-->
Pengertian Dan Sejarah Tenis Klasik
Sejarah Tenis Klasik (1)
Tenis ternyata ialah olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibentuk sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang mengambarkan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada dikala upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada masa ke-8. Pada pertama perkembangannya tenis dimainkan dengan menggunakan tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada dikala itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu yaitu dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. INI cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.

Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada masa 16-18 sudah mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para aristokrat dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang artinya “Main!” pada dikala akan memulai permainan dan hingga kini kata tersebut digunakan sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran dikala terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.

Pada masa 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para aristokrat Inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar. Karena pada waktu itu tenis terkenal dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap sanggup mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri. Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris berjulukan Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain menyerupai clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata bisa menggeser permainan Croquet sebagai olahraga ekspresi dominan gerah. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarikdanunik banyak peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarikdanunik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapat dana lebih dari biasanya. Oleh lantaran itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini ialah cikal bakal turnamen Wimbledon yang ialah salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.

Peraturan Dasar Tenis Lapangan 
Bagi Anda yang gres pertama kali mengenal tenis lapangan, selamat bergabung. Anda tidak perlu galau mempelajari hal-hal seputar tenis, lantaran kami akan mencoba semampu kami untuk menyediakan tutorial singkat terkena tenis yang diperlukan sanggup memmenolong Anda dalam mempelajari tenis lapangan.

Pada artikel kali ini kami akan mencoba mengulas tentang peraturan dasar bermain tenis. Semoga sanggup mempunyai kegunaan bagi pembaca. 

Peraturan Dasar Tenis Lapangan
Sebelum permainan dimulai, dilakukan penentuan siapa yang akan melaksanakan servis atau menentukan sisi lapangan berdasarkan undian (bisa menggunakan koin atau lainnya). Setiap pertama pertandingan, pemain selalu berada di sisi sebelah kanan lapangannya masing-masing. Pemain yang melaksanakan servis pertama (anggap saja pemain A) harus berada di belakang garis baseline ketika melaksanakan servis. Servis diarahkan secara diagonal ke lapangan pemain peserta bola (anggap saja B). Bola harus terlebih lampau memantul satu kali sebelum dipukul pemain B. Dalam permainan ganda, rekan peserta bola dilarang menyentuh bola servis sebelum dipukul peserta (pemain B).

Pemain kehilangan poin apabila: 
  • bola yang dipukul keluar dari garis 
  • memukul bola dua kali 
  • bagian tubuh pemain termasuk pakaian dan asesoris menyentuh net atau sisi lapangan lawan 
  • memukul bola sebelum melewati net
Apabila skor mencapai 40-40 dinamakan deuce. Pemain harus memenangkan dua poin lagi untuk memenangkan permainan. Pemain yang memasukan bola ketika kedudukan masih deuce mendapakatkan "ad" atau advantage (unggul). Jika pemain yang melaksanakan servis yang memperoleh nilai, disebut "ad in", kalau peserta yang memperoleh nilai, disebut "ad out".

Untuk memenangkan satu set, Anda harus memenangkan 6 game dengan selisih 2 (kecuali menggunakan peraturan tie-break). Kaprikornus Anda sanggup memenangkan pertandingan dengan skor 6-4, 6-3, 6-2, 6-1, 6-0 tetapi tidak 6-5. Jika skor mencapai 6-5, game aksesori akan dimainkan hingga salah satu pemain unggul 2 game, jadi skornya menjadi 7-5, 8-6, 10-8. 

Sistem tie-break digunakan untuk mencegah jumlah set yang terlalu banyak. Umumnya digunakan sistem 12 poin, kalau game mencapai 6-6. Pemain pertama harus meraih 7 poin dengan selisih 2 poin dengan lawan untuk memenangkan set. Dan berakhir dengan skor 7-6.

