-->
Makalah Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-Kanak
BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan sosial ialah proses kemampuan berguru dan tingkah laris yang bekerjasama dengan individu untuk hidup sebagai bab dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk mempunyai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud ialah anak sanggup bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang simpel bergaul.
Perkembangan emosi yang terganggu. Perilaku sosial ialah acara dalam kekerabatan dengan orang lain, baik dengan mitra sebaya, guru, orang renta maupun saudara-saudaranya. Saat bekerjasama dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang sanggup membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi insan yang sempurna.
Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.  Suatu hal yang sangat bijak apabila kita bisa membuat lingkungan yang aman untuk memmenolong perkembangan emosi anak.
Emosi ialah suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau derma diri atau bahkan kesejahteraan eksklusif pada ketika berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.
Pada ketika anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini ialah perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan gres yang tidak dialami anak pada ketika mereka berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia gres yang dimasuki anak, ia harus berilmu menempatkan diri diantara mitra sebaya, guru dan orang remaja di sekitarnya.
Tidak setiap anak berhasil melewati kiprah perkembangan sosioemosional pada usia dini, sehingga banyak sekali hambatan sanggup saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal dalam mempersembahkan bimbingan terhadap anak semoga mereka sanggup berbagi kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.
Untuk maksud tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang : Pengertian perkembangan emosi dan perkembangan sosial anak; karakteristik perkembangan sosioemosional anak Usia 3-6 tahun (usia prasekolah) ; faktor-faktor yang besar lengan berkuasa terhadap perkembangan sosioemosional anak; metode pengembangan sosioemosional anak; dan penilaian perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan duduk perkara dalam makalah ini ialah sebagai diberikut :
1.      Bagaimana Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia TK ?
2.      Bagaimana Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia TK ?
3.      Bagaimana Karakteristik Perkembangan Karakter Anak Usia TK ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan Makalah ini ialah sebagai diberikut :
1.      Untuk mengetahui karakteristik sosial emosional anak usia taman kanak-kanak.
2.      Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial anak usia taman kanak-kanak.
3.      Untuk mengetahui karakteristik perkembangan abjad anak usia taman kanak-kanak.
BAB 2
PEMBAHASAN



2.1.  Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-kanak
Ada yang memandang anak sebagai makhluk yang sudah terbentuk oleh bawaannya, atau memandang anak sebagai makhluk yang dibuat oleh lingkungannya. Ada jago lain yang menganggap anak sebagai miniatur orang dewasa, dan ada pula yang memandang anak sebagai individu yang tidak sama total dari orang dewasa. Beberapa jago dalam bidang pendidikan dan psikologi memandang periode usia dini ialah periode yang penting yang perlu menerima penanganan sedini mungkin.
Emosi pada masa pertama kanak-kanak sangat kuat. Menurut Hurlock (1978 : 13) perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar.
A.    Ciri utama reaksi emosi pada anak
1.      Reaksi emosi anak sangat kuat
2.      Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap insiden dengan cara yang diinginkannya
3.      Reaksi emosi anak simpel berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya
4.      Reaksi emosi bersifat individual
5.      Keadaan emosi anak sanggup dikenali melalui tanda-tanda tingkah laris yang ditampilkan

B.     Bentuk reaksi emosi pada anak
1.      Amarah yang terdiri dari amarah yang spontan dan murka yang terhambat.
2.      Takut
Menurut Hurlock reaksi emosi yang berdekatan dengan teori takut ada 4 yaitu :
a.       Syhness / malu
b.      Embamosment
c.       Khawatir
d.      Cemas/anxiety
3.      Cemburu
4.      Ingin tahu
5.      Iri hati
6.      Senang/gembira
7.      Sedih
8.      Kasih akung

