Judul Buku : PERMAINAN EDUKATIF YANG MENCERDASKAN
Penulis : Suyadi
Penerbit: Power Book
Cetakan : Agustus 2009
Harga buku : -
Dalam konteks proses belajar-mengajar pada anak usia dini, sekolah harus menerapkan berguru sambil bermaian dan bermain sambil belajar. Bermaian sering dimaknai sebagai acara yang sia-sia alias tanpa arti dan terkadang diartikan dengan sempit. Bermain dalam dunia anak sering diterjemahkan spesialuntuk sebatas jalan-jalan, rekreasi, wisata alam, wisata rohani, out bound, dan lain sebagainya. Dan yang namanya berguru harus memakai pensil dan buku, kegiatan yang tidak memakai kedua alat tersebut bukanlah belajar. Pendapat ini ialah keliru.
Penulis : Suyadi
Penerbit: Power Book
Cetakan : Agustus 2009
Dalam konteks proses belajar-mengajar pada anak usia dini, sekolah harus menerapkan berguru sambil bermaian dan bermain sambil belajar. Bermaian sering dimaknai sebagai acara yang sia-sia alias tanpa arti dan terkadang diartikan dengan sempit. Bermain dalam dunia anak sering diterjemahkan spesialuntuk sebatas jalan-jalan, rekreasi, wisata alam, wisata rohani, out bound, dan lain sebagainya. Dan yang namanya berguru harus memakai pensil dan buku, kegiatan yang tidak memakai kedua alat tersebut bukanlah belajar. Pendapat ini ialah keliru.
Sesungguhnya berguru pada masa bawah umur ialah bermain itu sendiri. Tentu yang dimaksud bermain disini ialah bermain yang mengandung fungsi edukatif, yakni segala bentuk permainan yang sanggup mempersembahkan pengetahuan dan kemampuan anak. Adapaun waktu bermain anak tolong-menolong ialah dirumah, maka rumah ialah "sekolah" pertama dan utama bagi anak-anak. Disekolah bawah umur berguru banyak sekali macam bentuk permainan, maka dirumahlah bawah umur mempraktikan ulang dan membuatkan permainan yang didapat disekolah tersebut. melaluiataubersamaini begitu, sekolah dan orang renta anakdidik harus mempunyai persepsi yang sama wacana dunia anak. melaluiataubersamaini adanya persamaan persepsi tersebut akan tercipta kondisi berguru melalui bermain pada anak.
Semoga buku ini sanggup menginspirasi untuk mempersembahkan pendidikan anak usia dini yang manusiawi. Yakni pendidikan yang mempersembahkan kebebasan dan menghargai perbedaan para generasi negeri ini.