-->
Pijakan (Scaffolding) Pembelajaran Di Sentra
Dalam acara pembelajaran di pusat terdapat kegitan Pijakan (Scaffolding) yang harus dilakukan. Alasan dan dasar dari harus dilakukannya acara pijakan ini adalah:
  1. Anak sering tidak tahu bagaimana cara memakai materi dan alat bermain , aturan-aturan dalam bermain, kehilangan pandangan gres untuk melanjutkan permainan, dsb.
  2. Pendidik atau orang remaja lainnya harus senantiasa berada di bersahabat anak untuk mempersembahkan pijakan berupa dukungan, menolongan, bimbingan, arahan, dan menandakan harapan-harapannya terhadap anak.
Ada 4 pijakan untuk pembelajaran di pusat yaitu :
  1. Pijakan lingkungan main
  2. Pijakan pengalaman sebelum main
  3. Pijakan pengalaman main setiap anak
  4. Pijakan pengalaman setelah main.




1. Pijakan lingkungan main
  • Sebelum bawah umur hadir ke sentra-sentra, guru atau pendidik sudah menata lingkungan main dengan menyiapkan sejumlah kawasan main.
  • Usahakan paling tidak ada 3 kawasan main anak biar anak bebas menentukan permainan
  • Guru perlu menyediakan waktu yang cukup biar bawah umur sanggup menentukan dan menikmati ke 3 jenis pengalaman-pengalaman main ( main sensorimor, main peran, dan main pembangunan) paling sedikit 1 jam bagi anak untuk bermain.

2. Pijakan pengalaman sebelum main
  1. Guru menandakan kegiatan-kegiatan main hari ini, mencontohkan bagaimana memakai materi dan alat bermain secara tepat.
  2. Agar anak mendapat pandangan gres ketika bermain, guru sanggup membacakan sebuah kisah atau berdiskusi bersama ana.
Keuntungan lain dari cara pijakan pengalaman sebelum main di atas yaitu dengan membacakan sebuah kisah kepada anak sanggup menanamkan kecintaan terhadap buku.

Adapun langkah-langkah dan petunjuk guru kepada anak dalam pijakan pengalaman sebelum main ini yaitu sebagai diberikut :
  1. Anak-anak boleh menentukan salah satu beberapa acara main yang akan dilakukan
  2. Ketika acara main sudah dilaksanakan, Kegiatan tersebut biar diselesaikan oleh anak
  3. Anak diminta memperlihatkan atau menceritakan kepada guru apa saja pengalaman dan acara yang sudah dimainkan
  4. Ajak anak untuk beres-beres dan merapikan kembali alat dan acara tersebut ketempatnya
  5. Anak dipersilahkan menentukan acara main lainnya.

 3. Pijakan pengalaman main setiap anak

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh guru dalam acara ini yaitu :
  1. Ketika anak mulai menentukan sebuah acara guru harus mencatat apa yang dipilih anak pertama kali
  2. Jika anak spesialuntuk terpaku pada acara main menuang dan mengisi pasir, artinya anak masih berada pada tahap main sensorimotor.
  3. Ketika bawah umur bermain, guru harus senantiasa mempersembahkan perhatian kepada tiruana anak dengan berpindah dari satu kawasan ke kawasan lain sambil mempersembahkan sumbangan pada acara anak selagi mereka bekerja.
           misalnya: kepada anak yang tengah bermain playdough
           (adonan tepung) dengan memakai cetakan-cetakan
           huruf, guru menanyakan wacana apa saja aksara yang sudah   
           dibuat, kemudian guru meminta anak untuk membuat huruf   
           lain, dst.

 4. Pijakan pengalaman setelah main.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh guru dalam pijakan pengalaman setelah main ini yaitu :
  1. Saat bawah umur berada di sekolah dasar nantinya, mereka diperlukan sanggup serius pada satu acara dan menuntaskan acara tersebut sampai tuntas.
  2. Guru sanggup mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut melalui peluang membuatkan kisah pengalaman-pengalaman main yang tadi dilakukan dalam sebuah bulat usai bawah umur bermain
  3. Sebelum pulang, guru juga sanggup mengajak bawah umur membereskan bahan-bahan dan alat-alat main dan meminta untuk menatanya kembali ke tempat-tempatnya
  4. melaluiataubersamaini cara ini diperlukan anak berguru mengelompokkan dan mengelola lingkungan main secara tepat.

Sumber : Materi Diklat Pendidik Paud Tahun 2012

LihatTutupKomentar