-->
Cara Menghadapi Konflik Pada Anak
 Menutur pengertiannya secara etimologis konflik berasal dari bahasa Latin dengan kata ker CARA MENGHADAPI KONFLIK PADA ANAK

Menutur pengertiannya secara etimologis konflik berasal dari bahasa Latin dengan kata kerja  "configere" yang berarti acara fisik saling memukul. Dalam acara anak, konflik sanggup juga diartikan sebagai suatu proses sosial antara seorang anak dengan anak lainnya, antara seorang anak dengan kelompok anak lainnya dimana terjadi persaingan dan perebutan diantara bawah umur tersebut.

Mengenal konflik pada diri anak didik :

Ada dua macam jenis konflik :
  1. Konflik pada diri : ditandai dengan bingung, diam, bengong, menangis. 
  2. Konflik dengan mitra : ditandai dengan berkelahi, berebut mainan,  melaksanakan aktifitas yang cenderung negatif.
          

Bagaimana cara menghadapi konflik dalam diri anak ?
  1. Cobalah mengidentifikasi dengan mencari tahu mengapa anak menyerupai itu, dan bertanyalah dengan lembut.
  2. Dengarkan ungkapan dari ratifikasi anak 
  3. Bila ia membisu dekati, dan peganglah, ajak ia bicara pelan, serta usahakan memancing dengan pertanyaan yang sekiranya menjadikan ia konflik.
  4. Tawarkan alternatif kegiatan/sesuatu, dan dampingi anak hingga ia sanggup mengambil alternatif atau pilihan sendiri.
  5. Beri klarifikasi dengan bahasa sesuai perkembangan anak.

Bagaimana pula cara menghadapi jikalau konflik dengan kawan?
  1. Dekati kedua anak yang sedang mengalami konflik, dan lakukan Identifikasi.
  2. Tawarkan permaianan atau alternatif lain, dan ragakan usulan gres kepada mereka. 
  3. Bila sama-sama menentukan usulan permainan yang baru, diberikan klarifikasi yang sederhana, bahwa pilihan harus tidak sama.(belajar mematuhi aturan).
  4. Berikan peluang sekali lagi untuk memilih, dan dampingi mereka dalam bermain.
        
Beberapa tips untuk menghadapi konflik problem pada Anak :
  1. Menghadapi anak yang suka merusak  - ajaklah bermain merobek kertas, meremas adonan.
  2. Anak yang suka menangis   - ajaklah bermain cermin-cerimin abnormal umtuk melihat dirinya. 
  3. Suka mencoret-coret - diberi media lain untuk menggambar atau mewarnai gambar. 
  4. Tidak mau berdasarkan - tidakboleh menghardik, ajaklah bicara dengan pelan, dekati dan gandenglah dia, setelah hening ajak bicara untuk mendengarkan dan mencar ilmu mengikuti petunjuk. 
  5. Suka memukul  - ajaklah dan diberikan peluang untuk bermain memukul atau melempar bola. 
  6. Suka ribut, terlalu aktif - ajaklah bermain musik dengan alat sederhana.
 Demikian cara menghadapi konflik pada diri anak ...semoga bermanfaa.

LihatTutupKomentar