-->
Ternyata Mendongeng Itu Sederhana Tapi Keuntungannya Luar Biasa
PAUD-Anakbermainbelajar--Bunda/pendidik-Guru TK-PAUD sekalian, tidakboleh pernah bosan-bosannya mendongeng/menceritakan untuk anak di forum PAUD Kita. Kegiatan ini sanggup dilakukan dalam banyak sekali peluang, baik terintergrasi dalam acara pembelajaran maupun disaat-saat santai ketika anak sedang menikmati waktu istirahatnya.

Tahukah bunda-Ternyata  Mendongeng 20 menit untuk anak usia 2-6 tahun sama dgn anak berguru selama seminggu, dengan penanaman nilai-nilai kecerdikan pekerti yang baik, dan membentuk aksara anak yang berdikari dan kreativ.

Apakah mendongeng/menceritakan itu susah ?

Mengdongeng dan menceritakan tidaklah sesusah yang kita pikirkan kalau kita ingin melakukannya dengan sederhana, artinya kita tidaklah perlu untuk mendongeng dengan ahli dan menjadi mirip pendongeng-pendongeng yang sudah populer itu. Cukuplah dengan mendongeng sampai membuat anak tetarik dan memperhatikan dongeng kita dan anak memahami nilai dan jalannya dongeng tersebut. 

Berikut ini penulis uraikan ringkasan tentang teori atau cara menceritakan yang sanggup dilakukan dengan simpel di lembaga-lembaga PAUD kita.

Metode Bercerita

Kegiatan yang dilakukan untuk memberikan suatu pesan, gosip atau sebuah dongeng belaka, yang bisa dilakukan secara lisan atau tertulis.

Teknik penuturan dongeng tersebut sanggup dilakukan dengan memakai alat peraga atau tanpa alat peraga.

Tujuan Metode Bercerita
  1. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak; menyimak (listening), berbicara (speaking), menambah kosakata.
  2. Mengembangka kemampuan berpikir anak
  3. Menanamkan pesan-pesan moral
  4. Mengembangkan kepekaan sosial-emosional anak
  5. Melatih daya inga/memori anak
  6. Mengembangkan potensi kreatif anak

Bentuk-bentuk Metode Bercerita

1. Bercerita tanpa alat peraga.
Guru sanggup mendongeng atau menceritakan tanpa memakai alat atau media yang diperagakannya, ini spesialuntuk memakai media verbal mirip kita mengajar sehari-hari.

2. Bercerita dengan alat peraga.
Bercerita dengan alat peraga terdiri dari 3 cara yaitu;

1. Bercerita dengan alat peraga langsung
Menggunakan alat peraga orisinil : benda mati/hidup mirip alat rumah tangga, tanaman, hewan dll.

2. Bercerita dengan alat peraga tidak langsung
Menggunakan alat peraga buka asli/tiruan : terbuat dari kertas, kayu atau plastik mirip hewan tiruan, buah tiruan, orang tiruan.

Bentuk menceritakan dengan alat peraga tidak langsung;
  • Bercerita dengan memakai gambar
  • Bercerita dengan memakai buku cerita
  • Bercerita dengan memakai papan flgual
  • Bercerita dengan memakai boneka
  • Bercerita dengan memakai OHP dan plastik transparan
  • Bercerita dengan Proyektor/tayangan LCD

3. Bercerita dengan memvariasikan alat peraga pribadi dan tidak langsung.
Kegiatan ini menggabungan dan memvariasikan alat peraga pribadi dan tidak pribadi dalam kegiatan mendongeng-menceritakan.

menceritakan untuk anak di forum PAUD Kita TERNYATA MENDONGENG ITU SEDERHANA TAPI MANFAATNYA LUAR BIASA
Mendongeng/Bercerita dengan alat peraga


Teknik Mendongeng atau menceritakan dengan alat Peraga :
Berikut ini ringkasan cara mendongeng atau menceritakan dengan alat peraga yang baik dan benar :

1. READ A STORY - READ ALOUD STORY
  • Bacalah terlebih lampau sebelum dibacakan didepan anak-anak
  • pastikan kawasan duduk didepan supaya sanggup dilihat dari banyak sekali arah
  • Sampaikan tata tertib selama mendengar dongeng
  • tidakboleh terpaku pada buku perhatikan juga reaksi anak-anak  pada ketika membacakan buku
  • Sebutkan identitas buku, mirip judul dan pengarang supaya bawah umur berguru menghargai karya orang lain
  • Pegang buku disamping kiri bahu, bersikap tegak lurus ke depan
  • bacalah dengan lambat dengan kualitas tutur yang lebih dramatis daripada penuturan biasanya
  • Saat ajun menunjuk gambar, arah pehatian diubahsuaikan dengan urutan cerita
  • Tetaplah menceritakan pada ketika tangan membuka halaman diberikutnya
  • pada bagian-bagian tertentu, berhentilah sejenak untuk mempersembahkan komentar, atau untuk mempersembahkan peluang anak berkomentar
  • perhatikan tiruana anak dan berusahalah untuk menjalin kontak mata dengan mereka, cek apakah mereka masih berminat menyimak dongeng atau sudah mulai menujukkan kebosanan
  • sering-seringlah berhenti untuk memberikan gambar-gambar dalam buku pada anak, dan pastikan tiruana anak sanggup melihat gambar tersebut
  • Pastikan tiruana jari selalu dalam posisi siap untuk membuka halaman selanjutnya
  • lakukan pembacaan sesuai rentang atensi anak. Jangan menceritakan lebih dari 10 menit
  • libatkan anak dalam dongeng supaya terjalin komunikasi multiarah.

