-->
Cara Mengenali Anak Autis Dan Autisme Pada Anak Usia Dini
 Autisme yaitu kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami semenjak lahir CARA MENGENALI ANAK AUTIS DAN AUTISME PADA ANAK USIA DINI
Menurut Wikipedia: Autisme yaitu kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami semenjak lahir ataupun ketika masa balita. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini yaitu kesusahan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain. Autisme ialah salah satu gangguan perkembangan yang ialah belahan dari Kelainan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga ialah salah satu dari lima jenis gangguan di bawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan lantaran ia ialah suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga mengakibatkan otak tersebut tidak sanggup berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada sikap penyandang autisme.
Gejala-gejala autisme sanggup muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan semenjak kelahiran hingga usia terbaik tiga tahun. Penderita autisme juga sanggup mengalami duduk kasus dalam belajar, komunikasi, dan bahasa. Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik diberikut: kesusahan dalam diberinteraksi sosial secara kualitatif, kesusahan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menawarkan sikap yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal. Sumber disini!!

Secara lebih terang Penyebab Autis sanggup dilihat diberikut ini :

Autis yaitu gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.Penyebab autisme yaitu gangguan neurobiologis yang mensugesti fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak bisa diberinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Jumlah penderita autis diberbagai Negara terus meningkat, termasuk Indonesia. Penyebab dari autis sendiri belum diketahui secara niscaya dan masih menjadi materi perdebatan dikalangan para mahir yang mendalaminya.

Secara umum kebanyakan anak autis yaitu anak laki-laki.  Anak wanita mempunyai hormon estrogen yg sanggup menetralisir autisme, sedangkan hormon testoteronnya pada anak pria justru memperparah keadaannya.

 Autisme yaitu kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami semenjak lahir CARA MENGENALI ANAK AUTIS DAN AUTISME PADA ANAK USIA DINI

Berikut beberapa hal yang diduga menjadi faktor penyebab-penyakit autis pada anak :
  1. Beberapa peneliti dan mahir mengungkapkan penyebab autis lantaran dalam diri anak terdapat gangguan biokimia
  2. Sebagian peneliti lain beropini bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/kejiwaan.
  3. Ahli lainnya beropini bahwa autisme disebabkan oleh lantaran kombinasi masakan yang salah atau lingkungan yang tercemar zat-zat beracun yang menjadikan kerusakan pada usus besar yang menjadikan duduk kasus dalam tingkah laris dan fisik termasuk autis. 
  4. Perdebatan yang terjadi selesai ketika ini berkisar pada kemungkinan penyebab autis yang disebabkan oleh vaksinasi anak, namun hal ini banyak dibantah oleh mahir yang lain.

Untuk mengenal lebih lanjut anak autis, Anda bisa meminta menolongan sikolog mahir atau melaksanakan pengamatan pada anak dengan memperhatikan hal-hal diberikut:

1. Gangguan pada penderita autisme dalam komunikasi ekspresi maupun nonverbal

Kemampuan berbahasa mengalami keterlambatan atau sama sekali tidak sanggup berbicara, memakai kata kata tanpa menghubungkannya dengan arti yang lazim digunakan, berkomunikasi dengan memakai bahasa badan dan spesialuntuk sanggup berkomunikasi dalam waktu singkat. Kata-kata yang tidak sanggup dimengerti orang lain. Suka menirukan kata, kalimat atau lagu tanpa tahu artinya. Bicaranya monoton ibarat robot, tidak dipakai untuk komunikasi dan mimik datar minim ekspresi.


2. Gangguan pada penderita autisme dalam bidang interaksi sosial

Menolak atau menghindar untuk bertatap muka. Tidak menoleh jikalau dipanggil, sehingga sering diduga tuli. Merasa tidak bahagia atau menolak dipeluk. Bila menginginkan sesuatu, menarikdanunik tangan tangan orang yang terdekat dan berharap orang tersebut melaksanakan sesuatu untuknya. Tidak membuatkan kesenangan dengan orang lain. Saat bermain jikalau didekati malah menjauh.


3. Gangguan pada penderita autisme dalam bermain

Bermain sangat monoton dan guah, mengamati dengan seksama dalam jangka waktu lama. Ada kelekatan dengan benda tertentu ibarat kertas, gambar, kartu atau guling, terus dipegang dibawa kemana saja beliau pergi. Bila bahagia satu mainan tidak mau mainan lainnya. Tidak menyukai boneka, tetapi lebih menyukai benda yang kurang menarikdanunik ibarat botol, gelang karet, baterai, dsb. Tidak reflek, tidak diberimajinasi dalam bermain, tidak sanggup memalsukan tindakan kawannya, dan tidak sanggup memulai permainan yang bersifat pura pura. Sering memperhatikan jari-jarinya sendiri, kipas angin yang berputar atau angin yang bergerak.


4. Gangguan pada penderita autisme dalam berperilaku

Sering dianggap sebagai anak yang bahagia kerapian, harus menempatkan barang tertentu pada tempatnya. Terlihat hiperaktif, sering menyakiti diri sendiri ibarat memukul atau membenturkan kepala. Kadang sangat hiperaktif atau sangat pasif. Marah tanpa alasan yang masuk akal. Sangat menaruh perhatian pada satu benda, ide, aktifitas ataupun orang. Tidak sanggup menawarkan nalar sehatnya. Dapat sangat berangasan ke orang lain atau dirinya sendiri. Gangguan kognitif pulas, gangguan makan dan gangguan sikap lainnya.


5. Gangguan penderita autisme pada perasaan dan emosi

Perilaku tertawa-tawa sendiri, menangis atau murka tanpa alasannya nyata. Sering mengamuk tak terkendali, terutama jikalau tidak mendapat sesuatu yang diinginkan, bahkan bisa menjadi berangasan dan merusak.. Tidak sanggup berempati dengan anak lain.


4. Gangguan pada penderita autisme dalam persepsi sensoris

Perasaan sensitif terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman dan rasa dari mulai enteng hingga berat. Menggigit, menjilat atau mencium mainan atau benda apa saja. Bila mendengar bunyi keras, menutup telinga. Menangis setiap kali dicuci rambutnya. Merasakan tidak nyaman jikalau didiberi pakaian tertentu. Tidak menyukai rabaan atau pelukan, Bila digendong sering melepaskan diri dari pelukan.

 Autisme yaitu kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami semenjak lahir CARA MENGENALI ANAK AUTIS DAN AUTISME PADA ANAK USIA DINI


Autisme dipengaruhi oleh multifaktorial. Sejauh ini, masih belum terdapat kejelasan secara niscaya terkena penyebab dan faktor resikonya. Strategi pencegahan yang dilakukan masih belum optimal. Saat ini tujuan pencegahan spesialuntuk sebatas mencegah semoga gangguan yang terjadi tidak lebih berat lagi, bukan untuk menghindari. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap secara terang misteri penyebab gangguan ini sehingga nantinya sanggup dilakukan taktik pencegahannya.

Demikian wacana anak autis dan autisme pada anak usia dini, semoga kita memahami, mengenali dan sanggup memmenolong mengatasi anak dengan gejala-gejala autis di lingkungan kita, terimakasih, semoga artikel ini bermanfaa.

Sumber : Dirangkum dari banyak sekali sumber !!
Sumber gambar : http://www.liputan6.com/tag/anak-autis/?channel=health

LihatTutupKomentar