Umumnya pertandingan internasional memainkan 3 set, walau terkadang tunggal/ganda putra memainkan 5 set. Dalam permainan 3 set, pemain atau tim yang meraih 2 set terlebih lampau menjadi pemenang. 

Bagi Anda yang masih gres mengenal tenis, tidakboleh sungkan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti kepada kami. Kami akan mencoba mempersembahkan jawabanan yang simpel dimengerti sekalipun Anda belum mengenal tenis sama sekali.

Teknik Dasar Bermain Tenis (Grip)
Berikut saya akan mencoba memaparkan metode dasar bermain tenis bagi anda-anda yang sekiranya masih pemula dan ingin sekali mencoba bermain tenis dengan benar. Tulisan ini saya gabungkan dari beberapa referensi yang saya dapat, supaya simpel bagi anda mengikutinya.

Grip (Pegangan Raket)
Saya menentukan untuk mengulas ini lantaran seringkali pemain yang gres atau belum pernah sama sekali bermain tenis terjebak pada kesalahan dasar dalam memegang raket. Saya melihat hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kebanyakan orang Indonesia yang jauh mengenal bulutangkis sebagai olahraga paling terkenal dimainkan di Indonesia, sehingga seringkali mengadopsi gaya pegangan raket bulutangkis.

Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. contohnya bisa dilihat pada gambar diberikut:
Menurut saya perbedaan ini sanggup dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan tubuh serta putaran pundak untuk memukul bola, sehingga raket sanggup dianggap sebagai perpantidakboleh tangan dan ialah satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang mempunyai raket dengan berat yang lebih enteng dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga pundak itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.

Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket.

Umumnya gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) menyerupai yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang digunakan menjadi patokan dari setiap tipe grip yaitu posisi dari pertama ujung jari telunjuk kita.

Selanjutnya kita tinjau beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip
Grip ini ialah grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman lampau ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pertama telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal). Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini yaitu Stefan Edberg dan sebelumnya yaitu John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, menyerupai rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya lantaran tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini yaitu spesialuntuk bisa digunakan untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak susah. Pemain yang menggunakan grip ini juga seringkali kesusahan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental ialah grip standar untuk melaksanakan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead lantaran tangan mantap mencengkeram gagang raket.

2. Forehand Eastern grip
Eastern ialah grip yang paling simpel diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda sanggup mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, menyerupai menjabat tangan, kemudian turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pertama telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal). Pegangan jenis ini sanggup mempersembahkan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net lantaran anda sanggup dengan simpel dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.

Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, menggunakan grip ini sebagai pilihannya lantaran beliau ialah tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman menggunakan grip ini.

3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini yaitu grip yang paling banyak digunakan oleh pemain tenis modern, terutama yang mempunyai tipe permainan baseliner (termasuk saya sendiri). Anda sanggup mencoba grip ini dengan menempatkan pertama jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berpertama dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.

Keunggulan dari grip ini yaitu anda sanggup memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar lantaran sifatnya yang parabolik. Grip ini juga sanggup digunakan untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini yaitu susah untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).

Beberapa referensi pemain pro yang menggunakan grip ini yaitu : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

4. Forehand Western grip
Grip jenis ini ialah grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain seorang andal lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern dikala ini. Saya sering menyebut grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ lantaran cara memegang raket ini menyerupai dikala kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Tekniknya yaitu anda menempatkan posisi pertama telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda sanggup memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.

Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini sanggup melambung di atas net dan turun berdasarkan garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini yaitu tidak bisa digunakan untuk melaksanakan pukulan flat serta slice dan juga sangat susah untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat menyerupai rumput (grass) atau semen (hard court).

Pemain pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya ialah pemain seorang andal tanah liat menyerupai Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya yaitu Sergi Bruguera.

Teknik Pukulan Tenis Forehand
Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling simpel diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri yaitu pukulan yang ayunannya dari belakang tubuh menuju depan dan potongan depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.

