanggup dicapai dengan tepat, tidak banyak kerusakan sebelum waktu overhaul.
Kwantitas Lubricating Oil (jumlah minyak pelumas)
Banyaknya minyak pelumas yang digunakan pada lubricating system harus selalu cukup sesuai dengan buku petunjuk dari masing-masing pabrik yang membuat peralatan-peralatan tersebut.
Untuk mengetahui cukup atau tidaknya minyak yang digunakan system tersebut dilengkapi dengan gelas-gelas penduga (indicator) dan tangkai pengukur (dipstick) dimana pada gelas penduga dan tangkai pengukur tersebut dibubuhkan bacaan yang mengatakan : penuh/cukup (full) dan kurang/tambah (add).
melaluiataubersamaini pemikiran tersebut kita sanggup memelihara banyaknya minyak yang diharapkan pada lubricating system selama operasi.
Viscosity (kekentalan)
Kekentalan minyak sangat penting dalam operasi Lubricating System. Ketidak tepatan kekentalan minyak yang digunakan sanggup merusakkan bagian-bagian mesin yang dilumasi. Terlebih-lebih pada motor bakar kekentalan tersebut harus betul-betul diperhatikan.
Panas yang tinggi pada motor akan merusakkan sifat minyak, mengencerkan minyak dan melemahkan oil film, sehingga fungsi pelumasan menjadi buruk. Kekentalan minyak sanggup diukur atau di test di laboratorium dengan mempergunakan tester yang dikenal dengan nama “SAYBOLT UNIVERSAL VISCOSITY”. Dari hasil tes tersebut kita mendapat angka kekentalan umpamanya SAE – 30 ini berarti kekentalan minyaknya 30, angka-angka di bawah 30 (SAE 10 – SAE 20) minyaknya akan lebih encer dan sebaliknya jikalau angka-angka tersebut lebih besar (SAE 40 – 50) minyaknya akan lebih kental. Dalam buku petunjuk (service manual) dari pabrik-pabrik yang membuat peralatan sudah ditentukan minyak dengan kekentalan berapa yang harus digunakan pada peralatannya.
Temperatur Lubricating Oil (suhu minyak pelumas)
Seperti sudah diterangkan bahwa gerah yang berlebihan pada minyak pelumas sanggup merusakkan sifat-sifat minyak itu sendiri : minyak menjadi encer, daya tahan oil film menjadi lemah, fungsi pelumasan memburuk yang risikonya sanggup merusakkan seluruh peralatannya. Untuk menjaga hal tersebut kita harus selalu memperhatikan petunjuk gerah minyak (oil temperature gauge) apakah gerahnya minyak dalam system tersebut berada selalu dalam batas-batas operating temperature yang sudah ditentukan yakni antara 2500F – 2350F.
Jika pada suatu waktu kedapatan ada tanda-tanda kenaikan yang terus menerus lekas-lekas hal tersebut dicari penyebabnya atau laporkan segera kebagian yangbiasa menanganinya (atasan saudara/ke pecahan maintenance).
Pressure Lubricating Oil (tekanan minyak pelumas)
Pelumasan-pelumasan yang mempergunakan system pressure, tekanan minyak memegang peranan penting dalam operasi pelumasan tersebut. Tekanan (press) minyak sudah ditentukan antara 40 – 65 PSI (untuk motor bakar). Tekanan minyak yang kurang dari operating pressure (kurang dari 40 – PSI) sanggup merusakkan system pelumasan, yaitu minyak pelumas akan menjadi kurang pertolongannya ditempat-tempat pecahan mesin yang dilumasi, oleh sebab itu kita harus selalu memperhatikan oil pressure gauge pada waktu motor-motor atau peralatan tersebut beroperas