Thursday, October 25, 2018
 |
| Senam Pagi di PAUD RBS |
Pendidikan anak Usia Dini PAUD atau Pendidikan anak prasekolah ialah bentuk transisi perkembangan anak dari lingkungan keluarga kepada lingkungan sekolah. Masa transisi ini ialah masa yang cukup susah namun sangat senang bagi anak, alasannya ialah kesiapan pada setiap anak dalam melalui masa transisi ini tidak sama-beda, hal ini juga dipengarui oleh santunan dari keluarga pengasuh si anak itu sendiri, dimana santunan orangtua dalam membimbing anak secara informal sangat diperlukan untuk mendukung bimbingan yang diperoleh anak dari pendidikan prasekolah sebagai sektor formal. Salah satu jenis forum pendidikan anak prasekolah yang sudah dikenal di Indonesia ialah Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Pendidikan Anak usia Dini PAUD dan Taman Kanak-Kanak ialah wadah yang disediakan untuk anak berusia2-4 dan 4-6 tahun. Menurut Brickenridge dan Vincent (1966) pendidikan Taman Kanak-kanak sanggup memperluas pengalaman sosial dan intelektual anak. Tujuan pendidikan prasekolah menyerupai Taman Kanak-Kanak (TK) ialah untuk mempersembahkan stimulasi dan bimbingan terhadap kebutuhan fisik dan pertumbuhannya, serta meningkatkan kemampuan intelektual dan korelasi sosial sebagai persiapan untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan prasekolah sanggup memmenolong perkembangan anak. Secara terinci Hurlock (1978) sebut ada 10 aspek perkembangan yang sanggup didorong pertumbuhannya melalui pendidikan prasekolah. Kesepuluh aspek tersebut ialah kesehatan fisik, keterampilan, kemampuan berbicara (berkomunikasi), perkembangan emosi, sikap sosial, sikap sosial, kreativitas, disiplin, konsep diri dan pembiasaan sekolah. Papalia Olds (1986) menyatakan bahwa pendidikan prasekolah memmenolong perkembangan anak dalam banyak sekali aspek yaitu fisik, intelektual, sosial, dan emosional. Perasaan otonomi anak berkembang dengan adanya peluang bereksplorasi diluar rumah. Adanya peluang bermain dengan bawah umur lain menyebabkan mereka mempunyai banyak peluang untuk bekerjasama dan memahami perspektif serta perasaan orang lain.
Adapun aspek-aspek yang mempersembahkan laba atau pentingnya pendidikan anak usia dini PAUD dan prasekolah Taman Kanak-kanak sebagai diberikut:
1. Aspek Sosial
Kebutuhan Sosial pada bawah umur mengungkapkan bahwa bawah umur membutuhkan orang lain dan selalu ingin berafiliasi dengan orang lain dalam proses perkembangannya. Hal ini alasannya ialah intinya insan ialah makhluk individu dan sekaligus juga sebagai makhluk sosial (Nuryoto, 1995). Hubungan sosial anak semakin meluas alasannya ialah kebutuhan sosialnya juga akan semakin kompleks. Mereka sudah butuh mitra sebaya, perlu memahami orang cukup umur selain orangtua, contohnya gurunya.
Dalam kesiapan ini, anak akan merasa senang masuk TK, alasannya ialah mereka akan mempunyai banyak mitra dan sanggup bermain dengan leluasa. Pada usia prasekolah ini, anak mempunyai kontak intensif dengan mitra sebaya. Berbagai contoh tingkah laris anak timbul dengan cara menirukan, belajar-model, dan oleh penguat dari pihak kawan-kawan sebaya.
2. Aspek Kognitif
Kebutuhan secara kognitif (intelektual) akan tampak pada anak dengan adanya keinginannya untuk mengetahui sesuatu yang ada di lingkungannya. Anak ingin berprestasi, ingin mengamati sesuatu secara fokus, ingin mengetahui hal-hal baru, mencoba sesuatu, membuat sesuatu, dan sebagainya. Pada masa ini, anak akan banyak bertanya tentang segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana (Nuryoto, 1995). Keinginan untuk berprestasi ini harus didiberi stimulasi bila kita akan menyambut dorongan manipulasi dan eksplorasi anak.
3.Aspek Emosional
Kebutuhan emosional anak juga akan terpenuhi dengan adanya peluang untuk bereksplorasi dalam verbal emosi anak pada lingkungan prasekolahnya. Emosi anak akan berkembang secara sehat kalau anak mendapat bimbingan secara sempurna dengan penuh kasih akung. melaluiataubersamaini mendapat perlakuan yang tepat, anak akan merasa kondusif dan bisa berbagi emosinya secara positif, juga akan semakin memupuk rasa percaya diri pada anak (Nuryoto, 1995). Selanjutnya (Hurlock, 1984) ketelantaran emosional pada anak menyerupai keterbatasan akan rasa ingin tahu, kasih akung dan kebahagiaan, akan membatasi perkembangan kepribadian anak
4.Aspek Fisik
Kebutuhan Fisik ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumbuhan dan kesehatan fisik, contohnya makanan, udara segar, sinar matahari, pulas atau istirahat. melaluiataubersamaini adanya lingkungan prasekolah, maka kegiatan-kegiatan yang memerlukan aktifitas fisik menyerupai olahraga, bermain tali, memanjat, mencoret-coret, akan mempengaruhi perkembangan otot dan motorik anak. Keberhasilan anak dalam menghadapi tantangan fisik ini mempunyai arti yang lebih luas bagi anak, dalam hal perkembangan pribadi, anak akan merasa bisa dan berani dalam mencoba hal-hal gres dan akan mempengaruhi perkembangan kecerdasannya.
5. Aspek Investasi Ekonomis dan Materil
Selain aspe-aspek diatas laba lain yang harus diketahui tentang Pendidikan anak dari laba atau pentingnya pendidikan PAUD dan prasekolah Taman Kanak-kanak ialah aspek investasi ekonomi dan materil dalam jangka panjang. Bagi sebuah negara investasi akan terjadi yang sanggup menguntungkan secara ekonomi dimasa yang akan hadir, hal ini melihat hasil Studi selama 40 tahun yang sebut investasi pada pendidikan anak usia dini sanggup menjadi landasan strategis efektif untuk mengatasi tingginya tingkat pengulangan (tinggal kelas) di kelas 1 SD, dan secara hemat hal ini tentunya menghasilkan rasio manfaat dan biaya 17:1 (unesco, 2005).
Demikian aspek penting dan laba jikalau anak didiberikan pendidikan prasekolah sebelum memasuki sekolah mereka yang gotong royong di Sekolah Dasar, alasannya ialah pentingnya pendidikan Taman Kanak-kanak ini maka perlu kiranya orang bau tanah memfasilitasi anak untuk memasuki prasekolah baik pada forum Pendidikan Anak Usia Dini PAUD ataupun Taman kanak-kanak TK. Terimakasih, biar bermanfaa.
Terimakasih sudah berkunjung di blog Anak Paud Bermain Belajar, biar bermanfaa, salam anak Indonesia.