2. BONEKA (Boneka gagang, tempel, gantung dan tangan)
  • Jarak boneka tidak terlalu akrab dengan verbal pencerita
  • Maksimalkan latar pada bgian depan dan belakang, bab depan depan diisi dengan hiasan kecil yang mirip wujud asli, mirip rumput, bunga-bunga kecil dan bab belakang diisi dengan gambar-gambaryang relatif permguan mirip pegunungan rumah-rumahan, gedung, gua, sawah atau hutan. Dapat dilengkapi pula dengan hiasan hidup mirip daun dan ranting
  • Tutup bab depan dan bawah dengan kain, kayu atau gambar bab depan bawah berfungsi sebagai epilog gerak pencerita sehingga perhatian anak sanggup tertuju sepenuhnya pada panggung dan boneka.
  • Jika memungkinkan, sediakan peralatan aksesori mirip tape recorder. Jika memungkinkan pula, hadirkan musik pengiring lagu   yang sanggup dimanfaatkan ketika tokoh menyanyikan lagu bersama anak.
  • Sandiwara boneka dangan panggung memerlukan dua orang. Satu sebagai pencerita utama, satu sebagai pencerita pendukung yang merangkap sebagi operator musik
  • Manfaatkan musik pengiring dan penegas (disamping musik pembuka dan penutup) untuk menghidupkan latar cerita, sekaligus sebagai pembangkit suasana dramatik
3. PERAGA GAMBAR (gambar seri, lepas, gambar plgual)
  • Pilihlah gambar yang cantik sesuai isi dongeng berukuran agak besar, dicetak dalam kertas relatif tebal, mempunyai tata warna yang indah dan menarikdanunik,
  • Urutkan gambar terlebih lampau, kuasai dengan baik detail dongeng yang dikandungi oleh gambar dalam setiap lembarnya
  • Perlihatkan gambar pada anak secara merata sambil terus menceritakan, gambar harus selalu menghadap anak.
  • Sinkronkan dongeng dengan gambar, hati-hati tidakboleh salah mengambil gambar
  • Gambar dalam posisi kiri atau di dada, dan tidak menutup wajah guru
  • Jika perlu gunakan telunjuk untuk memberikan objek tertentu dalam gambar demi kejelasan mirip menunjuk gambar binatang, pohon, atau benda lain.
  • Sambil menceritakan, perhatikanlah reaksi anak, amati apakah mereka memperhatikan gambar atau tidak.
  • 4. MENDONGENG DENGAN PAPAN PLANEL
  • Siapkan gambar sesuai dengan cerita. Buatlah gambar semenarikdanunik mungkin
  • Tempelkan gambar tersebut pada papn plgual sempurna ditengah anak, supaya terlihat tiruana anak
  • Siapkan alat penunjuk gambar, dan manfaatkan sebagai pemandu cerita
  • Setiap mulai menceritakan, tidakboleh salah sebut nama tokoh dan menunjukkannya pada gambar
  • Sesudah digunakan, gambar yang sudah diceritakan segera dilipat ke belakang atau ditumpuk dengan rapi
  • Sesekali adakan obrolan dengan anak-anak
  • Libatkan anak dalam penghayatan karkter tokoh dengan cara menirukan arakter bantu-membantu mereka
  • Tambahkan lagu-lagu kalau perlu supaya tercipta suasana bahagia dan  gembira
  • Pastin bawah umur tetap memperhatikan gambar dan ekspresi guru dengan baik
  • Apabila ada waktu dan dipandang perlu, susun kembali gambar di papan plgual, dan mintalah bawah umur untuk menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri

INDIKATOR KEGAGALAN DALAM BERCERITA
  • Anak-anak gaduh, kurang memperhatikan, mempunyai kesibukan sendiri, sibuk berbicara dengan kawan, atau tidak menghiraukan guru
  • Anak-anak terlalu tegang, menangis ketakutan, berekasi terlalu berlebihan
  • Anak-anak mempersembahkan reaksi verbal yang meliputi penolakan
  • Anak-anak terlihat berpikir terlalu keras, terlihat tidak santai dan akibatnya jenuh
  • Anak-anak melihat kepada guru, membisu ketika guru menceritakan, tetapi tidak sanggup menjawaban pertanyaan cerita, serta tidak bisa mempersembahkan tanggapan apa-apa
  • Anak-anak keluar ruangan, melepaska diri dari arena cerita,berjalan-jaln, mengganggu kawan. Sesekali melihat kepada guru kemudian ke kegiatan tiruanla

MASALAH-MASALAH DALAM CERITA DAN MALPRAKTEK BERCERITA
  • Cerita Tuna Makna
  • Interpolasi dan Korupsi Berlebihan pembiasaan yg akibatkan
  • Improvisasi Lepas Konteks
  • Efek Imitasi Negatif Cerita
  • Imajinasi Tak Terkendali.
Demikian ringkasan cara mendongeng atau menceritakan yang simpel dan benar untuk PAUD, smoga brmanfaat. terimakasih.

LihatTutupKomentar