2.2 Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Taman Kanak-kanak
A. Karakteristik dan Ciri Tingkah Laku Sosial
Ciri-ciri tingkah laris sosial :
1.      Periode Bayi
1-6 bulan         : anak sudah bisa membedakan dan mengikuti suara, membedakan objek dan benda, mengatakan tingkah laku, mulai bereaksi dengan bunyi yang ramah
6 bln – 1 thn    : memegang benda, mengikuti suara-suara, bisa bermain, mengenal larangan
13 – 18 bln      : mengatakan minat kepada orang dewasa
2 tahun                        : bermain bersama sebagai alat untuk kekerabatan sosial
2.      Periode pra sekolah
a.       Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah
b.      Mulai berguru beradaptasi dengan lingkungan sekolah
c.       Hubungan dengan orang dewasa
d.      Hubungan dengan mitra sebaya
e.       Mulai bermain bersama, menentukan mitra untuk bermain
3.      Periode usia sekolah
Pola sikap dalam situasi sosial pada pertama masa kanak-kanak
a.       kerja sama
b.      persaingan
c.       kemurahan hati
d.      hasrat akan penerimaan sosial
e.       simpati
f.       empati
g.      ketergantungan
h.      sikap ramah
i.        meniru
j.        perilaku kelekatan
B. Tahapan Penerimaan Sosial
            Menurut Hurlock mengemukakan tahapan penerimaan sosial :
1.      A reward – cost stage
2.      A normative stage
3.      An emphatic stage

2.3. Karakteristik Perkembangan Karakter Anak Usia Taman Kanak-kanak
a. Fase usia 0-2 tahun
Erickson mengungkapkan (Santrock, 2005) bahwa usia 0-2 tahun ialah masa krisis pertama yaitu fase trust mistrust. Fase usia 0-2 fase menyerap kasih dan perhatian dari lingkungan yang akan mendasari kepercayaan diri, kepedulian dan kepercayaan terhadap lingkungan.
b. Fase Usia 3 tahun
Pada masa ini anak mengalami egosentris. Ciri perkembangannya :
1.      Anak bahagia melanggar aturan
2.      Anak tidak mau diatur
3.      Anak bahagia memantaskan diri
4.      Anak sering kali memaksakan keinginannya
5.      Anak mengharapkan hadiah (pujian) dan menghindari hukuman

c. fase pertama (umur 4,5 – 6 tahun)
1.      Anak-anak lebih penurut
2.      Anak sudah bisa diajak kolaborasi semoga terhindar dari eksekusi orang tua
3.      Anak sudah sanggup mendapatkan pandangan orang lain terutama orang dewasa
4.      Bisa menghormati otoritas orang tua/guru
5.      Menganggap orang remaja maha tahu
6.      Senang mengadukan kawan-kawannya yang badung
7.      Anak-anak pada fase ini sangat mempercayai orang tua/guru
8.      Anak bisa memahami alasan-alasan

d. Fase kedua (Usia 6,5 – 8 tahun) 
1.      Anak mencicipi hak sebagai orang dewasa
2.      Tidak lagi berpikir bahwa orang remaja bisa memerintah anak-anak
3.      Mempunyai potensi bertindak berangasan jawaban menurunnya otoritas orang tua/guru dalam pikiran mereka
4.      Mempunyai konsep keadilan yang kaku, yaitu balas-membalas
5.      Memahami perlunya berperilaku baik semoga disenangi orang lain.
6.      Sering membanding-bandingkan dan minta perlakuan adil
7.      Mengerti betapa pentingnya “Cinta dalam melaksanakan sesuatu”



















BAB III
KESIMPULAN


Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk mempunyai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud ialah anak sanggup bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang simpel bergaul.
Emosi pada masa pertama kanak-kanak sangat kuat. Perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun. Fase usia 0-2 fase menyerap kasih dan perhatian dari lingkungan yang akan mendasari kepercayaan diri, kepedulian dan kepercayaan terhadap lingkungan







DAFTAR PUSTAKA


Kartono, Kartini. (1986).  Psikologi Anak. Bandung : Alumni.

hurlock, Elizabeth. B. (1978). Child Development, Sixth Edition. New York : Mc.Graw Hill, Inc.

Maxim, George. W. (1985). The Very Young Guiding Children from Infancy through the Early Years, Second Edition.California : Wodsworth Publishing Company.

Munandar, Utami, (1995). Dasar-dasar Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Rachmawati, Yeni, & Kurniati, Euis. (2003). Strategi Pengembangan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta. Dikti.

Roopnaire, J. L & Johnson, J.E. (1993). Approaches to Early Childhood, Education, 2nd Edition. New York : Merril.

Santrock, J.W, & Yussen, S.R. (1992). Child Development, 5 th Ed. Dubuque, IA,Wm, C.Brown.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP UPI.

Sukmadinata, Nana S. (1995). Psikologi Pendidikan.Bandung.

Yusuf, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : Rosda Karya.


LihatTutupKomentar