-->
Cara Anak Berbagi Bahasanya Berdasarkan Teori Pragmatik
Anak berguru bahasa dengan caranya sendiri CARA ANAK MENGEMBANGKAN BAHASANYA MENURUT TEORI PRAGMATIK
Anak berguru bahasa dengan caranya sendiri, tidak sama dengan orang dewasa, cara anak berguru bahasa yakni pertama kali dengan tidak melepaskan diri dari kondisi dan efek lingkungan terdekatnya. Pengaruh terbesar yakni lingkungan masyarakat terkecilnya yaitu keluarga, terutama dari ayah dan bunda yang setiap hari bersahabat denganya. Para jago dari fatwa teori pragmatik berpandangan bahwa anak berguru bahasa dengan kerangka kekerabatan sosial dan berkaitan dengan sikap yang diarahkan biar sesuai dengan teori kebutuhan dan harapan seseorang. Dalam teori pragmatik anak berguru bahasa diasumsikan kalau anak selain berguru bentuk dan arti bahasa, juga termotivasi oleh fungsi bahasa yang bermanfaa bagi mereka. melaluiataubersamaini demikian anak berguru bahasa disebabkan oleh banyak sekali tujuan dan fungsi bahasa yang sanggup mereka peroleh. 

Seperti yang dilansir dalam Halliday, cara anak membuatkan bahasa dalam proses tahapan pertamanya melalui interaksi dengan orang-orang bersahabat disekitarnya dengan mencakup hal-hal sebagai diberikut:

1. Bahasa  sebagai interaksi bagi anak 
Anak memakai bahasanya sebagai sebuah proses interaksi bagi orang lain yang diungkapkan anak secara prosonal pada orang lain. Misalnya: anak berkata "Ajaklah saya bersama ketaman itu..."

2. Bahasa sebagai lisan personal
Anak mengungkapkan bahasa sebagai sebuah reaksi dan ungkapan personalnya, menyangkut ekpresinya pada ketika itu. Misalnya: anak berkata "Saya bahagia ini yummy sekali.."

3. Bahasa sebagai instrumental 
Misalnya: anak berkata "Saya ingin melihat bintang di kebun binatang..." 

4. Bahasa sebagai dogmatis
Misalnya: anak berkata "Berikan pada ku mainan itu..." 

5. Bahasa dalam konsep heuristic  
Misalnya: anak berkata "Mengapa?, Bagaimana? dsb ..."   

6. Bahasa sebagai masukana Informatif
Anak mengekspresikan suatu pengetahuan, pemahaman, gosip yang diketahuinya dalam ungkapan bahasanya.  Misalnya: anak berkata "Ada hal yang ingin saya sampaikan kepada mama ..."

7. Bahasa dalam konsep imajinatif 
Anak diberimajinasi untuk menjadi sesuatu atau seseorang yang jadi panduan imitasi anak yang kemudian diekspresikan dalam ungkapan bahasanya.  Misalnya: anak berkata "Seandainya saya sanggup menjadi bidadari bagus ..." 

Dalam pemahaman teori prakmatik, ketika anak menginginkan sesuatu dengan menyampaikan 'makan' jadi 'mamam' dan ia memegang sendok yang diambil dari piring kosong, anak tersebut menyadari bahwa bahasa sanggup dipakai untuk meminta dan mendapatkan sesuatu dari orang lain, dalam hal ini pada ayah atau ibunya. Anak dipahami dari banyak sekali acara berbahasanya, yang mencakup beberapa aspek konteks kalimat tanya, pengulangan dan kecendrungan anak berceloteh sesuai tahapan perkembangannya.

Demikian cara anak membuatkan bahasanya berdasarkan teori prakmatik. Semoga bermanfaa untuk ayah, ibu yang sedang mengamati dan menunggu-nunggu ananda berbicara. makacih, cemoga cukces ya bunda..hihi.

Sumber: disarikan dari banyak sekali sumber !!

Dari:  duniapaud1.blogspot.com...terimakasih sudah berkunjung...salam kenal, salam anak Indonesia.



 


LihatTutupKomentar