Nak Jangan Ada Dusta Di Antara Kita ?

Pengalaman saya saat mengajar bawah umur Sekolah Menengan Atas dan Mahasiswa, ternyata banyak siswa/Warga Belajar dan mahasiswa yang melaksanakan kecurangan. Ketika mereka membuat kiprah dan menyontek ulangan, terjadi hal-hal yang menyimpang dari pendidikan aksara yang sudah kita berdiri semenjak bawah umur ini masih dini usia. Saya kepikiran inikah hasil pendidikan aksara dan pendidikan kebijaksanaan pekerti yang kita laksanakan semenjak usia dini?,. Kenyataannya masih berlanjut dan berkembang dusta dan kebohongan untuk mencapai tujuan yang dengan hasil terbaik tapi tiruan. 

Siswa dan Mahasiswa berusaha membohongi (ngibulin) kita dengan tugas-tugas hasil contekan dan kopas asal-asalan, tentu saja modus menyerupai ini sering ketahuan, dan mereka bertanya-tanya kok bapak tahu??. tentu saja tahu, alasannya ialah ini sudah menjadi "kenangan terindah" semenjak bawah umur ini masih kanak-kanak. dan saya memahami jiwa bawah umur ini masih selalu ada dihati mereka...heheh... kira-kira menyerupai inilah mereka semasa masih kanak-kanak, hingga terbawa hingga mereka jadi siswa dan mahasiswa.

Dan kemungkinan komunikasi yang terjadi semasa di tangan orang tuanya sebagai diberikut: 

Orang tua:  Hadoh biyuuung. Siapa yang corat-coret?
Anak:         Emm … bukan aku. Dia (sambil nunjuk si doggsy)
Doggsy :    sambil mendelik: guk-guk (aje gile busyet, teganya kamu pada ku mas bro).....;)

Tentu saja bagi orang renta akan praktis mengetahui kejadiannya. Sementara bagi sang anak, heran banget. Bagaimana orang renta saya kok tahu ya? Kira-kira yang menyerupai mirip inilah terjadi antara siswa dengan saya sekarang. 

Jadi anak ku semenjak kalian kecil ..tidakboleh ada dusta di antara kita ya..!! 

So...  gimana pendapat bunda ???

Sumber Gambar : Google