Saya akan coba jabarkan gerakan dasar dari forehand klasik yang simpel untuk dipelajari bagi pemula. Bagi anda yang masih pemula, anda sanggup menggunakan grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang digunakan yaitu closed stance dimana posisi tubuh tegak lurus terhadap garis baseline atau net. Berikut ini yaitu gambar yang mengatakan pergerakan dalam pukulan forehand klasik.

Gerakan dimulai dari pergerakan tubuh menuju arah bola dan kita sudah menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental. (Gambar 1). atau eastern yaitu pada tempat di depan tubuh anda, di tempat sekitar bawah perut. 
Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi pundak tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan tubuh tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melaksanakan closed stance (Gambar 2 dan 3). 
Ketika bola sudah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket (Gambar 4). 
Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5). 
Sesudah terjadi kontak maka kita melaksanakan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga melintasi tubuh kita ke arah kira-kira jam 11 (Gambar 6). 

Gerakan forehand diberikutnya ialah pukulan forehand yang digunakan oleh pemain-pemain modern jaman kini dimana perbedaan dengan cara klasik menyerupai di atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya digunakan oleh petenis modern yaitu semi-western atau full-western sehingga pukulan utama dari pemain dikala ini kebanyakan yaitu topspin. Kemudian stance yang digunakan yaitu open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi tubuh paralel terhadap garis baseline atau menghadap net. Mari kita lihat bagaimana pukulan forehand yang kini umumnya dilakukan.

Gambar ini diambil dari gerakan forehand Andy Roddick yang dimulai dari ayunan raket ke belakang (Gambar 1). Anda sanggup melihat stance yang digunakan Andy Roddick yaitu open stance dimana kaki kanan yang lebih doloe maju ke depan dan posisi tubuh paralel atau menghadap net. 
Gambar 2 dan 3 raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola dengan raket. 
Raket hingga pada titik kontak dengan bola pada tempat sweetspot kepala raket (Gambar 4). 
Sesudah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough dimana raket diteruskan ke samping tubuh dengan gerakan menyerupai whiper kendaraan beroda empat atau dinamakan “whiper whip” (Gambar 5 dan 6). 

Kaprikornus untuk pemain pemula saya masukankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih lampau dengan ayunan yang klasik dan menggunakan grip continental atau eastern. Apabila anda sudah sanggup menguasai pukulan ini dengan baik dan sanggup memukul bola melewati net dengan konsisten, maka anda sanggup bereksperimen dengan mencoba grip lain menyerupai semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga semakin baik dan anda bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain.
Satu referensi lagi diberikut ini yaitu pukulan forehand Federer yang menggunakan grip semi-western. Anda sanggup menggandakan gerakannya sebagai referensi pukulan forehand modern yang sempurna.

Teknik Pukulan Tenis Backhand
Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand yaitu pukulan yang diayun dari seberang tubuh menuju depan atau menggunakan potongan belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola.

Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang terkenal digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan mempunyai kelebihan dan belum sempurnanya. Namun, dikala ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak digunakan oleh pemain pro lantaran efektivitasnya. Saya akan coba mengulas kedua metode pukulan ini satu per satu.

1. Backhand satu tangan
Terdapat beberapa laba dalam menggunakan backhand satu tangan. Pertama, anda memperoleh laba dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang melebar sanggup ditangani dengan lebih gampang. Kedua, lebih simpel untuk melaksanakan voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang mempunyai backhand satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang mempunyai backhand dua tangan. Terdapat 2 jenis grip yang sanggup anda pakai dalam melaksanakan backhand dua tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Anda sanggup melihat detilnya di sini.
Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan yaitu sbb:

Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola hadir dan sudah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik yaitu agak di depan tubuh anda.

Raket diayunkan ke belakang beserta pundak dan punggung anda. Stance yang digunakan dalam backhand satu tangan umumnya yaitu closed stance dimana posisi tubuh tegak lurus terhadap net atau garis baseline.

Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan tubuh dan bukan di samping.

Kemudian ayunan diteruskan untuk melaksanakan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 tubuh anda.

2. Backhand dua tangan
Backhand ini ialah yang paling terkenal digunakan oleh pemain tenis dikala ini. Keuntungan dari grip ini yaitu ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya lantaran menggunakan dua tangan. Namun, belum sempurnanyanya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang digunakan dalam melaksanakan pukulan ini yaitu asisten berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western. Untuk selengkapnya sanggup anda baca di sini. Tahapan untuk melaksanakan backhand dua tangan yaitu sbb:

Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola hadir dan sudah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik yaitu di samping tubuh anda di sekitar tempat pinggang.

Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang digunakan dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun sanggup pula dilakukan dengan open stance.

Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang tugas yang mayoritas sedangkan asisten sebagai penyeimbang dan pengarah bola.

Kemudian ayunan diteruskan ke samping tubuh anda hingga raket ke arah punggung untuk melaksanakan tahap followthrough.

Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau tenis meja, cenderung agak janggal ketika latihan tenis terutama untuk pukulan backhand dua tangan lantaran pukulan ini menggunakan tangan yang non mayoritas sebagai utamanya sedangkan tangan mayoritas sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Untuk melatihnya anda bisa mencoba latihan memukul forehand menggunakan tangan non-dominan anda. Apabila anda sudah sanggup memukul dengan baik dan konsisten, barulah mencoba untuk memukul dengan 2 tangan.

Pukulan ini termasuk yang susah-susah gampang. Kalo bisa masuk, bener-bener puas rasanya (apalagi kalo kena lawannya hehe…). Tapi untuk pemain pemula seringkali malah kena net ato panjang keluar lapangan. Kalo udah gitu keselnya minta ampun. Nah, pada goresan pena kali ini akan kita coba untuk melirik sedikit tentang metode pukulan overhead smash.

Sebenarnya metode pukulan overhead smash tidak ubahnya menyerupai metode pukulan servis, gripnya pun sama, kontinental. Namun letak susahnya metode ini yaitu pada timing ketika kita akan memukul bola. Pada pukulan servis kita statis melempar bola, kalau overhead smash kita harus bisa memperkirakan waktu yang tepat untuk memukul sehabis bola melambung ke tempat permainan kita.

Oke, kini mari kita lihat bagaimana melaksanakan overhead smash yang baik.

Pada dikala anda melihat lawan anda melob bola, maka posisikan tubuh anda menyamping/ tegak lurus net menyerupai hendak melaksanakan servis. Pada dikala ini posisikan grip anda pada grip servis atau kontinental.

Jangan lepaskan pandangan anda pada bola yang melambung dan posisikan tubuh anda sejajar dengan trayek bola. Pada saat-saat tertentu anda terkadang berhadapan pada bola yang melambung ke belakang, maka bergeraklah ke belakang dengan gerakan menyamping, bukan mundur, menyerupai seorang quarterback (pelempar bola) pada olahraga American Football.

Pada dikala bola sudah hingga pada titik puncaknya, mulailah mengangkat tangan dan raket menyerupai akan memukul servis. Tangan anda yang tidak memegang raket sanggup digunakan sebagai target.

Apabila bola sudah masuk ke dalam zona pukul, ayunkan raket anda, seriuskan perhatian pada bola, dan lakukan gerakan ayunan yang sama menyerupai pukulan servis.

Untuk pemula, cobalah untuk tidak memukul dengan sekencang-kencangnya doloe. Yang penting dalam metode ini yaitu TIMING atau waktu yang tepat untuk memukul bola. Latih pulalah untuk sanggup mengarahkan bola ke kiri atau ke kanan, sehingga anda mempunyai variasi pukulan. Kalau sudah terbiasa nanti biasanya pukulan anda secara impulsif akan keras sendiri lantaran sudah PD dengan overhead-nya.

LihatTutupKomentar